Definisi Zakat TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT

12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT

A. Definisi Zakat

Zakat menurut bahasa memilik arti, tumbuh, menyucikan, bertambah dan kebersihan. 1 Sedangkan di dalam Al- Qur‟an, zakat mempunyai beberapa istilah : 1. Zakat         “Dan dirikanlah shalat dan berikanlah zakat, dan ruku‟lah bersama-sama orang yang ruku‟ “ S.2 ; Al-Baqarah : 43 2. Shadaqah                  “ Apakah mereka tidak mengetahui bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba- hambnya dan mengambil shadaqah-shadaqah dan bahwasanya Allah sangat menerima taubat hambanya lagi senantiasa kekal rahmatnya “ S.9 ; At taubah : 104 1 Prof. DR. H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta, PT. Mahmud Yunus Wadzuryah, 1989, cet.1, h. 156. 13 3. Haq                                    “ Dan dialah Allah yang menciptakan tumbuh-tumbuhan yang dibuat panggungnya dan yang tidak dibuat, menciptakan korma dan tumbuh-tumbuhan yang beraneka rasanya, zaitun dan buah delima yang hampir-hampir bersamaan bentuknya dan yang tidak bersamaan. Makanlah sebagian daripada buahnya apabila dia berbuah dan berikan haqnya zakatnya dihari dia dituai dan janganlah kamu berlebih- lebihan, sesunguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan “ S.6 ; Al An‟am :141 4. Nafaqah                               “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. dan orang- orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, “ S.9 ; At Taubah :34 5. „Afuw         “ Ambilah „afuwzakat dan suruhlah yang ma‟ruf dan berpalinglah dari orang- orang yang jahil tidak beradab” S.7 ; Al „raf : 199 14 Secara ringkas zakat dapat digunakan dalam beberapa arti seperti di atas. Bahkan pada surat At Taubah ayat 60, yaitu :                          “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya mualaf, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” S.9 ; At Tubah : 60 Yang membahas mengenai golongan-golongan yang berhak menerima zakat, Al- Qur‟an tidak menggunakan kata zakat tetapi menggunakan kata sedekah. 2 Hal ini menunjukan bahwa zakat memiliki banyak definisi. Sudah banyak tokoh-tokoh yang mendefinisikan zakat menurut syara‟ dan istilah, menurut pendapat Al Mawardi dalam kitab Al Hawi yang dikutip oleh Teungku Muhammad Hasbi dalam bukunya pedoman zakat mendefinisikan zakat sebagai sebutan untuk pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang 2 M. Dawam Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, Jakarta, Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1999, cet. Ke I, h. 474. 15 tertentu untuk diberikan kepada golongan yang tertentu. 3 Asy Syaukani mengatakan zakat adalah memberikan suatu bagian dari harta yang sudah sampai nishab kepada orang fakir dan sebagainya, yang tidak bersifat dengan sesuatu halangan syara‟ yang tidak membolehkan kita memberikan kepadanya. 4 Menurut Mahmud Syaltut zakat adalah nama pada sebuah bagian dari harta benda yang dikeluarkan oleh orang yang kaya dari harta bendanya kepada saudaranya yang fakir, dan untuk menegakkan kemaslahatan-kemaslahatan umum yang memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dalam pangkalnya dan pengaturannya. 5 Zakat menurut asy-Syaukani ialah memberikan sebagian dari harta yang sudah mencapai satu nishab kepada orang fakir dan sebagainya, yang menurut syara‟ tidak dilarang menerimanya. Zakat menurut Sayyid Quthb ialah kewajiban individu yang harus ditunaikan kepada masyarakat, yang kadang-kadang membebankan kewajiban kepada sebagian anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, dan dengan demikian Islam merealisir, sebagian dari prinsip umumnya agar harta itu tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya di antaramu saja. Zakat dalam tafsir Muhammad Ali dan pemikiran Murasa dan Sahri 3 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, Semarang, PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA, 1999, cet. Ketiga, h. 5. 