Hasil Penelitian .1 Gambaran Umum

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum

4.1.1.1 Gambaran Umum Reksa Dana

Pertama kali reksa dana diterbitkan tanggal 21 Maret 1924 bernama Massachusetts Investors Trust, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksa dana dengan total aset senilai US 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksa dana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 Securities Act of 1933 dan Undang-undang Bursa Saham 1934 Securities Exchange Act of 1934. Berdasarkan peraturan tersebut maka reksa dana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksa dana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksa dana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksa dana. SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksa dana hingga hari ini. Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksa dana mulai tumbuh dan Universitas Sumatera Utara 48 berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksa dana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.

4.1.1.2 Gambaran Umum Reksa Dana di Indonesia

Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada saat itu PT. Danareksa menerbitkan reksa dana yang disebut dengan sertifikat Danareksa. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan mengenai reksa dana. Peraturan tersebut tertera pada UU No. 8 tahun 1995 mengenai pasar modal. Adanya UU tersebut menjadi momentum munculnya reksa dana di Indonesia yang diawali dengan diterbitkannya reksa dana tertutup oleh PT. BDNI Reksa Dana yang menawarkan kurang lebih 600 juta saham. Jumlah dana yang terkumpul saat itu adalah sebesar Rp 300 miliar, ini dikarenakan satu saham di reksa dana tersebut bernilai Rp 500. Pendirian reksa dana di Indonesia terus mengalami perkembangan sehingga pada tahun 1996 berdiri sebanyak 25 perusahaan reksa dana terbuka. Krisis pada tahun 1997 berimbas pada perkembangan reksa dana, aset reksa dana mengalami penurunan. Namun pada tahun 1999 hingga 2004 terjadi perkembangan reksa dana yang sangat pesat, baik dalam jumlah reksa dana, pemegang unit penyertaaan, maupun nilai aktiva bersih. Pada akhir tahun 2000, pertumbuhan aset reksa dana mampu menghimpun dana masyarakat lebih dari Rp 5,4 triliun. Berikut ini adalah Reksa Dana Saham yang ada di Indonesia yang menjadi sampel dari penelitian ini : Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.1 Profil Perusahaan yang Menjadi Sampel No Kode Reksa Dana Saham Manajer Investasi Bank Kustodian Tahun Berdiri 1 GR002PRIMASH Panin Dana Prima Panin Asset Management Bank Central Asia 1997 2 91033 Panin Dana Maksima Panin Asset Management Deutch Bank 1997 3 BIIDINA Reksa Dana AXA CitraDinamis PT AXA Citra Dinamis Deutch Bank 1997 4 NISP Reksa Dana Aberdeen Indonesia Equity Fund PT Abardeen Asset Management Citibank 2007 5 000D1B BNI Reksa Dana Berkembang PT BNI Asset Management Bank CIMB Niaga 1996 6 FOIP Reksa Dana PNB Paribas Infrastruktur Plus PT BNP Paribas Investment Patners Citibank 2007 7 89763 BNP Paribas Ekuitas PT BNP Paribas Investment Patners Deuthce Bank 2001 8 MPPESON PNB Paribas Pesona PT BNP Paribas Investment Patners Deuthce Bank 1997 9 FOSL Reksa Dana BNP Paribas Solaris PT BNP Paribas Investment Patners Citibank 2008 10 00D42C Reksa Dana Ekuitas Andalan PT Bahana TCW Investment Management Bank CIMB Niaga 2005 11 RDEP Reksa Dana Dana Ekuitas Prima PT Bahana TCW Investment Management Citibank 2006 12 BAM SAH Batavia Dana Saham PT Batavia Prosperindo Asset Management Deuthce Bank 1996 13 86769 Batavia Dana Saham Optimal PT Batavia Prosperindo Asset Management Deuthce Bank 2006 14 99556 CIMB-Principal Equity Aggressive PT CIMB Principal Asset Management Deuthce Bank 2005 15 91017 Rencana Cerdas PT Ciptadana Asset Management Deuthce Bank 1999 16 86504 Grow-2-Prosper PT Corfina Capital Deuthce Bank 2007 17 RDMW Danareksa Mawar PT Danareksa Investment Management Citibank 1996 18 RDMF Reksa Dana Danareksa Mawar Fokus 10 PT Danareksa Investment Management Citibank 2010 19 00D68D Reksa Dana Makinta Mantap PT Emco Asset Management Bank CIMB Niaga 2005 20 00D68B Reksa Dana Makinta Growth Fund PT Emco Asset Management Bank CIMB Niaga 2008 Universitas Sumatera Utara 50 Lanjutan Tabel 4.1 Profil Perusahaan yang Menjadi Sampel No Kode Reksa Dana Saham Manajer Investasi Bank Kustodian Tahun Berdiri 21 85100 First State Indoequity Value Select Fund PT First State Investment Indonesia Deuthce Bank 2008 22 98566 First State Indoequity Sectoral Fund PT First State Investment Indonesia Deuthce Bank 2004 23 FIPF Reksa Dana First State Indoequity Peka Fund PT First State Investment Indonesia Citibank 2010 24 35600048431 FS Indoequity Devident yield Fund PT First State Investment Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 2005 25 85209 Maybank GMT Dana Ekuitas PT GMT Manajemen Deuthce Bank 2007 26 HPAM-UL Reksa Dana HPAM Ultima Ekuitas PT Henan Putihrai Asset Management Bank Rakyat Indonesia 2009 27 00D54E Reksa Dana LautandhanaEquity PT Lautandhana Investment Management Bank CIMB Niaga 2007 28 00D54N Reksa Dana Lautandhana Equity Progresif PT Lautandhana Investment Management Bank CIMB Niaga 2009 29 00D61B Reksa Dana Milenium Equity PT Milenium Danatama Indonesia Bank CIMB Niaga 2008 30 35600055431 Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif PT Mandiri Manajemen Investasi The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 2005 31 83303 Mandiri Investa UGM Endowment Plus PT Mandiri Manajemen Investasi Deuthce Bank 2008 32 92882 Manulife Dana Saham PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Deuthce Bank 2003 33 35600022433 Manulife Saham Andalan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 2007 34 00D78A Reksa Dana Pratama Equity PT Pratama Capital Asset Management Bank CIMB Niaga 2010 35 99424 Pratama Saham PT Pratama Capital Asset Management Deuthce Bank 2006 36 82982 RHB OSK Alpha Sector Rotation PT RHB OSK Asset Management Deuthce Bank 2010 Universitas Sumatera Utara 51 Lanjutan Tabel 4.1 Profil Perusahaan yang Menjadi Sampel

