b. Kekurangan Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD
Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan, menurut Dess 1991: 411 diantaranya
sebagai berikut: 1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit
mencapai target kurikulum. 2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada
umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif. 3. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua
guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif. 4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja
sama.
Berdasarkan pengertian kekurangan dan kelebihan Cooperative Learning tipe STAD dapat disimpulkan bahwa model STAD Student Team Achievement
Division merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok untuk saling membantu
satu sama lain, sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar.
6. Langkah-Langkah Cooperative Learning Tipe STAD
Pembelajaran menggunakan model STAD Student Team Achievement Division mempunyai langkah-langkah yang menjadi acuan guru. Menurut
Slavin, 2008: 149-151 dalam membagi tim siswa dapat mengikuti langkah- langkah berikut:
a Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
b Guru memberikan teskuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal.
c Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang dan rendah.
Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.
d Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya
digunakan untuk penguatan pemahaman materi e Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. f Guru memberikan teskuis kepada setiap siswa secara individual.
g Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
Menurut Ibrahim 2000: 145 langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:
1. Peserta didik diberi tes awal dan diperoleh skor awal. 2. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil 4-5 orang secara heterogen.
3. Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik. 4. Guru menyajikan bahan pelajaran dan peserta didik bekarja dalam tim.
5. Guru membimbing kelompok peserta didik. 6. Peserta didik diberi tes materi yang telah diajarkan.
7. Memberi penghargaan kelompok
Berpedoman pada pengertian pembelajaran kooperatif tipe STAD disimpulkan bahwa: 1 setiap siswa saling ketergantungan positif, 2 siswa bertanggung
jawab atas kelompok dan dirinya sendiri, 3 setiap anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama, 5 komunikasi antaranggota harus berjalan
dengan baik. Menurut pengertian Slavin dan Ibrahim, maka peneliti menyimpulkan langkah-langkah pembelajaran menurut slavin lebih efektif
diterapkan di SD Negeri 2 Negara ratu Kecamatan Natar.
E. Kerangka Pikir Penelitian
Aktivitas merupakan indikator dari keberhasilan belajar, apabila hasil rendah maka disimpulkan proses belajar yang dilakukan tidak berhasil. Proses belajar
mengajar pada bidang studi IPA merupakan transformasi pengetahuan memerlukan strategi khusus. Kerangka penelitian disajikan bentuk diagram:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut Jika Pembelajaran IPA Menggunakan Model Cooperative
Learning tipe STAD dengan langkah-langkah yang tepat maka akan Meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Negara
ratu Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20152016”. INPUT
OUTPUT PROSES
Penerapan langkah-langkah pembelajaran: 1.
Guru menyampaikan materi pembelajaran 2.
Guru memberikan teskuis awal. 3.
Guru membentuk beberapa kelompok. 4.
Minyiapkan bahan diskusi kelompok 5.
Guru memfasilitasi siswa membuat rangkuman, 6.
Guru memberikan teskuis akhir. 7.
Guru memberikan penghargaan pada kelompok 1. Aktivitas belajar siswa rendah
2. Hasil belajar siswa rendah
Dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran: 1.Diharapkan meningkatkan aktivitas disetiap siklus
sekurang-kurangnya 75 siswa aktif. 2.Diharapkan meningkatkan hasil belajar dengan
ketuntasan minimal 75 dengan KKM 66.