Koefisien korelasi Penentuan konsentrasi Koefisien korelasi Penentuan konsentrasi Koefisien korelasi Penentuan konsentrasi Maka kadar logam As dalam mgKg :

a = Σ i− ̅ �− ̅ Σ i− ̅ a = , , = 0,1784 Selanjutnya harga intersept dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut : b = y – ax b = 0,0899- 0,17840,5 = 0,0899 – 0,0892 = 0,0007 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : y = 0.1784x + 0.0007

a. Koefisien korelasi

r = Σ i− ̅ i−̅ √Σ i−̅ i−̅ Maka untuk kadar logam tembaga diperoleh harga r : r = , √ , , = , , = 0,9998 Tabel 4.2.1.1 Hasil pengukuran absorbansi logam tembaga pada bihun Sampel Absorbansi �̅ Bihun A 1 A 2 A 3 A 4 0,0112 0,0118 0,0119 0,0116 0,0116 Konsentrasi sampel dapat dihitung dengan meggunakan persamaan garis regresi y = ax + b, maka x = − Keterangan : Universitas Sumatera Utara x : Konsetrasi Cu pada sampel y : Absorbansi rata-rata a : slope b : intersept

b. Penentuan konsentrasi

Konsentrasi Cu = . − , . = 0,0610 mgL

c. Maka kadar logam Cu dalam mgKg :

Kadar logam Cu = gL e e g e e L x mgKg = , , . . − x mgKg = , x mgKg = 1,2061 mgKg Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Penetapan Kadar Logam Seng Pada Bihun

Hasil dari pengukuran absorbansi, maka akan di dapat kadar logam seng pada bihun dari penurunan persamaan garis regresi dengan metode kurva kalibrasi. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2.2 Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi X̅ = Σ = , = 0.5000 Y̅ = Σ = , = 0.3255 Dimana, ̅ = konsentrasi, ̅ = absorbansi Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan : y = ax + b Dimana a = slope, b = intersept Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut : a = Σ i− ̅ �− ̅ Σ i− ̅ No Xi Yi Xi-̅ Yi-̅ Xi-̅ 2 Yi-̅ 2 Xi-̅ Yi-̅ 1 -0,0005 -0,5 -0,32605 0,25 0,1063086 0,163025 2 0,2 0,1446 -0,3 -0,18095 0,09 0,0327429 0,054285 3 0,4 0,2899 -0,1 -0,03565 0,01 0,0012709 0,003565 4 0,6 0,3982 0,1 0,07265 0,01 0,005278 0,007265 5 0,8 0,5154 0,3 0,18985 0,09 0,036043 0,056955 6 1 0,6057 0,5 0,28015 0,25 0,078484 0,140075 Σ 3 1,9533 0,7 0,2601275 0,42517 Universitas Sumatera Utara a = , , = 0,6073 Selanjutnya harga intersept dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut : b = y – ax b = 0.3255- 0,60730,5 = 0.3255 – 0,3036 = 0,0218 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : y = 0,6073x+ 0,0218

a. Koefisien korelasi

r = Σ i− ̅ i−̅ √Σ i−̅ i−̅ Maka untuk kadar logam seng diperoleh harga r : r = , √ , , = , , = 0,9963 Tabel 4.2.2.1Hasil pengukuran absorbansi logam seng pada bihun Sampel Absorbansi �̅ Bihun A 1 A 2 A 3 A 4 0,0832 0,0842 0,0799 0,0776 0,0812 Konsentrasi sampel dapat dihitung dengan meggunakan persamaan garis regresi y = ax + b, maka x = − Keterangan : x : Konsetrasi Zn pada sampel Universitas Sumatera Utara y : Absorbansi rata-rata a : slope b : intersept

b. Penentuan konsentrasi

Konsentrasi Zn = . − , , = 0,0978 mgL

c. Maka kadar logam Zn dalam mgKg :

Kadar logam Zn = gL e e g e e L x mgKg = , , . . − x mgKg = , x mgKg = 1,9367 mgKg Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Penetapan Kadar Logam Arsen Pada Bihun

Hasil dari pengukuran absorbansi, maka akan di dapat kadar logam arsen pada bihun dari penurunan persamaan garis regresi dengan metode kurva kalibrasi. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2.3 Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi X̅ = Σ = , = 6,0000 Y̅ = Σ = , = 0,0322 Dimana, ̅ = konsentrasi, ̅ = absorbansi Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan : y = ax + b Dimana a = slope, b = intersept Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut : a = Σ i− ̅ �− ̅ Σ i− ̅ a = , = 0,0008 No Xi Yi Xi-̅ Yi-̅ Xi-̅ 2 Yi-̅ 2 Xi-̅ Yi-̅ 1 2 0,0289 -3 0,0020333 9 0,0000041 -0,0061 2 4 0,0304 -1 0,0035333 1 0,0000124 -0,003533 3 6 0,0321 1 0,0052333 1 0,0000273 0,0052333 4 8 0,0341 3 0,0072333 9 0,0000523 0,0217 5 10 0,0357 5 0,0088333 25 0,0000780 0,0441667 Σ 30 0,1612 45 0,0001741 0,0346 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya harga intersept dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut : b = y – ax b = 0,0322- 0,00086 = 0,0322 – 0,0048 = 0,0274 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : y = 0,0008x + 0,0274

a. Koefisien korelasi

r = Σ �− ̅ �− ̅ √Σ �− ̅ �− ̅ Maka untuk kadar logam tembaga diperoleh harga r : r = , √ � , = , , = 0,9989 Tabel 4.2.3.1 Hasil pengukuran absorbansi logam arsen pada bihun Sampel Absorbansi �̅ Bihun A 1 A 2 A 3 A 4 -0,0089 -0,0083 -0,0091 -0,0096 -0,0089 Konsentrasi sampel dapat dihitung dengan meggunakan persamaan garis regresi y = ax + b, maka x = − Keterangan : x : Konsetrasi As pada sampel y : Absorbansi rata-rata Universitas Sumatera Utara a : slope b : intersept

b. Penentuan konsentrasi

Konsentrasi As = − , − , , = -45,3375 µgL = -45,3375 x 10 -3 mgL

c. Maka kadar logam As dalam mgKg :

Kadar logam As = gL e e g e e L mgKg = − , � − , . . − mgKg = , mgKg = -0,9066 mgKg = 0 mgKg Penentuan kadar logam tembaga Cu, seng Zn, dan arsen As dalam bihun dengan menggunakan alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang untuk tembaga Cu � �� �� �� 324,8 nm, seng Zn � �� �� �� 213,9 nm dan arsen As � �� �� �� 193,7 nm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar logam tembaga Cu, seng Zn, dan arsen As memenuhi syarat mutu SNI 01-2975-2006 tentang bihun, kadar maksimum cemaran logam tembaga 10 mgKg, cemaran logam seng 40 mgKg, cemaran logam arsen 0,5 mgKg. Universitas Sumatera Utara Hasil analisa yang telah dilakukan maka diperoleh kadar logam tembaga, logam seng, logam arsen dalam bihun masing-masing sebesar : 1,2061 mgKg; 1,9367 mgKg; -0,9066 mgKg. Sehingga bihun layak untuk dikonsumsi karena memeuhi syarat mutu SNI 01-2975-2006. Tahun 2000. BSN Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan