Dalam menegakkan Supremasi hukum dan wibawa Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari Pegawai Negeri, perlu diatur dalam Peraturan Pemerintah
mengenai Larangan Pegawai Negeri Sipil menjadi anggota Partai Politik. Peraturan Pemerintah ini pada umumnya untuk mengatur prosedur
pengunduran diri dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota danatau Pengurus Partai Politik.
Dalam Pasal 2 Ayat 2 Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2004 menegaskan bahwa ‘Pegawai Negeri Sipil yang menjadi anggota danatau
pengurus partai politik diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil”. Pada ketentuan Pasal 3 ayat 1 “menegaskan bahwa sebelum seorang Pegawai Negeri
Sipil menjadi anggota danatau pengurus partai politik, yang bersangkutan terlebih dahulu harus mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil”.
Pada prinsipinya, Pegawai Negeri Sipil yang mengundurkan diri harus diberhentikan sebagai Pegawai Negeri. Dalam jangka waktu 20 hari setelah
diserahkannya pengunduran diri kepada atasan tidak ada pertimbangan dari Pegawai yang bersangkutan, maka dianggap dikabulkan. Pegawai Negeri Sipil
tersebut sudah dapat menjadi anggota danatau pengurus partai politik tanpa harus menunggu keputusan pemberhentiannya, dan proses administrasi
pemberhentian dengan hormat tetap haruslah dilakukan. Faktanya, tidak sedikit juga Pegawai Negeri Sipil mengikuti hal ini. Dalam
arti, Pegawai Negeri Sipil tersebut masuk ke dalam sebuah kepengurusan maupun tim sukses sebuah partai politik. Meskipun tanpa sadar Pegawai yang
bersangkutan itu sudah bersikap tidak netral dan melanggar aturan-aturan yang dilarang oleh peraturan Pegawai Negeri Sipil tersebut.
d. Penjelasan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2004 Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
Dalam Peraturan Pemerintah ini Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa Kesatuan dan Persatuan, kebersamaan, kerja sama, tanggung jawab, dedikasi,
disiplin, kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Adapun pembinaan jiwa koprs Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil untuk mewujudkan Pegawai Negeri
Sipil yang bermutu tinggi dan sadar akan tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur Negara sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 butir b pada PP
nomor. 42 Tahun 2004. Nilai-Nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipil
meliputi: 1. Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Kesetiaan dan Ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945 3. Semangat Nasionalisme
4. Mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan 5. ketaatan hukum dan peraturan perundang-undangan
6. Penghormatan terhadap hak asasi manusia 7. Tidak diskrimnatif
8. Profesinalisme, netralitas, dan bermoral tinggi 9. Semangat Jiwa Korps.
e. Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan
danatau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan,
atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban danatau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun diluar jam
kerja
24
Adapun kewajiban Pegawai Negeri Sipil terutama Menaati segala peraturan perundang-undangan. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
Pegawai Negeri Sipil dengan penuh pengabddian, kesadaran, tanggung jawab .
24
Diakses dari www. bdkjakarta.kemenag.go.id pada tanggal 12 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
dan mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan pribadi atau kelompokgolongan.
Larangan-Larangan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang berhubungan dengan sebuah netralitas Antara lain adalah :
- melakukan kerjasama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang
lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau
tidak langsung merugikan Negara -
Ikut serta dalam kampanye partai-partai politik. -
Menggunakan atribut-atribut kampanye. Pada dasarnya, masih banyak Pegawai Negeri Sipil yang tahu akan
Peraturan-Peraturan dilarang bergabung kedalam kegiatan partai politik, tetapi masih tetap melakukan pelanggaran tersebut. Itulah sebabnya mengapa
Pegawai Negeri Sipil diberikan sanksi pengunduran diri dan pemberhentian secara hormat maupun secara tidak hormat karena Pegawai tersebut dianggap
tidak netral dan tidak memiliki kesetiaan terhadap Kementerian Agama.
f. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Pemilu anggota DPR, DPD, dan