Ion Berwarna Unsur-unsur Transisi

75 Kimia XII SMA Magnesium dapat diperoleh melalui proses Downs: 1. Magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan me- nambahkan CaOH 2 ke dalam air laut. 2. Tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal magnesium klorida MgCl.6H 2 O. 3. Elektrolisis leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian ke campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl.6H 2 O dipanaskan. 4. Magnesium akan terbentuk pada katode. Reaksi: Mg 2+ + CaOH 2 s → MgOH 2 s + Ca 2+ MgOH 2 s + 2 H + + Cl – → MgCl.6 H 2 O Katode : Mg 2+ + 2 e – → Mg Anode : 2 Cl – → Cl 2 g + 2e – Sri Lestari, 2004: 30. Kegunaan magnesium, antara lain: 1. Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut. 2. MgOH 2 , dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam lambung HCl dan juga sebagai bahan pasta gigi. 3. MgSO 4 , dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar laktasif usus. 4. Campuran logam magnesium 10 dan aluminium 90 atau yang sering disebut magnalium dapat digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat terbang karena perpaduan ini kuat dan ringan, rudal, dan bak truk. 5. Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi blitz. 6. MgO, dapat digunakan sebagai bata tahan panasapi untuk melapisi tanur dan tempat pembakaran semen. 7. Campuran 0,5 Mg, 95 Al, 4 Cu, dan 0,5 Mn atau yang dikenal dengan nama duralumin digunakan untuk konstruksi mobil.

C. Aluminium

Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi sesudah oksigen dan silikon, mencapai 8,2 dari massa total. Bijih yang paling penting untuk produksi alu- minium adalah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang mengandung 50 – 60 Al 2 O 3 , 1 – 20 Fe 2 O 3 , 1 – 10 silika, sedikit logam transisi, dan sisanya air. Sumber bauksit di Indo- nesia di Bukit Asam Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, 2003: 212. Gambar 3.3 Aluminium Sumber: Encarta 76 Kimia XII SMA Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai dengan nama penemunya Charles M. Hall AS dan Paul Heroult Perancis pada tahun 1886. Pengolahan ini meliputi dua tahap.

1. Tahap Pemurnian

Pada tahap ini, aluminium yang diproduksi dari bauksit yang me-ngandung besi oksida Fe 2 O 3 dan silika dimurnikan dengan melarutkan bauksit tersebut ke dalam NaOHaq. Besi oksida Fe 2 O 3 yang bersifat basa tidak larut dalam larutan NaOH. Reaksi: Al 2 O 3 s + 2 NaOHaq ⎯ 2 NaAlO 2 aq + H 2 O Larutan di atas kemudian diasamkan untuk mengendapkan AlOH 3 s . Al 2 O 3 murni dapat dihasilkan dengan cara pemanasan AlOH 3 , kemudian disaring akan diperoleh Al 2 O 3 . Reaksi: NaAlO 2 aq + HClaq + H 2 O ⎯ AlOH 3 s + NaClaq 2 AlOH 3 s ⎯ Al 2 O 3 s + 3 H 2 Og

2. Tahap Elektrolisis

Al 2 O 3 dengan titik leleh 2.030 °C dicampurkan dengan kriolit Na 3 AlF 6 untuk menurunkan titik leleh menjadi 1.000 °C. Larutan Al 2 O 3 dalam kriolit dielektrolisis menggunakan karbon sebagai katode dan anode. Reaksi: Anode : batang karbon 3 O 2– l ⎯ O 2 g + 6 e – Katode : bejana besi yang dilapisi karbon 2 Al 3+ l + 6 e – ⎯ 2 All Sri Lestari, 2004: 37. Al 2 O 3 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut. a. Untuk meruntuhkan bangunan yang terbuat dari besi atau baja. Hal ini disebabkan pembentukan Al 2 O 3 yang sangat eksoterm menghasilkan suhu 3.000 °C, sehingga mampu mengikat oksigen dari oksida logam lain. b. Jika Al 2 O 3 bercampur dengan logam transisi akan terbentuk permata berwarna-warni, seperti: · Rubi, permata berwarna merah terbentuk dari Al 2 O 3 dan Cr 3+ . · Safir, permata berwarna biru terbentuk dari Al 2 O 3 , Fe 2+ , dan Ti 4+ . · Topaz, permata berwarna kuning terbentuk dari Al 2 O 3 dan Fe 2+ . · Ametis, permata berwarna cokelat-keunguan terbentuk dari Al 2 O 3 dan Mn 3+ . Sri Lestari, 2004: 37.