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan analisis data panel maka pertama sekali perlu melihat bagaimana statistik deskriptif dari data panel yang digunakan. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Statistik deskriptif dengan model pengaruh nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar JUB, dan IHSG terhadap kinerja reksa dana RVAR dapat dilihat pada Tabel 4.2: No Kode Reksa Dana Saham Manajer Investasi Bank Kustodian Tahun Berdiri 37 SPEF Reksa Dana Schroder 90 Plus Equity Fund PT Schroder Investment Management Indonesia Citibank 2010 38 90829 Schroder Dana Prestasi Plus PT Schroder Investment Management Indonesia Deuthce Bank 2000 39 6600829471 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa PT Schroder Investment Management Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 2004 40 SIEF Reksa Dana Schroder Indo Equity Fund PT Schroder Investment Management Indonesia Bank Permata 2009 41 SDPT Reksa Dana Schroder Dana Prestasi PT Schroder Investment Management Indonesia Citibank 2000 42 000D8O Reksa Dana Simas Danamas Saham PT Sinarmas Asset Management Bank CIMB Niaga 2007 43 85290 Syailendra Equity Opportunity Fund PT Syailendra Capital Deuthce Bank 2007 44 000D2B Trim Capital PT Trimegah Asset Management Bank CIMB Niaga 1997 45 000D2L Reksa Dana Trim Kapital Plus PT Trimegah Asset Management Bank CIMB Niaga 2008 Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif dari RVAR, Nilai Tukar Rupiah, SBI, Inflasi, JUB, dan IHSG Sumber: Hasil Olah Software EViews 7 Tabel 4.2 menunjukkan output statistik deskriptif variabel penelitian dari tahun 2011 sampai 2014 dengan menggunakan Eviews 7. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut: a. Variabel RVAR menunjukkan kinerja reksa dana saham di Indonesia yang diwakilkan dari 45 sampel, dan Batavia Dana Saham pada tahun 2013 yang memiliki nilai maksimum yaitu sebesar 8.971507. Dan nilai minimum sebesar -2.655361. Angka ini juga dimiliki oleh Batavia Dana Saham namun pada tahun 2012. Nilai mean sebesar 0.231481. b. Variabel Nilai Tukar Rupiah memiliki nilai maksimum sebesar 0.226379. Sedangkan nilai minimum sebesar 0.006600, dan nilai mean sebesar 0.078531. c. Variabel SBI yang digambarkan dari BI rate yang diterbitkan oleh Bank Indonesia memiliki nilai maksimum 0.075312 dan nilai minumumnya adalah 0.006460. Nilai mean sebesar 0.065536. d. Variabel Inflasi memiliki nilai maksimum sebesar 0.069658 dan nilai minimumnya sebesar 0.021000 serta nilai mean sebesar 0.057068. RVAR Nilai Tukar Rupiah SBI Inflasi JUB IHSG Mean 0.231481 0.078531 0.065536 0.057068 0.144880 0,092182 Maximum 8.971507 0.226379 0.075312 0.069658 0.168733 0.170830 Minimum -2.655361 0.006600 0.006460 0.021000 0.132943 -0,028097 Std. Dev. 1.177380 0.087565 0.007692 0.010925 0.014074 0.074251 Observations 180 180 180 180 180 180 Universitas Sumatera Utara 53 e. Variabel Jumlah Uang Beredar memiliki nilai maksimum sebesar 0.168733. Sedangkan nilai minimumnya yaitu sebesar 0.132943 dan nilai mean sebesar 0.144880. f. Variabel Indeks Harga Saham Gabungan memiliki nilai maksimum sebesar 0.170830. Dan nilai minimumnya yaitu sebesar -0,028097. Nilai mean sebesar 0,092182.

