70
T
BA
= waktu perjalanan dari B ke A journey time σ
AB
= deviasi waktu perjalanan dari A ke B σ
BA
= deviasi waktu perjalanan dari B ke A TTA   = waktu henti kendaraan di A
TTB  = waktu henti kendaraan di B
2.4.8 Waktu henti
layover time
Waktu  henti  dalam  suatu  masa  waktu  dapat  ditambahkan  pada  akhir perjalanan  atau  di  tengah  perjalanan  yang  panjang  atau  waktu  yang  digunakan
angkutan  umum  selama  di  terminal.  Hal  ini  berfungsi  untuk  mengatur  operasi kendaraan  dan  memberikan  kesempatan  pada  pihak  operator  untuk  beristirahat.
Waktu henti kendaraan di asal atau di tujuan TTA dan TTB ditetapkan sebesar 10 dari waktu perjalanan antara A dan B.
2.4.9 Jumlah Armada yang Dibutuhkan
salah  satu  tolak  ukur  keberhsilan  pengelolaan  perangkotan  adalah terpenuhinya  kebutuhan  kendaraan  yang  siap  beroperasi  pada  saat  dibutuhkan
dalam  jumlah  yang  optimal.  Hal  ini  berhubungan  dengan  berapa  kapasitas  yang harus  disediakan  untuk  mengangkut,  berapa  jumlah  calon  penumpang  atau
barang,  dari  mana  asalnya,  ke  mana  tujuannya,  dan  kapan  waktunya.  Pengertian optimal dalam hal ini adalah kapasitas tersedia sedimikian rupa sehingga mampu
memberikan  pelanyanan  yang  maksimal  pada  jam  sibuk,  tetapi  tidak  terlalu banyak kendaraan yang menganggur pada jam sepi.
71
Dalam  menentukan  jumlah  armada  yang  diperlukan  untuk  melayani  suatu trayek dari system angkutan umum berdasarkan waktu tempuh terdapat beberapa
variable  utama  yang  perlu  diketahui.  Adapun  variable  tersebut  adalah  Volume, Waktu Tempuh, dan
hedway
. 1.
Volume  diartikan  jumlah  kendaraan  yang  dibutuhkan  untuk  melayani suatu trayek, sedangkan
2. Waktu Tempuh diartikan sebagai waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk
melintasi dari ujung ke ujung rute, dan 3.
Hedway
diartikan sebagai selang waktu keberangkatan kendaraan. Hubungan dasar dari ketiga variable tersebut ditulis dalam matematis dengan:
V = ………………………………………………...………………..2.6
Dimana: V   = volumejumlah kendaraan unit
CT = waktu tempuh menit H   =
headway
menit Kemudian,  besar  kecilnya  nilai  waktu  ditentukan  oleh  kecepatan  dan  jarak.
Dengan  meningkatkan  kecepatan  akan  mempersingkat  waktu  tempuh  dan  waktu sirkulasi, sehingga volume yang diperlukan semakin sedikit.
Sedangkan  untuk  menentukan  jumlah  armada  yang  dibutuhkan  untuk melayani  suatu trayek dari system  angkutan umum per waktu  sirkulasinya,  yaitu
waktu yang dibutuhkan dari A ke B, kembali ke A. Berdasarkan keputusan Dirjen perhubungan  darat    No.  687  tahun  2002  tentang  penyelenggaraan  angkutan
72
penumpang umum di wilayah perkotaan dalam trayek tetap dan teratur, ditetapkan berasarkan rumus:
K = ……………………………………………………………..2.7
Dimana: K           = Jumlah armada per waktu rit unit kendaraan
CTABA = waktu rit kendaraan dari A ke B, kembali ke A menit H            =
headway
menit Fa           = faktor ketersediaan kendaraan 100
Sedangkan kebutuhan armada pada periode sibuk yang diperlukan dihitung dengan rumus:
K’ = K …………………………………………………..……………...2.8
Dimana: K’       = kebutuhan armada pada periode sibuk trip kendaraan
K         = jumlah armada per waktu rit unit kendaraan W        = periode jam sibuk menit
CT
ABA
= waktu rit kendaraan dari A ke B, kembali ke A menit
2.4.10 Indikator Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Didalam  pelayanannya,  angkutan  umum  memiliki  indikator  kualitas
parameter  pelayanan  khusunya  diwilayah  kota.  Parameter  ini  berdasarkan standart  hasil  penelitian  yang  direkomendasikan  oleh  Bank  Dunia  di  dalam
73
mengoperasikan  kendaraan  penumpang  angkutan  umum,  dengan  tujuan  guna mencapai angkutan umum yang nyaman, aman, handal, dan murah.
2.4.11 Standart Pelayanan Minimum