47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum
4.1.1.1 Gambaran Umum Reksa Dana
Pertama kali reksa dana diterbitkan tanggal 21 Maret 1924 bernama Massachusetts Investors Trust, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki
sebanyak 200 investor reksa dana dengan total aset senilai US 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksa dana ini
menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 Securities Act of 1933 dan
Undang-undang Bursa Saham 1934 Securities Exchange Act of 1934. Berdasarkan peraturan tersebut maka reksa dana wajib didaftarkan pada Securities
and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu
pula, penerbit reksa dana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksa dana, juga termasuk surat berharga
yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang
menerbitkan reksa dana.
SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib
dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksa dana hingga hari ini. Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksa dana mulai tumbuh dan
Universitas Sumatera Utara
48
berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksa dana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.
4.1.1.2 Gambaran Umum Reksa Dana di Indonesia
Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada saat itu PT. Danareksa menerbitkan reksa
dana yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan
mengenai reksa dana. Peraturan tersebut tertera pada UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Adanya UU tersebut menjadi momentum munculnya reksa
dana di Indonesia yang diawali dengan diterbitkannya reksa dana tertutup oleh PT. BDNI Reksa Dana yang menawarkan kurang lebih 600 juta saham. Jumlah
dana yang terkumpul saat itu adalah sebesar Rp 300 miliar, ini dikarenakan satu saham di reksa dana tersebut bernilai Rp 500. Pendirian reksa dana di Indonesia
terus mengalami perkembangan sehingga pada tahun 1996 berdiri sebanyak 25 perusahaan reksa dana terbuka.
Krisis pada tahun 1997 berimbas pada perkembangan reksa dana, aset reksa dana mengalami penurunan. Namun pada tahun 1999 hingga 2004 terjadi
perkembangan reksa dana yang sangat pesat, baik dalam jumlah reksa dana, pemegang unit penyertaaan, maupun nilai aktiva bersih. Pada akhir tahun 2000,
pertumbuhan aset reksa dana mampu menghimpun dana masyarakat lebih dari Rp 5,4 triliun. Berikut ini adalah Reksa Dana Saham yang ada di Indonesia yang
menjadi sampel dari penelitian ini :
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.1 Profil Perusahaan yang Menjadi Sampel
No Kode
Reksa Dana Saham Manajer Investasi
Bank Kustodian
Tahun Berdiri
1 GR002PRIMASH
Panin Dana Prima Panin Asset
Management Bank Central
Asia 1997
2 91033
Panin Dana Maksima Panin Asset
Management Deutch Bank
1997 3
BIIDINA Reksa Dana AXA
CitraDinamis PT AXA Citra
Dinamis Deutch Bank
1997 4
NISP Reksa Dana Aberdeen
Indonesia Equity Fund
PT Abardeen Asset Management
Citibank 2007
5 000D1B
BNI Reksa Dana Berkembang
PT BNI Asset Management
Bank CIMB Niaga
1996 6
FOIP Reksa Dana PNB
Paribas Infrastruktur Plus
PT BNP Paribas Investment Patners
Citibank 2007
7 89763
BNP Paribas Ekuitas PT BNP Paribas
Investment Patners Deuthce Bank
2001 8