4.1.3 Pemilihan Model Data Panel

Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang ditawarkan yaitu : Pooled Least Square PLS, Metode Efek Tetap, dan Metode Efek Random. a. Estimasi dengan model Pooled Least Square PLS Untuk uji model yang pertama kali dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan estimasi terhadap model Pooled Least Square PLS, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji dengan Menggunakan Metode Pooled Least Square PLS Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares Sample: 2011 2014 Included observations: 4 Cross-sections included: 45 Total pool balanced observations: 180 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 20.72409 8.463928 2.448519 0.0153 X2? -113.1494 16.04202 -7.053315 0.0000 X3? 46.42778 11.32124 4.100943 0.0001 X4? 26.42547 13.49886 1.957607 0.0519 X5? 28.86477 8.989000 3.211121 0.0016 C -3.119464 3.046209 -1.024048 0.3072 Universitas Sumatera Utara 54 Lanjutan Tabel 4.3 Hasil Uji dengan Menggunakan Metode Pooled Least Square PLS R-squared 0.235748 Mean dependent var 0.231481 Adjusted R-squared 0.213787 S.D. dependent var 1.177380 S.E. of regression 1.043967 Akaike info criterion 2.956697 Sum squared resid 189.6368 Schwarz criterion 3.063129 Log likelihood -260.1028 Hannan-Quinn criter. 2.999851 F-statistic 10.73473 Durbin-Watson stat 1.118656 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Hasil Olah EViews 7 Dari Table 4.3 dapat dilihat bahwa nilai adjusted R-squared sebesar 0.213787 yang berarti hanya 21,38 variabel dependen RVAR dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen, yakni nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan. sedangkan sisanya 78,62 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Akan tetapi untuk variabel independen, ada satu yang memiliki nilai probabilitas yang 0,05 yaitu X4 yang menggambarkan jumlah uang beredar. Hal ini berarti dengan menggunakan metode PLS, jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksa dana saham RVAR b. Estimasi dengan Metode Efek Tetap Untuk uji selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan estimasi terhadap metode efek tetap, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.4 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.4 Hasil Uji dengan Menggunakan Metode Efek Tetap Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares Sample: 2011 2014 Included observations: 4 Cross-sections included: 45 Total pool balanced observations: 180 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 19.23453 7.489407 2.568231 0.0114 X2? -86.64891 14.67589 -5.904169 0.0000 X3? 40.76830 9.900763 4.117693 0.0001 X4? 29.04711 12.24046 2.373040 0.0191 X5? 25.58638 7.966592 3.211710 0.0017 C -4.493872 2.728820 -1.646819 0.1020 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.639039 Mean dependent var 0.231481 Adjusted R-squared 0.502984 S.D. dependent var 1.177380 S.E. of regression 0.830045 Akaike info criterion 2.695459 Sum squared resid 89.56664 Schwarz criterion 3.582391 Log likelihood -192.5913 Hannan-Quinn criter. 3.055072 F-statistic 4.696933 Durbin-Watson stat 2.321787 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Hasil Olah EViews 7 Pada Tabel 4.4 memperlihatkan nilai adjusted R-squared sebesar 0.502984 yang berarti hanya 50,30 variabel dependen RVAR dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen, yakni nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan. Sedangkan sisanya 49,70 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika diuji dengan model FEM maka keseluruhan variabel independen memiliki nilai probabilitas yang 0,05. Artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham yang diukur dengan metode sharpe RVAR. Universitas Sumatera Utara 56 c. Melakukan Uji Chow Uji Chow dilakukan dengan hipotesis: H = Model pooled least squared H 1 = Model Fixed Effect Tolak H jika p-value nilai sig, maka model Fixed Effect diterima. Yang artinya jika nilai probabilitasnya 0,05 maka model yang lebih baik digunakan adalah model efek tetap Fixed Effect Model. Hasil Uji Chow yang menunjukkan model apa yang lebih baik digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Pool: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.301024 44,130 0.0000 Cross-section Chi-square 135.022939 44 0.0000 Sumber: Hasil Olah EViews 7 Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.5, diketahui nilai probabilitas adalah 0,0000. Karena nilai probabilitas 0,05, atau dengan kata lain 0,0000 0,05 maka model estimasi yang digunakan dalam penelitian ini baiknya menggunakan model FEM. d. Estimasi dengan Random Effect Untuk uji selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan estimasi terhadap metode efek random, hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.6 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.6 Hasil Uji dengan Random Effect Model Dependent Variable: Y? