Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

8 Jadi, yang penulis maksud di sini adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam bidang studi Al-Qur`an Hadits. Adapun maksud dari keseluruhan judul di atas adalah bagaimana hubungan Hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar bidang studi Al-Qur`an Hadits siswa Madrasah Tsanawiyah Asy- Syukriyyah Cipondoh, Tangerang.

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut diatas maka peneliti mengemukakan tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk: a. Untuk mengetahui penerapan program hafalan Al-Qur`an siswa Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang b. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar Al-Qur`an Hadits siswa Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang? c. Untuk mengetahui hubungannya pelaksanaan hafalan Al-Qur`an siswa semester 1 Ganjil Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyyah Cipondoh Tangerang dengan prestasi belajar pada bidang studi Al-Quran Hadits?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Secara teoritis dengan penelitin ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya kajian Pendidikan Agama Islam. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bahan oleh peneliti lain sebagai bahan acuan dan pembanding dalam mengkaji lebih lanjut tentang hafalan Al-Qur`an dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa terutama pada bidang studi Al-Qur`an Hadits. c. Secara praktis dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi instansi pendidikan terkait pada umumnya dan 9 Madrasah Tsanawiyah Asy-Syukriyyah Cipondoh, Tangerang pada khususnya, dalam usaha penyempurnaan kegiatan hafalan Al-Qur`an demi tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam, terutama pada bidang studi Al-Qur`an Hadits. 10

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Hafalan Al-Quran

1. Pengertian Hafalan Al-Quran

Kata “tahfidz” berasal dari bahasa Arab ظَّح – ظِّحي – اًظْيّْحت 1 yang artinya memelihara, menjaga dan menghafal. Tahfidz hafalan secara bahasa etimologi adalah lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata hafal berarti “telah masuk dalam ingatan tentang pelajaran. Dan dapat mengucapkan kembali diluar kepala tanpa melihat buku. Menghafal kata kerja berarti berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. ” 2 Tahfidz adalah bentuk masdar dari Haffadza yang memiliki arti penghafalan dan bermakna proses menghafal. Sebagaimana lazimnya suatu proses menulis suatu tahapan, teknik atau metode tertentu. Tahfidz adalah proses menghafal sesuatu ke dalam ingatan sehingga dapat diucapkan di luar kepala dengan metode tertentu. Sedangkan orang yang menghafal Al-Qur`an disebut hafidzhuffadz atau hamilHamalah Al- Qur`an. 1 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1990, Cet. Ke-3 h. 105 2 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. Ke- 1 h. 291