MPPESON PNB Paribas Pesona
PT BNP Paribas Investment Patners
Deuthce Bank 1997
9 FOSL
Reksa Dana BNP Paribas Solaris
PT BNP Paribas Investment Patners
Citibank 2008
10 00D42C
Reksa Dana Ekuitas Andalan
PT Bahana TCW Investment
Management Bank CIMB
Niaga 2005
11 RDEP
Reksa Dana Dana Ekuitas Prima
PT Bahana TCW Investment
Management Citibank
2006 12
BAM SAH Batavia Dana Saham
PT Batavia Prosperindo Asset
Management Deuthce Bank
1996 13
86769 Batavia Dana Saham
Optimal PT Batavia
Prosperindo Asset Management
Deuthce Bank 2006
14 99556
CIMB-Principal Equity Aggressive
PT CIMB Principal Asset Management
Deuthce Bank 2005
15 91017
Rencana Cerdas PT Ciptadana Asset
Management Deuthce Bank
1999 16
86504 Grow-2-Prosper
PT Corfina Capital Deuthce Bank
2007 17
RDMW Danareksa Mawar
PT Danareksa Investment
Management Citibank
1996 18
RDMF Reksa Dana
Danareksa Mawar Fokus 10
PT Danareksa Investment
Management Citibank
2010 19
00D68D Reksa Dana Makinta
Mantap PT Emco Asset
Management Bank CIMB
Niaga 2005
20 00D68B
Reksa Dana Makinta Growth Fund
PT Emco Asset Management
Bank CIMB Niaga
2008
Universitas Sumatera Utara
50
Lanjutan Tabel 4.1 Profil Perusahaan yang Menjadi Sampel
No Kode
Reksa Dana Saham Manajer Investasi
Bank Kustodian
Tahun Berdiri
21 85100
First State Indoequity Value Select Fund
PT First State Investment
Indonesia Deuthce Bank
2008 22
98566 First State Indoequity
Sectoral Fund PT First State
Investment Indonesia
Deuthce Bank 2004
23 FIPF
Reksa Dana First State Indoequity Peka
Fund PT First State
Investment Indonesia
Citibank 2010
24 35600048431
FS Indoequity Devident yield Fund
PT First State Investment
Indonesia The
Hongkong and Shanghai
Banking Corporation
2005 25
85209 Maybank GMT Dana
Ekuitas PT GMT
Manajemen Deuthce Bank
2007 26
HPAM-UL Reksa Dana HPAM
Ultima Ekuitas PT Henan Putihrai
Asset Management Bank Rakyat
Indonesia 2009
27 00D54E
Reksa Dana LautandhanaEquity
PT Lautandhana Investment
Management Bank CIMB
Niaga 2007
28 00D54N
Reksa Dana Lautandhana Equity
Progresif PT Lautandhana
Investment Management
Bank CIMB Niaga
2009 29
00D61B Reksa Dana Milenium
Equity PT Milenium
Danatama Indonesia
Bank CIMB Niaga
2008 30
35600055431 Reksa Dana Mandiri
Investa Atraktif PT Mandiri
Manajemen Investasi
The Hongkong and
Shanghai Banking
Corporation 2005
31 83303
Mandiri Investa UGM Endowment Plus
PT Mandiri Manajemen
Investasi Deuthce Bank
2008 32
92882 Manulife Dana Saham
PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia Deuthce Bank
2003 33
35600022433 Manulife Saham
Andalan PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia
The Hongkong and
Shanghai Banking
Corporation 2007
34 00D78A
Reksa Dana Pratama Equity
PT Pratama Capital Asset Management
Bank CIMB Niaga
2010 35
99424 Pratama Saham
PT Pratama Capital Asset Management
Deuthce Bank 2006
36 82982
RHB OSK Alpha Sector Rotation
PT RHB OSK Asset Management
Deuthce Bank 2010
Universitas Sumatera Utara
51
Lanjutan Tabel 4.1 Profil Perusahaan yang Menjadi Sampel
4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan analisis data panel maka pertama sekali perlu melihat bagaimana statistik deskriptif dari data panel yang digunakan. Analisis statistik
deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi.
