Pemanfaatan DEM untuk memprediksi longsor adalah dengan memasukan beberapa parameter seperti kemiringan lereng, ketinggian tempat elevasi, indeks
vegetasi, curah hujan, dan data yang diperoleh di lapangan. Hasil pemodelan longsor yang dibangun seperti ini dapat mengetahui area-area yang potensial
longsor dan area-area yang aman bahaya longsor serta menilai pengaruh dari parameter longsor terhadap kejadian longsor.
1.2. Perumusan Masalah
DAS Ciliwung Hulu dan kawasan Puncak menurut Barus 1999 selama 10 tahun terakhir telah mengalami perubahan penggunaan lahan yang sangat
cepat, sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu udara di kawasan Bogor dan flukuasi arus sungai Ciliwung yang semakin tinggi dan keruhnya air di
muara sungai. Salah satu akibat dari perubahan penggunaan lahan ini adalah terjadinya gerakan massa tanah khususnya longsoran dangkal Shallow
Landslide. Longsoran di daerah puncak dan sekitarnya umumnya bersifat dangkal 2-
5 meter bertipe debris avalanche atau rational slump Barus, 1999. Tipe debris umumnya ditemukan pada daerah berlereng curam, sedangkan tipe slump
ditemukan di daerah landai dan lebih dipengaruhi oleh perkembangan sifat tanah dan pola penggunaan lahan di atasnya.
Melihat kondisi DAS Ciliwung Hulu yang rentan terhadap longsor, maka studi tentang bahaya longsor akan sangat bermanfaat untuk perencanaan
pembangunan ekologi di daerah tersebut, serta untuk aplikasi lain. Saat sekarang telah banyak data penginderaan jauh yang didapatkan secara gratis di
webinternet, seperti data SRTM, Landsat, dan sebagainya. Data SRTM merupakan salah satu data penginderaan jauh non optik yang memberikan data
elevasi permukaan bumi. Dari data tersebut dapat dibangun suatu kenampakan permukaan bumi secara 3 dimensi, yaitu berupa DEM. Selanjutnya data DEM
tersebut dapat dimanfaatkan untuk studi tentang longsor.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Membangun dan membandingkan DEM Digital Elevation Model dari Peta Topografi dan data SRTM Shuttle Radar Topography Mission pada
daerah DAS Ciliwung Hulu. 2. Membangun pemodelan longsor berbasis DEM
1.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada pemerintah daerah, masyarakat, dan para pihak yang tertarik tentang bencana alam tentang persebaran daerah
bahaya longsor di DAS Ciliwung Hulu. 2. Mendorong para peneliti untuk mengembangkan pemodelan DEM
berbasis data penginderaan jauh dan SIG untuk kebencanaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA