Pemain baru Rancangbangun sistem intelijen untuk strategi pengembangan agroindustri tapioka dengan pendekatan teori Chaos
PPK berkisar antara Rp 500.000-Rp 1.000.000 dengan bunga yang relatif tinggi 20 per tahun.
PUKK dilaksanakan oleh Perhutani melalui Kelompok Tani Hutan KTH dengan sasaran masyarakat sekitar hutan, sehingga tidak semua industri kecil
mendapatkan bantuan tersebut. Besarnya kredit PUKK antara Rp 1.000.000- Rp 3.000.000. Program Dana Bergulir ditujukan untuk industri kecil pada umumnya di
Kabupaten Bogor, besarnya bantuan sekitar 25 juta rupiah per usaha dan sudah berjalan 7 tahun, sedangkan permodalan yang diselengarakan oleh Dinas
Perindustrian dan Bank Jabar Unit Syariah besarnya mencapai Rp 75.000.000 per usaha. Belum maksimalnya koperasi yang ada menyebabkan kurang
berkembangnya industri kecil tapioka dari sisi modal. Tidak maksimalnya fungsi koperasi dikarenakan belum pahamnya pengurus
maupun masyarakat akan arti koperasi. Apabila koperasi telah berjalan maksimal, dalam artian banyak pengusaha tapioka yang menjadi anggota dan pemahaman
akan manfaat sudah kuat ditataran masyarakat diharapkan sisi permodalan dapat diatasi. Selain itu, sistem pencatatan keuangan yang dilaksanakan oleh industri
tapioka kasar masih sangat sederhana. Pencatatan yang dilakukan hanya mencakup data-data historis penjualan. Atau dengan kata lain, perusahaan tidak dapat
menganalisis secara pasti tentang biaya produksi yang diperlukan untuk satu kali giling, karena perusahaan tidak membuat laporan keuangan.
Pada industri tapioka halus sebagian pengusaha tidak hanya memiliki pabrik tapioka halus saja melainkan memiliki usaha pada bidang lain yang tidak ada
kaitannya dengan tapioka. Usaha dari bidang lain inilah yang menopang keuangan pabrik tapioka apabila mengalami krisis. Sistem administrasi keuangan pada
industri tapioka sudah lebih rapi dan komputerisasi, sehingga semua data-data terkait dengan pembelian, produksi dan penjualan tersimpan dengan rapi dan
lengkap.