Statistik deskriptif dengan model pengaruh nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar JUB, dan IHSG terhadap kinerja reksa dana RVAR dapat dilihat
pada Tabel 4.2:
No Kode
Reksa Dana Saham Manajer Investasi
Bank Kustodian
Tahun Berdiri
37 SPEF
Reksa Dana Schroder 90 Plus Equity Fund
PT Schroder Investment
Management Indonesia
Citibank 2010
38 90829
Schroder Dana Prestasi Plus
PT Schroder Investment
Management Indonesia
Deuthce Bank 2000
39 6600829471
Reksa Dana Schroder Dana Istimewa
PT Schroder Investment
Management Indonesia
The Hongkong and
Shanghai Banking
Corporation 2004
40 SIEF
Reksa Dana Schroder Indo Equity Fund
PT Schroder Investment
Management Indonesia
Bank Permata 2009
41 SDPT
Reksa Dana Schroder Dana Prestasi
PT Schroder Investment
Management Indonesia
Citibank 2000
42 000D8O
Reksa Dana Simas Danamas Saham
PT Sinarmas Asset Management
Bank CIMB Niaga
2007 43
85290 Syailendra Equity
Opportunity Fund PT Syailendra
Capital Deuthce Bank
2007 44
000D2B Trim Capital
PT Trimegah Asset Management
Bank CIMB Niaga
1997 45
000D2L Reksa Dana Trim
Kapital Plus PT Trimegah Asset
Management Bank CIMB
Niaga 2008
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif dari RVAR, Nilai Tukar Rupiah, SBI, Inflasi,
JUB, dan IHSG
Sumber: Hasil Olah Software EViews 7
Tabel 4.2 menunjukkan output statistik deskriptif variabel penelitian dari tahun 2011 sampai 2014 dengan menggunakan Eviews 7. Dari tabel tersebut dapat
dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut: a.
Variabel RVAR menunjukkan kinerja reksa dana saham di Indonesia yang diwakilkan dari 45 sampel, dan Batavia Dana Saham pada tahun 2013 yang
memiliki nilai maksimum yaitu sebesar 8.971507. Dan nilai minimum sebesar -2.655361. Angka ini juga dimiliki oleh Batavia Dana Saham namun
pada tahun 2012. Nilai mean sebesar 0.231481.
b. Variabel Nilai Tukar Rupiah memiliki nilai maksimum sebesar 0.226379.
Sedangkan nilai minimum sebesar 0.006600, dan nilai mean sebesar 0.078531.
c. Variabel SBI yang digambarkan dari BI rate yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia memiliki nilai maksimum 0.075312 dan nilai minumumnya adalah 0.006460. Nilai mean sebesar 0.065536.
d. Variabel Inflasi memiliki nilai maksimum sebesar 0.069658 dan nilai
minimumnya sebesar 0.021000 serta nilai mean sebesar 0.057068.
RVAR Nilai Tukar
Rupiah SBI
Inflasi JUB
IHSG Mean
0.231481 0.078531
0.065536 0.057068 0.144880
0,092182 Maximum
8.971507 0.226379
0.075312 0.069658 0.168733 0.170830
Minimum -2.655361
0.006600 0.006460
0.021000 0.132943 -0,028097 Std. Dev.
1.177380 0.087565
0.007692 0.010925 0.014074 0.074251
Observations 180
180 180
180 180
180
Universitas Sumatera Utara
53
e. Variabel Jumlah Uang Beredar memiliki nilai maksimum sebesar 0.168733.
Sedangkan nilai minimumnya yaitu sebesar 0.132943 dan nilai mean sebesar 0.144880.
f. Variabel Indeks Harga Saham Gabungan memiliki nilai maksimum sebesar
0.170830. Dan nilai minimumnya yaitu sebesar -0,028097. Nilai mean
sebesar 0,092182.
4.1.3 Pemilihan Model Data Panel
Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang ditawarkan yaitu : Pooled Least Square PLS, Metode Efek
Tetap, dan Metode Efek Random. a.
Estimasi dengan model Pooled Least Square PLS Untuk uji model yang pertama kali dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan estimasi terhadap model Pooled Least Square PLS, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji dengan Menggunakan Metode Pooled Least Square PLS
Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares
Sample: 2011 2014 Included observations: 4
Cross-sections included: 45 Total pool balanced observations: 180
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. X1?
20.72409 8.463928
2.448519 0.0153
X2? -113.1494
16.04202 -7.053315
0.0000 X3?
46.42778 11.32124
4.100943 0.0001
X4? 26.42547
13.49886 1.957607
0.0519 X5?
28.86477 8.989000
3.211121 0.0016
C -3.119464
3.046209 -1.024048
0.3072
Universitas Sumatera Utara
54
Lanjutan Tabel 4.3 Hasil Uji dengan Menggunakan Metode Pooled Least Square PLS
R-squared 0.235748 Mean dependent var
0.231481 Adjusted R-squared
0.213787 S.D. dependent var 1.177380
S.E. of regression 1.043967 Akaike info criterion
2.956697 Sum squared resid
189.6368 Schwarz criterion 3.063129
Log likelihood -260.1028 Hannan-Quinn criter.
