11
2.1.4 Teori Kinerja Pegawai
Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi
dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan adanya
informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama,
dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain-lain.
Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang diharapkan Dessler,
2002. Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya. Menurut Siagian 2003 kinerja adalah konsep yang bersifat universal yang merupakan efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian yang berdasar standar dan kriteria yang ditetapkan. Gibson et al. 2000
menyatakankinerjaadalahcatatanterhadaphasilproduksidanpekerjaanatau aktivitas tertentu. Beberapa faktor yang berperan dalam kinerja antara lain adanya
kesimbangan antara pekerja dan lingkungan yang berada didekatnya yang meliputi individu, sumberdaya, kejelasan kerja dan umpan balik. Untuk dapat mengetahui
kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja. Untuk dapat mengetahui kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja.
Menurut Stout dalam Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah, 2000, pengukuran
Universitas Sumatera Utara
12
kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi mission accomplishment melalui hasil-hasil yang
ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu proses. Maksudnya setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah
organisasi di masa yang akan datang yang dinyatakan dengan pencapaian visi dan misi organisasi.
Produk dan jasa yang dihasilkan akan kurang berarti apabila tidak ada kontribusinya terhadap pencapaian visi dan misiorganisasi. Melalui pengukuran
kinerja diharapkan pola kerja dan pelaksanaan tugas pembangunan dan tugas umum pemerintahan akan terlaksana secara efisien dan efektif dalam mewujudkan tujuan
nasional. Pengukuran kinerja pegawai akan dapat berguna untuk: 1 mendorong orang agar berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka yang berada di
bawah standar kinerja, 2 sebagai bahan penilaian bagi pihak pimpinan apakah mereka telah bekerja dengan baik, dan 3 memberikan dasar yang kuat bagi
pembuatan kebijakan untuk peningkatan organisasi Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah, 2000. Kinerja pegawai mengacu pada mutu pekerjaan yang dilakukan
oleh pegawai didalam implementasi mereka melayani program sosial, memfokuskan pada asumsi mutu bahwa perilaku beberapa orang yang lain lebih pandai daripada
yang lainnya dan dapat diidentifikasi, digambarkan, dan terukur. Aspek dalam kinerja pegawai adalah sebagai berikut Martin Whiddon dalam Siagian 2005 :
1. Proaktif dalam pendekatanpekerjaan
Universitas Sumatera Utara
13
2. Bermanfaat daripengawasan
3. Merasa terikat dalam melayaniklien
4. Berhubungan baik dengan stafflain
5. Mempertunjukkan ketrampilan dan pengetahuan inti bekerjaaktivitas
6. Menunjukkan kebiasaan bekerja yangbaik
7. Mempunyai sikap positif dalampekerjaan
Kinerja pegawai mengacu pada prestasi kerja pegawai yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Pengelolaan
untuk mencapai kinerja pegawai yang sangat tinggi terutama untuk meningkatkan kinerjaperusahaansecara keseluruhan. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja
pegawai meliputi strategi organisasi, nilai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, budaya organisasi dan kondisi ekonomi dan atribut individual antara
lain kemampuan danketrampilan. Ada beragam kriteria yang digunakan dalam pengukuran kinerja pegawai.
Bernadin dan Russel 2000, mengajukan enami kriteria cara untuk mengukur kinerja pegawai yaitu:
1. Kualitas kerja: Merupakan tingkat sejauh mana hasil pelaksanaan kegiatan
mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yangdiharapkan 2.
Kuantitas kerja: Merupakan jumlah yang dihasilkan, jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yangdiselesaikan.
Universitas Sumatera Utara
14
3. Waktu yang dibutuhkan: Merupakan tingkat sejauh mana suatu kegiatan
diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan memperlihatkan koordinasi output orang lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan
yang lain 4.
Efektivitas sumber daya: Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi di maksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi,
atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumberdaya. 5.
Kebutuhan terhadap pengawasan: Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan
pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.
6. Dampak kepribadian: Merupakan tingkat sejauh mana karyawan
memelihara Harga diri, naina baik dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan
Menurut Supardi 1999 indikator penilaian kinerja adalah: a.
Kualitaskerja Meliputi akurasi ketelitian, kerapian, melaksanakan pekerjaan,
mempergunakan dan memelihara alat kerja, keterampilan dan kecakapan melaksanakan tugas.
b. KuantitasKerja
Indikator ini meliputi keluaran atau output dan target dalam bekerja c.
Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
15
Arti dari variabel pengetahuan adalah kemampuan seorang karyawan dinilai dari pengetahuannya mengenai suatu hal yang berhubungan dengan
tugas dan prosedur kerjanya, penggunaan alat-alat kerja maupun kemampuan teknis atau pekerjaan.
d. Penyesuaianpekerjaan
Merupakan indikator penilaian kinerja yang ditinjau dari kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya di luar pekerjaan maupun adanya
tugas baru serta kecepatannya berfikir dan bertindak dalam bekerja. e.
Keandalan Merupakan pengukuran dari segi kemampuan seseorang atau keandalan
karyawan dalam melaksanakan tugas misalnya kehandalan dalam melaksanakan prosedur, peraturan kerja, inisiatif, kedisiplinan, dan lain-
lain. f.
Hubungankerja Penilaian berdasarkan pada sikap karyawan lainnya dan terhadap aturanya
serta kesedian dalam menerima perubahan-perubahan kerja. g.
Keselamatankerja Keselamatan kerja menyangkut bagaimana perhatian karyawan pada
keselamatan kerja
2.1.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi KinerjaPegawai