Pengertian Model Pembelajaran Cooperative

menguasai materi pelajaran. Menurut Isjoni, 2009: 51 “STAD Student Teams-Achievement Divisions salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan salah satu tipe Cooperative yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi”. Berikut sintaks pedoman guru dalam pembelajaran yang menggunakan tipe STAD. Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Fase 2 Menyajikanmenyampaikan informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Fase 5 Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6 Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Sumber: Sintaks Kooperatif Tipe STAD Ibrahim, dkk: 2000 Menurut Slavin 2008: 143-146, STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu: a Presentasi Kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas oleh guru. Dalam presentasi haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan penjelasan guru, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. b Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan. Pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. c Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa betanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. d Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor. e Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka.

5. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning tipe STAD

a. Kelebihan Model Cooperative Learning tipe STAD

Setiap metode pembelajaran tidak ada yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan, demikian pula dengan pembelajaran Cooperative tipe STAD. Pembelajaran Cooperative tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan Slavin, 1995: 17 diantaranya sebagai berikut: a Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok. b Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama. c Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. d Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

b. Kekurangan Pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD

Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan, menurut Dess 1991: 411 diantaranya sebagai berikut: 1. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum. 2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif. 3. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif. 4. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. Berdasarkan pengertian kekurangan dan kelebihan Cooperative Learning tipe STAD dapat disimpulkan bahwa model STAD Student Team Achievement Division merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok untuk saling membantu satu sama lain, sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar.

6. Langkah-Langkah Cooperative Learning Tipe STAD

Pembelajaran menggunakan model STAD Student Team Achievement Division mempunyai langkah-langkah yang menjadi acuan guru. Menurut Slavin, 2008: 149-151 dalam membagi tim siswa dapat mengikuti langkah- langkah berikut: a Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. b Guru memberikan teskuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal. c Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATEMATIKA KELAS IV SDN LABUHAN RATU IX TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 55

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG

0 11 49

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SISWA KELAS VI SDN 2 MARGODADI KABUPATEN PESAWARAN TP 2014/2015

0 8 51

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 2 NEGARA RATU LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015/2016

0 2 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SD ISLAM TERPADU AL MUHSIN METRO SELATAN

0 5 87

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SDN KARANGTENGAH KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20142015

0 0 16