2.999851 F-statistic
10.73473 Durbin-Watson stat 1.118656
ProbF-statistic 0.000000
Sumber: Hasil Olah EViews 7
Dari Table 4.3 dapat dilihat bahwa nilai adjusted R-squared sebesar 0.213787 yang berarti hanya 21,38 variabel dependen RVAR dapat dijelaskan
oleh kelima variabel independen, yakni nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan. sedangkan sisanya 78,62
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Akan tetapi untuk variabel independen, ada satu yang memiliki nilai probabilitas yang 0,05
yaitu X4 yang menggambarkan jumlah uang beredar. Hal ini berarti dengan menggunakan metode PLS, jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja reksa dana saham RVAR
b. Estimasi dengan Metode Efek Tetap
Untuk uji selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan estimasi terhadap metode efek tetap, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.4
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.4 Hasil Uji dengan Menggunakan Metode Efek Tetap
Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares
Sample: 2011 2014 Included observations: 4
Cross-sections included: 45 Total pool balanced observations: 180
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. X1?
19.23453 7.489407
2.568231 0.0114
X2? -86.64891
14.67589 -5.904169
0.0000 X3?
40.76830 9.900763
4.117693 0.0001
X4? 29.04711
12.24046 2.373040
0.0191 X5?
25.58638 7.966592
3.211710 0.0017
C -4.493872
2.728820 -1.646819
0.1020 Effects Specification
Cross-section fixed dummy variables R-squared
0.639039 Mean dependent var 0.231481
Adjusted R-squared 0.502984 S.D. dependent var
1.177380 S.E. of regression
0.830045 Akaike info criterion 2.695459
Sum squared resid 89.56664 Schwarz criterion
3.582391 Log likelihood
-192.5913 Hannan-Quinn criter. 3.055072
F-statistic 4.696933 Durbin-Watson stat
2.321787 ProbF-statistic
0.000000
Sumber: Hasil Olah EViews 7
Pada Tabel 4.4 memperlihatkan nilai adjusted R-squared sebesar 0.502984 yang berarti hanya 50,30 variabel dependen RVAR dapat dijelaskan oleh kelima
variabel independen, yakni nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan. Sedangkan sisanya 49,70 dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika diuji dengan model FEM maka keseluruhan variabel independen memiliki nilai probabilitas yang 0,05.
Artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham yang diukur dengan metode sharpe RVAR.
Universitas Sumatera Utara
56
c.
Melakukan Uji Chow Uji Chow dilakukan dengan hipotesis:
H = Model pooled least squared
H
1
= Model Fixed Effect Tolak H
jika p-value nilai sig, maka model Fixed Effect diterima. Yang artinya jika nilai probabilitasnya 0,05 maka model yang lebih baik digunakan adalah
model efek tetap Fixed Effect Model. Hasil Uji Chow yang menunjukkan model apa yang lebih baik digunakan
dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Pool: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic d.f.
Prob. Cross-section F
3.301024 44,130
0.0000 Cross-section Chi-square
135.022939 44
0.0000 Sumber: Hasil Olah EViews 7
Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.5, diketahui nilai probabilitas adalah 0,0000. Karena nilai probabilitas 0,05, atau dengan kata lain
0,0000 0,05 maka model estimasi yang digunakan dalam penelitian ini baiknya menggunakan model FEM.
d. Estimasi dengan Random Effect
Untuk uji selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan estimasi terhadap metode efek random, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.6
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.6 Hasil Uji dengan Random Effect Model
