Kesimpulan Saran Bihun Analisis Kadar Logam Cu, Zn, dan As Dari Bihun Yang Beredar Di Kota Medan Menggunakan Alat Spektrofotometer Serapan Atom

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Kadar logam tembaga, seng, dan arsen yang terkandung dalam bihun yang beredar di kota Medan, yaitu: 1,2061 mgkg untuk logam Cu, 1,9367 mgkg untuk logam Zn, -0,9066 mgkg untuk logam As. 2. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kadar cemaran logam tembaga, seng, dan arsen dalam bihun tidak melampaui baku mutu SNI 01-2975-2006 dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat jika ditinjau dari kadar logam tembaga, seng, dan arsen.

5.2 Saran

Pada penelitian ini untuk bahan pangan bihun logam yang dianalisa adalah Cu, Zn, dan As, selanjutnya perlu diteliti kandungan logam berat seperti timbal Pb, dan merkuri Hg. Untuk mengetahui apakah bahan pangan bihun layak untuk dikonsumsi. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bihun

Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “Bi” artinya beras dan “Hun” artinya tepung. Sebenarnya bihun atau mihun merupakan salah satu jenis makanan dari Tiongkok, bentuknya seperti mie namun lebih tipis. Bahan baku bihun sendiri terbuat dari tepung beras. Makanan tersebut sangat terkenal dari negara China dan Asia Selatan, seperti India. Bihun adalah salah satu bahan makanan pokok yang sesungguhnya cukup familiar di tengah masyarakat Indonesia. Namun kepopuleran bihun masih kalah jauh dibandingkan dengan mie, lebih-lebih lagi dengan mi instan. Padahal potensi ekonomis bihun sangat besar, juga lebih cocok untuk ketahanan pangan di Indonesia karena bahan bakunya adalah beras. Dalam bahasa inggris disebut rice vermicelli atau rice noodles atau rice sticks Kurnia., 2011. Biasanya bihun dijual dalam keadaan kering di pasar. Sebelum diolah menjadi masakan, bihun direndam dahulu dalam air mendidih ± 3 menit lalu ditiriskan agar teksturnya menjadi lunak, sehingga mudah diolah menjadi aneka masakan. Jika ingin rasa bihun yang lebih gurih, bisa juga direndam dalam kuah kaldu yang mendidih, baru kemudian diolah. Bihun yang siap diolah hanya bertahan satu hari jika disimpan pada suhu udara terbuka, namun jika dimasukkan kedalam kulkas bisa bertahan 4-5 hari dengan catatan harus membuang semua air pada saat meniriskannya dan ditaruh dalam wadah bersih kedap udara. Bihun bisa dijadikan berbagai macam olahan masakan, seperti untuk isian pastel, lumpia, pie, Universitas Sumatera Utara bihun goreng, bihun rebus, campuran soto dan ketoprak, bahkan menjadi schootel bihun Wardani., 2011. Bihun merupakan produk makanan yang tergolong basic food atau seni komoditi yaitu jenis produk makanan sebagai bahan baku yang harus diolah terlebih dahulu untuk menjadi makanan yang siap saji. Produk ini biasa disebut industrial product atau bisnis to bisnis product, artinya pembeli kebanyakan dari para pedagang yang akan mengolah produk ini menjadi bahan yang siap untuk dikonsumsi. Bahan baku pembuatan bihun adalah beras dan tepung dengan komposisi bahan 95:5 Rohmat., 2011. Meskipun bihun yang diproduksi mempunyai bermacam-macam jenis, namun bahan baku dan proses produksinya sama, yang membedakan adalah berat bihun tiap ball dan kemasannya saja. Terdapat produk olahan beras lain yang mempunyai bentuk hampir sama dengan bihun yaitu sohun. Namun, perbedaannya ada pada bahan dasar pembuatnya. Bihun menggunakan amilosa sebagai bahan dasar dan dalam pembuatannya dikukus dan direbus, sedangkan sohun terbuat dari bahan dasar amilopektin dan dalam pembuatannya harus direbus Yulianti., 2002.

2.2 Cara Pembuatan Bihun