15
Arti dari variabel pengetahuan adalah kemampuan seorang karyawan dinilai dari pengetahuannya mengenai suatu hal yang berhubungan dengan
tugas dan prosedur kerjanya, penggunaan alat-alat kerja maupun kemampuan teknis atau pekerjaan.
d. Penyesuaianpekerjaan
Merupakan indikator penilaian kinerja yang ditinjau dari kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya di luar pekerjaan maupun adanya
tugas baru serta kecepatannya berfikir dan bertindak dalam bekerja. e.
Keandalan Merupakan pengukuran dari segi kemampuan seseorang atau keandalan
karyawan dalam melaksanakan tugas misalnya kehandalan dalam melaksanakan prosedur, peraturan kerja, inisiatif, kedisiplinan, dan lain-
lain. f.
Hubungankerja Penilaian berdasarkan pada sikap karyawan lainnya dan terhadap aturanya
serta kesedian dalam menerima perubahan-perubahan kerja. g.
Keselamatankerja Keselamatan kerja menyangkut bagaimana perhatian karyawan pada
keselamatan kerja
2.1.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi KinerjaPegawai
Para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada di bawah
Universitas Sumatera Utara
16
pengawasannya. Walaupun karyawan-karyawan bekerja pada tempat yang sama namun produktivitas mereka tidaklah sama. Secara garis besar perbedaan kinerja
ini disebabkan oleh dua faktor As’ad, 2001, yaitu : faktor individu dan situasi kerja.
Menurut Gibson, et al dalam Srimulyo 1999, ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu:
a. Variabel individual, terdiri dari:
1 Kemampuan dan ketrampilan yang meliputi: mental dan fisik;
2 Latar belakang yang meliputi : keluarga, tingkat sosial, penggajian dan
3 demografis yang meliputi umur, asal- usul, jeniskelamin.
b. Variabel organisasional, terdiri dari:
1 Sumberdaya;
2 Kepemimpinan;
3 Imbalan;
4 Struktur dan
5 Desainpekerjaan.
c. Variabel psikologis, terdiri dari:
1 Persepsi;
2 Sikap;
3 Kepribadian;
4 Belajar; dan
5 Motivasi.
Universitas Sumatera Utara
17
Menurut Tiffin dan Mc. Cormick dalam Srimulyo 1999 ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:
a. Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan
motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pcndidikan, serta faktor individuallainnya.
c. Variabel situasional meliputi : 1 Faktor fisik dan pekerjaan, terdiridari;
metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik penyinaran, temperatur, dan fentilasi; dan 2 Faktor sosial
dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
Sutemeister dalam Srimulyo 1999 mengemukakan pendapatnya, bahwa kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor Kemampuan, terdiri dari : 1 Pengetahuan yang meliputi pendidikan,
pengalaman, latihan dan minat; dan 2 Keterampilan yang meliputi : kecakapan dankepribadian.
b. Faktor Motivasi, terdiri dari : 1 Kondisi sosial yang meliputi : organisasi
formal dan informal, kepemimpinan dan 2 Serikat kerja kebutuhan individu yang meliputi : fisiologis, sosial dan egoistik; serta 3 Kondisi fisik yang
meliputi lingkungankerja. Suatu pelatihan dikatakan berhasil atau efektif bila para peserta dapat
menerima dan mengalami peningkatan pengetahuan knowledge, keterampilan skill, maupun perilaku attitude yang tepat dan diberikan oleh instruktur yang
Universitas Sumatera Utara
18
tepat pula, serta pencapaian peningkatan kinerjakompentensi karyawan. Craig, 2006 menyebutkan 3 tiga cara transfer pelatihan ke tempat kerja, antara lain :
1 Positif, yaitu hasil pelatihan meningkatkan kinerja pekerjaan;
2 Negatif, yaitu hasil pelatihan justru menurunkan kinerja sebelumnya; dan
3 Netral, yaitu hasil pelatihan tidak mempengaruhi kinerja pekerjaan.
Transfer pelatihan positip yang diharapkan pada program-program pelatihan, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh secara maksimal dapat
mereka terapkan pada pekerjaan.
2.2 Penelitian Terdahulu