Dependent Variable: Y? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects
Sample: 2011 2014 Included observations: 4
Cross-sections included: 45 Total pool balanced observations: 180
Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
X1? 19.92923
7.161500 2.782829
0.0060 X2?
-98.25616 13.83735
-7.100792 0.0000
X3? 43.59048
9.518005 4.579792
0.0000 X4?
28.18026 11.59245
2.430915 0.0161
X5? 27.06745
7.610029 3.556812
0.0005 C
-3.959725 2.598978
-1.523570 0.1294
Weighted Statistics R-squared
0.232832 Mean dependent var 0.142464
Adjusted R-squared 0.210787 S.D. dependent var
0.966182 S.E. of regression
0.858333 Sum squared resid 128.1920
F-statistic 10.56166 Durbin-Watson stat
1.616612 ProbF-statistic
0.000000 Unweighted Statistics
R-squared 0.231359 Mean dependent var
0.231481 Sum squared resid
190.7258 Durbin-Watson stat 1.086569
Sumber: Hasil Olah EViews 7
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat dengan menggunakan metode REM maka
nilai adjusted R-squared sebesar
0.210787
yang berarti hanya 21,08 variabel dependen RVAR dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen, yakni nilai
tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan. Sedangkan sisanya 78,92 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Jika diuji dengan model REM maka keseluruhan variabel independen memiliki nilai probabilitas yang 0,05.
Universitas Sumatera Utara
58
e. Melakukan Uji Hausman
Uji Hausman dilakukan dengan hipotesis: H
= Model random effect H
1
= Model Fixed Effect Tolak H
jika p-value nilai sig, Yang artinya jika nilai probabilitasnya 0,05 maka model yang lebih baik digunakan adalah model efek tetap Fixed Effect
Model.. Hasil Uji Hausman disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled
Test cross-section random effects Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 16.062119
5 0.0067
Sumber: Hasil Olah EViews 7
Dari hasil uji Hausman dapat dilihat probabilitas sebesar 0,0067 dan angka ini lebih kecil dari nilai sig 0.05. Artinya dengan tingkat keyakinan 95 model
yang tepat adalah fixed effect. 4.1.4 Analisis Regresi Berganda
Dari hasil estimasi metode efek tetap Tabel 4.3 dengan persamaan regresi linear berganda yaitu pengaruh nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang
beredar dan indeks harga saham gabungan terhadap kinerja reksa dana saham yang diukur dengan menggunakan metode sharpe RVAR sebagai berikut:
Y = - 4,493872 + 19,23453 X
1
– 86,64891 X
2
+ 40,76830 X
3
+ 29,04711 X
4
+ 25,58638 X
5
+ e
Universitas Sumatera Utara
59
Keterangan: Y
= Kinerja Reksa Dana RVAR a
= Konstanta X
1
= Nilai Tukar Rupiah X
2
= SBI X
3
= Inflasi X
4
= Jumlah Uang Beredar X
5
= Indeks Harga Saham Gabungan e
= Standard error Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat disimpulkan beberapa hal
berikut: a.
Konstanta sebesar -4,493872 artinya walaupun variabel independen nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan IHSG bernilai nol, maka
RVAR tetap sebesar -4,493872. b.
Koefisien nilai tukar rupiah positif yaitu sebesar 19,23453, artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika nilai tukar rupiah mengalami
kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan naik sebesar 19,23453. c.
Koefisien SBI negatif yaitu sebesar –86,64891, artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika SBI mengalami kenaikan sebesar 1 poin
maka RVAR akan turun sebesar 86,64891. d.
Koefisien inflasi positif yaitu 40,76830 artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika inflasi mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka
RVAR akan meningkat sebesar 40,76830. e.
Koefisien jumlah uang beredar positif yaitu 29,04711 artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika jumlah uang beredar mengalami kenaikan
sebesar 1 poin maka RVAR akan meningkat sebesar 29,04711.
Universitas Sumatera Utara
60
f. Koefisien Indeks Harga Saham Gabungan positif yaitu 25,58638 artinya
dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika IHSG mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan meningkat sebesar 25,58638.
4.1.5 Pengujian Hipotesis 4.1.5.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji F
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui nilai probabilitas dari uji F Prob F- statistic adalah 0,00000. Karena nilai probabilitas, yakni 0,00000 lebih kecil
dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka H ditolak dan hipotesis
alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar
95 maka terdapat pengaruh dari variabel independen yakni nilai tukar rupiah,
SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan IHSG secara simultan terhadap variabel dependen, yakni kinerja reksa dana saham yang diukur dengan metode sharpe