Analisis Pendapatan Usahatani Analisis Fungsi Produksi

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Alat pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pengolahan data dengan menggunakan bantuan software MINITAB 14 dan Microsoft Excel 2003. Software MINITAB 14 digunakan untuk menganalisis faktor-faktor produksi, sedangkan Microsoft Excel 2003 digunakan untuk menganalisis dan mentabulasikan pendapatan usahatani, lalu hasil dari masing- masing analisis disajikan dalam bentuk tabulasi dan diuraikan secara deskriptif. Analisis yang dilakukan berupa analisis pendapatan usahatani, RC rasio dan analisis penggunaan faktor – faktor produksi.

4.3.1 Analisis Pendapatan Usahatani

Pendapatan merupakan balas jasa terhadap setiap faktor produksi yang digunakan. Total pendapatan usahatani diperhitungkan sebagai selisih antara penerimaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Tingkat pendapatan usahatani dapat dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut : π total = P T– BT π total = P T– Bt + Btt π tunai = PT – Bt Dimana : π total : Pendapatan atas biaya total π tunai : Pendapatan atas biaya tunai P T : Penerimaan Total B T : Biaya Total Bt : Biaya Tunai Btt : Biaya Tidak Tunai 32 Analisis pendapatan yang dilakukan disertai dengan analisis keberhasilan dari usahatani. Analisis keberhasilan usahatani digunakan untuk mengetahui efisiensi suatu usahatani terhadap penggunaan biaya yang dapat digambarkan oleh RC rasio. RC rasio adalah perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya dan dapat dirumuskan sebagai berikut : R C rasio atas biaya tunai = Tunai Biaya Total Penerimaan Total R C rasio atas biaya total = Biaya Total Penerimaan Total Dimana : RC 1 : Usahatani tersebut menguntungkan untuk diusahakan. Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usaha pembenihan ikan gurami, akan menghasilkan penerimaan sebesar lebih dari satu rupiah. RC 1 : Usahatani tersebut tidak menguntungkan untuk diusahakan. Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usaha pembenihan ikan gurami, akan menghasilkan penerimaan sebesar kurang dari satu rupiah. RC = 1 : Usahatani tersebut masih efisien untuk diusahakan. Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi usaha pembenihan ikan gurami, akan menghasilkan penerimaan sebesar satu rupiah. 33

4.3.2 Analisis Fungsi Produksi

Analisis fungsi produksi menjelaskan hubungan antara jumlah produksi dengan faktor – faktor produksi yang mempengaruhinya. Analisis fungsi produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi produksi Cobb-Douglas dengan variabel dummy. Pendugaan parameter dari fungsi produksi dilakukan dengan metode kuadrat terkecil MKT, sehingga harus memenuhi asumsi MKT. beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu Gujarati, 1991 : 1. Nonmultikolinearitas : Antara variabel independen dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna. 2. Homoskedastisitas : Varians semua variabel adalah sama. 3. Nonautokorelasi : Tidak terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui tenggang waktu. 4. Nilai rata-rata kesalahan error populasi pada model sama dengan nol 5. Variabel independent adalah konstan untuk contoh yang berulang. 6. Variasi unsur sisa error menyebar normal. Setelah menetapkan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani pembenihan ikan gurami, kemudian disusun model faktor produksi untuk menduga hubungan antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan hasil produksi yang dihasilkan. Rumus matematik dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan variabel dummy adalah : u D b b b b b b b e X X X X X X b Y + = 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 Dari fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, kemudian model diubah kedalam bentuk linier, sehingga fungsi produksi menjadi : 34 u D b X b X b X b X b X b X b b Y + + + + + + + + = 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 ln ln ln ln ln ln ln ln Dimana : Y : Hasil Produksi Benih ukuran 1-2 cm ekor : Jumlah Induk ekor 1 X : Luas kolam m 2 X 2 : Kepadatan Larva ekorm 2 3 X : Dosis Pemupukan gm 4 X 2 : Pakan Larva kg 5 X : Tenaga Kerja HKP 6 X D : Dummy Status Sertifikasi 1 sertifikasi SNI, 0 Non sertifikasi Variabel Y merupakan hasil produksi benih ukuran 1-2 cm sehingga faktor– faktor produksi yang diterapkan dalam SNI dan diduga berpengaruh terhadap hasil produksi adalah Jumlah induk, luas kolam pemeliharaan benih, dosis pemupukan, kepadatan larva, pakan larva dan tenaga kerja. Kemudian variabel– variabel dari faktor produksi tersebut akan dicoba ke dalam model fungsi produksi. Selanjutnya persamaan regresi tersebut dianalisis untuk memperoleh nilai F-hitung, t-hitung, P-value dan koefisien determinasi R . Koefisien determinasi dirumuskan sebagai berikut : 2 R 2 = JKT JKR Dimana : JKR : Jumlah Kuadrat Regresi JKT : Jumlah Kuadrat Total 35 Koefisien determinasi R digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana besar keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel bebas X i terhadap variabel tidak bebas Y. 2 Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor produksi secara bersama – sama terhadap hasil produksi. Uji F dapat dirumuskan sebagai berikut : Hipotesis : H0 ; 1 β = 2 β = ...... = β 6 = 0 H1 ; 1 β ≠ 2 β ≠ ...... ≠ β 6 ≠ F-hitung = 1 1 2 2 k n R k R − − − Dimana : R 2 : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel termasuk intersep n : Jumlah pengamatan α : Tingkat kepercayaan Maka Kriteria Uji : F-hitung F-tabel [ ] n - k 1, - k F α Tolak H0 F-hitung F-tabel [ ] n - k 1, - k F α Terima H0 Nilai dari t-hitung digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi dari masing – masing variabel bebas X i yang dipakai secara terpisah berpengaruh terhadap variabel tidak bebas Y. Uji t dapat dirumuskan sebagai berikut : 36 Hipotesis : H0 ; 1 β = 0 H1 ; i β ≠ 0 ; i : 1, 2, 3, …., 6 t-hitung = i i i Sb b β Kriteria Uji : t-hitung t-tabel [ ] k - n 2, t α Tolak H0 t-hitung t-tabel [ ] k - n 2, t α Terima H0 Dimana : k : Jumlah variabel termasuk intersep n : Jumlah pengamatan b i : Koefisien dugaan ke-i i β : Parameter ke-I yang dihipotesakan : Simpangan baku koefisien regresi i Sb Jika H0 ditolak artinya peubah bebas X i berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas Y, dan bila H0 diterima artinya peubah bebas X i tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas Y. 37

4.4 Konsep Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun

4 88 71

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat)

13 111 74

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Organik Di Kabupaten Serdang Bedagai(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

2 80 83

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja, Produktivitas Dan Pendapatan Petani Sayur Mayur Di Kabupaten Karo (Kasus : Wortel, Tomat atau Kol di Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka)

8 108 66

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN GENTENG DI DESA KEDUNG GEBANG KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

32 213 46

EFISIENSI BIAYA DAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI IKAN GURAMI DI KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER

2 16 84

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA PEMBENIHAN IKAN NILA DI KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

2 9 96

Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani wortel di Kabupaten Tegal kasus di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

12 62 103

Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur

0 19 118

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Pembenihan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepenus) di Kabupaten Wonogiri.

3 8 6