Eliminasi Perawatan Payudara Perawatan Nifas .1 Perawatan Diri Ibu Nifas Selama Masa Nifas

20 2. Makan dan diet berimbang untuk medapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup. 3. Minum sedikinya 3 liter air setiap hari anjurkan ibu minum setiap kali menyusui. 4. Pil zat besi harus di minum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan. 5. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.

2.2.6 Eliminasi

1. Miksi Miksi di sebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4 jam, ibu diusahakan dapat membuang air kecil sendiri, bila tidak dilakukan dengan tindakan sebagai berikut: a. Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien. b. Mengkompres air hangat di atas simpisis Bila tidak berhasil dengan cara di atas maka dilakukan kateterisasi. Karena prosedur kateterisasi membuat klien tindak nyaman dan beresiko infeksi saluran kencing tinggi untuk ketetrisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam post partum, douwer keteter diganti setelah 48 jam Ambawati Wulandari, 2009. 2. Defekasi Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar, jika klien pada hari ke tiga belum juga buang air besar maka diberikan laksan Universitas Sumatera Utara 21 supositoria dan munim air hangat. Agar dapat buang air besar secara teraturdapat dilakukan denga diit teratur, pemberian cairan yang banyak, makan yang cukup serat dan olah raga. Setelah kelahiran akan rentan terhadap infeksi oleh karena itu penting sekali agar daerah-daerah tersebut dijaga agar tetap kering dan bersih, untuk membersihkannya dan mencucinyanya dari arah depan ke belakang nasihatkan kepada ibu untuk memberihkan vulva setelah BAKBAB Rukiyah, dkk 2011.

2.2.7 Perawatan Payudara

Anatomi dan fisiologi payudara, secara vertikal payudara terletak diantara kosta ke II dan IV, secara hirizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada di jaringa sub kutan, tepatnya di antara jaringan sub kutan superfisial dan profundus, yang menutupi muskulus pectoralis mayor. Ukuran normal 10-12 cm dengan beratnya pada wanita hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm 400- 600 gram dan pada masa lakstasi sekisar 600-800 gram Ambawati Wulandari, 2009. Menurut Rukiyah, dkk 2011, payudara terdiri dari beberapa bagian, yakni: 1. Kalang payudara: letaknya menelilingi puting susu, warna kegelapan, mengandung kelenjar-kelenjar Montgomery yang menghasilkan kelenjar sebun yang bertindak sebagai pelumas selama kehamilan dan sepanjang masa post partum. Universitas Sumatera Utara 22 2. Putting susu: terdiri dari jaringan yang erektil, terdapat lubang-lubang kecil merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat syaraf, pembuluh getah bening, serat-serat otot polos yang memiliki kerja seperti spincter dalam mengendalikan aliran susu. 3. Lobus yang terdiri dari 15 sampai 20 lobus, masing-masing lobus terdiri dari 20-40 mlobus, tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli. 4. Alveoli mengandung sel-sel acini yang menghasilkan susu serta dikelilingi oleh sel-sel miopitel yang berkontraksi mendorong susu ke luardari alveoli. 5. Laktiferus sinusampula: bertindak sebagai waduk sementara bagi air susu, payudara mendapat pasokan dari arteri mammary internal dan ekternal serta bercabang dari arteri-arteri intercostalis, venanya diatur dalam bentuk bundar disekekliling puting susu. Cairan limfa mengalir bebas keluar diantaranya payudara dan terus ke node-node limfa didalam axial dan mediastinum. JKPKKR 2007, Ibu dapat melakukan perawatan payudara selama menyusui dengan cara sebagi berikut. 1. Ibu dapat mengatur ulang posisi menyusui jika mengalami kesulitan. 2. Ibu mengeringkan payudara setelah menyusui, untuk mencegah lecet dan retak oleskan sedikit ASI ke puting, keringkan dulu sebelum menggunakan pakean. Lecet dan retak pada puting susu tidak berbahaya 3. Jika ibu mengalami mastitistersumbatnya saluran ASI anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI. Universitas Sumatera Utara 23 4. Tanda dan gejala bahaya dalam menyusui yaitu di antaranya adalah bintikbengkak pada payudara, demam 38 C. Kedua mamae harus sudah di rawat selama kehamilan. Areola mamae dan puting susu di cuci dengan menggunakan sabun dan diberikan minyak atau cream, agar tetap lemas jagan sampai menjadi lecet atau pecah-pecah. Sebelum menyusui mamae harus dalam keadaan lemas massase dan juga bersih Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005. Menurut Hamilton 1995, bila puting menjadi pecah-pecah proses menyusui ditangguhkan sampai puting tersebut sembuh. ASI dikeluarkan secara manual atau menggunakan pompa ASI elektrik, disimpan dan kemudian diberikan pada bayi, terus menyusui dengan puting pecah-pecah dan perdarahan dapat mengarah pada matitis. Tujuan perawatan payudara bagi ibu menyusui, untuk melancarkan sirkulasi darah dan mecegah tersumbatnya saluran susu, sehingga mempelancar pengeluaran susu. Lakukan perawatan payudara secara teratur, perawatan paudara hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Rukiyah, dkk 2011 Selama kehamilan puting susu akan berubah menjadi lebih gelap dan lebih besar dalam persiapan penyusuan. Puting ibu mungkinakan membesar membengkak bila payudara ibu membesarmembengkak. Dalam hal tersebut puting tersebut akan menjadi mengkilap dan keras sama seperti pada pembesaran, hal ini terjadi antara dua dan keempat setelah melahirkan dan biasanya akan berlangsung hanya selama 24 jam hingga 48 jam. Universitas Sumatera Utara 24 2.3 Perawatan Bayi Baru Lahir 2.3.1 Memandikan bayi