Perencanaan Agregat dan Scheduling Induk

2.3.2. Persyaratan Penyelesaian

Parlin 1997 mengemukakan bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam merumuskan suatu problema keputusan ke dalam model matematik program linier adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kriteria tujuan. 2. Sumber daya yang tersedia sifatnya terbatas. 3. Semua variabel dalam model memiliki hubungan matematis yang bersifat linier. 4. Koefisien model diketahui dengan pasti. 5. Bilangan yang digunakan dapat bernilai bulat atau pecahan. 6. Semua variabel keputusan harus bernilai nonnegatif. Untuk membuat formulasi model program linier, terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan, yaitu: 1. Tentukan variabel keputusan atau variabel yang ingin diketahui dan gambarkan dalam simbol matematik. 2. Tentukan tujuan dan gambarkan dalam satu sel fungsi linier dari variabel keputusan yang dapat berbentuk maksimum atau minimum. 3. Tentukan kendala dan gambarkan dalam bentuk persamaan linier atau ketidaksamaan linier dari variabel keputusan.

2.4. Perencanaan Agregat dan Scheduling Induk

Kegiatan Perencanaan Produksi dimulai dengan melakukan peramalan-peramalan forecast untuk mengetahui terlebih dahulu apa dan berapa yang perlu diproduksi pada waktu yang akan datang. Peramalan produksi bermaksud untuk memperkirakan permintan akan barang-barang atau jasa-jasa perusahaan. Tetapi hampir semua perusahaan tidak dapat selalu menyesuaikan tingkat produksi Universitas Sumatera Utara mereka dengan perubahaan permintaan nyata. Oleh karena itu, perusahaan mengembangkan rencana-rencana rasional yang menunjukkan bagaimana mereka akan memberikan tanggapan terhadap pasar. Ini merupakan tugas perencanaan Agregat dan scheduling induk. Perencanaan agregat bersangkutan dengan cara kapasitas organisasi digunakan untuk memberikan tanggapan terhadap permintaan yang diperkirakan. Perencanaan agregat adala proses perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu selama periode waktu tertentu biasanya antara 3 bulan sampai 1 tahun melalui penyesuaian variabel-variabel tingkat produksi , karyawan, persediaan dan variabel —ariabel yang dapat dikendalikan lainnya. Digunakan istilah ―agregat” adaalah karena ramalan-ramalan permintaan akan barang atau jasa individual digabungkan menjadi unit-unit yang homogen. Perencanaan agregat mencerminkan strategi perusahaan dalam hal pelayanan kepada pelanggan, tingkat persediaan, tingkat produksi, jumlah karyawan, dan lain-lain T.H. Handoko, 1984 Perencanaan Agregat atau Penjadwalan Agregat adalah sebuah pendekatan Makro untuk merancang jadwal produksi selama periode waktu tertentu biasanya 3 sampai 18 bulan. Tujuan dari perencanaan agregat adalah untuk menentukan jadwal produksi yang optimal yang meminimasi biaya produksi total dan memenuhi ramalan permintaan dan kriteria manejemen yang lain. Medya dan Kwardiniya, 2012 Perencanaan Agregat produksi merupakan kegiataan perencanaan mengenai pegawai, bahan baku, mesin dan modal yang diperlukan untuk memproduksi produk pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan estimasi permintaan pasar, kegiatan ini dilakukan sebelum melaksanakan proses produksi untuk menghindari adanya kelebihan produk yang dapat mengakibatkan banyaknya produk yang menumpuk di gudang yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pemborosan dan kerugian. Perencanaan agregat produksi juga bertujuan untuk mengendalikan komponen-komponen dalam proses produksi Universitas Sumatera Utara seperti kebutuhan jumlah pegawai, kapasitas mesin, luas gudang dan faktor peningkatan pada masing-masing biaya. Jay Heizer, Barry Rander, 2001.

2.5. Metode Transportasi