Bentuk Hasil Studi METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Secara kuantitatif, dilakukan penghitungan pengguna jalan untuk tujuan dan fungsi yang diinginkan serta menganalisis kondisi pada tapak untuk memperkirakan terjadinya kemacetan dan jumlah polusi udara. Hasil dari analisis ini berupa kemungkinan pengembangan yang dilakukan pada tapak. 4. Synthesis sintesis Sintesis merupakan tahap lanjut dari analisis yang memberikan penjabaran tentang solusi atau pengembangan dari kendala dan potensi yang terdapat pada tapak. Studi skematik dibuat untuk mempelajari perencanaan identitas yang akan diterapkan dan selanjutnya dituangkan dalam ide konsep yang sesuai dengan kondisi tapak. Hasil studi skematik yang dibuat kemudian dikembangkan menjadi suatu rencana jalur hijau jalan. Hasil rencana jalur hijau menggambarkan tata letak elemen lanskap yang meliputi tata hijau dan fasilitas pendukung fungsi jalur hijau jalan yang direncanakan, serta ketentuan panjang penanaman tanaman jalur hijau jalan yang disesuaikan dengan hierarki jalan tersebut. Kriteria identitas yang dapat memberi ciri khusus suatu daerah dapat dilihat dari kondisi lapang, yaitu pemakaian jenis tanaman yang berasal dari daerah tersebut atau tanaman lokal, penggunaan tanaman tertentu sehingga keempat jalan memiliki keterkaitan karena menggunakan tanaman yang sama memiliki nilai filosofi, desain penanaman yang memiliki bentuk dan ciri khusus, serta peletakan softscape dan hardscape yang memberi identitas di welcome area atau dipersimpangan jalan. Hasil sintesis

3.3 Bentuk Hasil Studi

Lanskap jalan merupakan pelengkap atau perlengkapan jalan yang digunakan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan lalu lintas di jalan, baik untuk pengendara kendaraan maupun pejalan kaki. Dari studi ini akan dihasilkan perencanaan berupa rencana jalur hijau jalan yang menunjukkan fungsi dan disesuaikan dengan penggunaan lahan sekitar jalan, rencana tata hijau dan tata letak fasilitas pada jalur hijau jalan sehingga dapat memberikan identitas atau ciri khas bagi kota Banjarnegara. Hasil studi tersebut dituangkan dalam bentuk gambar rencana tapak site plan pada lokasi yang dapat mewakili tapak. Tabel 1 Aspek, jenis, sumber dan cara pengambilan data No Aspek Jenis Sumber Cara Pengambilan 1 Fisik Iklim Biofisik - curah hujan BMG studi pustaka - suhu udara BMG studi pustaka - kelembaban BMG studi pustaka - hari hujan BMG studi pustaka Tanah - jenis tanah BAPEDA studi pustaka Topografi dan Drainase - kemiringan lahan BAPEDA studi pustaka - pola drainase BAPEDA studi pustaka Vegetasi - vegetasi eksisting Lapangan survei lapang - vegetasi khas Lapangan survei lapang wawancara - sifat hortikultur Buku studi pustaka Visual - good view dan bad view Lapangan survei lapang Sarana dan Prasarana - volume kendaraan Dinhubkominfo studi pustaka - intensitas pengguna jalan Lapangan survei lapang - utilitas DPU studi pustaka survei lapang - street furniture DPU studi pustaka survei lapang Bentang alam - badan jalan Lapangan survei lapang - luar jalan Lapangan survei lapang - kondisi jalan DPU studi pustaka 2 Teknik Peraturan jalan DPU studi pustaka 3 Sosial Tata guna lahan RTRW BAPEDA studi pustaka survei lapang Ekonomi Pengguna jalan - tujuan dan keinginan Lapangan survei lapang - waktu Lapangan survei lapang 4 Budaya Budaya masyarakat Lapangan wawancara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Inventarisasi

Tahap inventarisasi merupakan tahap yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung dan dibutuhkan pada perencanaan jalur hijau jalan ini. Berdasarkan hasil survei, secara umum peta inventarisasi lokasi studi disajikan dalam tujuh segmen yang dapat dilihat pada Gambar 16, Gambar 17, Gambar 18, Gambar 19, Gambar 20, Gambar 21 dan Gambar 22.

4.1.1 Kondisi Umum

Kabupaten Banjarnegara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dengan ibukota kabupaten adalah Banjarnegara. Secara geografis Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7° 12 LS - 7° 31 LS dan 109° 20 10” BT - 109° 45 50 BT. Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara secara keseluruhan adalah 106.970,997 ha atau 3,29 dari luas seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah 3,25 juta Ha. Secara administrasi, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sebelah timur, Kabupaten Kebumen di sebelah selatan, serta berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat. Lokasi studi perencanaan jalan yang dilakukan berada pada ibukota kabupaten yaitu pada Kecamatan Banjarnegara yang memiliki batas administrasi sebagai berikut, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Madukara dan Wanadadi, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sigaluh, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pagedongan, serta sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pagedongan dan Bawang. Kecamatan Banjarnegara merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu 2.306 orang per km 2 dibandingkan dengan kecamatan lainnya, berdasarkan data yang terdapat di Bappeda Banjarnegara tahun 2008.

4.1.2 Iklim

Pengamatan iklim di Kota Banjarnegara dilakukan berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Banjarnegara dari bulan Maret hingga Desember tahun 2009, suhu udara rata-rata Kabupaten Banjarnegara adalah sebesar 24,8 °C dengan suhu terendah 18,2°C terjadi pada bulan Agustus dan suhu tertinggi 33 °C terjadi pada bulan Maret. Grafik suhu rata-rata bulanan di Kabupaten Banjarnegara bulan Maret hingga Desember tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Grafik suhu udara rata-rata bulanan di Kab. Banjarnegara bulan Maret - Desember tahun 2009. Hal ini dipengaruhi oleh letak Kabupaten Banjarnegara yang tergolong dataran tinggi, yaitu 44-1.633 meter di atas permukaan laut mdpl. Jalan kota yang menjadi lokasi studi memiliki ketinggian 289 mdpl. Kelembaban udara rata-rata di Banjarnegara selama bulan Maret hingga Desember 2009 tercatat 83 dan kecepatan angin rata-rata selama tiga bulan terakhir sebesar 5,5 knot. Grafik kelembaban rata-rata di Kabupaten Banjarnegara bulan Maret hingga Desember tahun 2009 dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Grafik kelembaban udara rata-rata di Kab. Banjarnegara bulan Maret - Desember tahun 2009.