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects Sample: 2011 2014 Included observations: 4 Cross-sections included: 45 Total pool balanced observations: 180 Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1? 19.92923 7.161500 2.782829 0.0060 X2? -98.25616 13.83735 -7.100792 0.0000 X3? 43.59048 9.518005 4.579792 0.0000 X4? 28.18026 11.59245 2.430915 0.0161 X5? 27.06745 7.610029 3.556812 0.0005 C -3.959725 2.598978 -1.523570 0.1294 Weighted Statistics R-squared 0.232832 Mean dependent var 0.142464 Adjusted R-squared 0.210787 S.D. dependent var 0.966182 S.E. of regression 0.858333 Sum squared resid 128.1920 F-statistic 10.56166 Durbin-Watson stat 1.616612 ProbF-statistic 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.231359 Mean dependent var 0.231481 Sum squared resid 190.7258 Durbin-Watson stat 1.086569 Sumber: Hasil Olah EViews 7 Pada Tabel 4.6 dapat dilihat dengan menggunakan metode REM maka nilai adjusted R-squared sebesar 0.210787 yang berarti hanya 21,08 variabel dependen RVAR dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen, yakni nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan. Sedangkan sisanya 78,92 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika diuji dengan model REM maka keseluruhan variabel independen memiliki nilai probabilitas yang 0,05. Universitas Sumatera Utara 58 e. Melakukan Uji Hausman Uji Hausman dilakukan dengan hipotesis: H = Model random effect H 1 = Model Fixed Effect Tolak H jika p-value nilai sig, Yang artinya jika nilai probabilitasnya 0,05 maka model yang lebih baik digunakan adalah model efek tetap Fixed Effect Model.. Hasil Uji Hausman disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 16.062119 5 0.0067 Sumber: Hasil Olah EViews 7 Dari hasil uji Hausman dapat dilihat probabilitas sebesar 0,0067 dan angka ini lebih kecil dari nilai sig 0.05. Artinya dengan tingkat keyakinan 95 model yang tepat adalah fixed effect. 4.1.4 Analisis Regresi Berganda Dari hasil estimasi metode efek tetap Tabel 4.3 dengan persamaan regresi linear berganda yaitu pengaruh nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan indeks harga saham gabungan terhadap kinerja reksa dana saham yang diukur dengan menggunakan metode sharpe RVAR sebagai berikut: Y = - 4,493872 + 19,23453 X 1 – 86,64891 X 2 + 40,76830 X 3 + 29,04711 X 4 + 25,58638 X 5 + e Universitas Sumatera Utara 59 Keterangan: Y = Kinerja Reksa Dana RVAR a = Konstanta X 1 = Nilai Tukar Rupiah X 2 = SBI X 3 = Inflasi X 4 = Jumlah Uang Beredar X 5 = Indeks Harga Saham Gabungan e = Standard error Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut: a. Konstanta sebesar -4,493872 artinya walaupun variabel independen nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan IHSG bernilai nol, maka RVAR tetap sebesar -4,493872. b. Koefisien nilai tukar rupiah positif yaitu sebesar 19,23453, artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika nilai tukar rupiah mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan naik sebesar 19,23453. c. Koefisien SBI negatif yaitu sebesar –86,64891, artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika SBI mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan turun sebesar 86,64891. d. Koefisien inflasi positif yaitu 40,76830 artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika inflasi mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan meningkat sebesar 40,76830. e. Koefisien jumlah uang beredar positif yaitu 29,04711 artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika jumlah uang beredar mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan meningkat sebesar 29,04711. Universitas Sumatera Utara 60 f. Koefisien Indeks Harga Saham Gabungan positif yaitu 25,58638 artinya dengan tingkat keyakinan 95, dapat diduga jika IHSG mengalami kenaikan sebesar 1 poin maka RVAR akan meningkat sebesar 25,58638. 4.1.5 Pengujian Hipotesis 4.1.5.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji F Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui nilai probabilitas dari uji F Prob F- statistic adalah 0,00000. Karena nilai probabilitas, yakni 0,00000 lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05 maka H ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95 maka terdapat pengaruh dari variabel independen yakni nilai tukar rupiah, SBI, inflasi, jumlah uang beredar dan IHSG secara simultan terhadap variabel dependen, yakni kinerja reksa dana saham yang diukur dengan metode sharpe