4 Hasbi, Pedoman Zakat, h. 5 5 Mahmud Syaltut, Al-Fatawa, Kairo: Dar al-Qalam, Cet. III, t.th., hlm. 114. 16 muncul sebagai konsep dana masyarakat untuk golongan masyarakat miskin 6 dimana zakat diambil dari harta orang kaya, dan diberikan kepada orang-orang yang papa di antara mereka. 7 SA. Shiddieqy dalam bukunya Public Finance in Islam mendefinisikan zakat adalah pajak yang bersifat wajib, yang dikenakan oleh suatu negara Islam kepada anggota masyarakat muslim, kelebihan uang dari anggota yang relatif mampu diambil untuk diberikan kepada kelompok yang paling miskin destitute atau yang membutuhkan. 8 Arti zakat menurut istilah fikih adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, di samping berarti mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri. Dalam istilah ekonomi, zakat merupakan suatu pemindahan harta kekayaan dari golongan kaya kepada golongan miskin. Transfer kekayaan berarti juga transfer sumber-sumber ekonomi. Tindakan ini tentu akan mengakibatkan perubahan tertentu yang bersifat ekonomis umpamanya saja seseorang yang menerima zakat bisa menggunakannya untuk konsumsi atau produksi. 9 Dari banyaknya definisi zakat, maka zakat dapat didefinisikan secara umum sebagai mengeluarkan sejumlah harta tertentu sesuai ketentun Syari‟ah kepada orang-orang 6 M. Dawam Rahardjo, Perspektif Deklarasi Makkah: Menuju Ekonomi Islam, Bandung, MIZAN, Cet. IV, 1994, h. 144. 7 M. Dawam Rahardjo, Perspektif Deklarasi Makkah : Menuju Ekonomi Islam, h.145 8 M. Dawam Rahardjo, Perspektif Deklarasi Makkah : Menuju Ekonomi Islam, h.168 9 Muhammad, Zakat Profesi: Wacana Pemikiran Zakat dalam Fiqih Kontemporer, Jakarta, Salemba Diniyah, Cet. I, 2002, h. 20. 17 tertentu dengan cara yang telah ditentukan, 10 untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup baik produktif maupun konsumtif bagi umat Islam yang kurang mampu dan membersihkan harta umat Islam yang mampu serta untuk menjaga keamanan sosial dengan cara mengurangi kesenjangan masyarakat. Berdasarkan definisi-definisi mengenai zakat, zakat mempunyai fungsi bagi muzakki orang yang memberi zakat dan tentunya mustahik orang yang menerima zakat. Sejarah perkembangan Islam di Madinah, setelah Rasulullah saw. berhijrah ke Madinah demikian pesatnya, maka bersamaan dengan itu di daerah Yaman telah mulai pula perkembangan Islam. Beberapa kali perutusan dari Yaman datang menemui Nabi dan para sahabat. Kedatangan mereka adalah untuk mempelajari Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Demikian pesatnya perkembangan Islam di Yaman, maka menurut pertimbangan Rasulullah saw, maupun karena permintaan umat Islam di Yaman saat itu, maka sudah saatnya Rasulullah saw mengirim duta Islam ke tanah Yaman, yaitu duta yang berfungsi sebagai guru dan pelaksana hukum dari ajaran Islam di wilayah Yaman. Untuk tugas itu Rasulullah saw memilih Muadz bin Jabal diantara para sahabat-sahabatnya. Sebelum berangkat Muadz bertanya dan meminta petunjuk Rasulullah saw mengenai berbagai permasalahan dalam pelaksanaan kekuasaan dan tata cara pengambilan keputusan yang harus dilakukannya di dalam setiap mengatasi permasalahan di Yaman. Salah satu hal yang Nabi pesankan adalah masalah zakat dan shadaqah yang harus diamalkan Muadz 10 Dr Khalid bin Ali al-Musyaiqih, Zakat Kontemporer : solusi Atas Fenomena Kekiknian, Jakarta, Embun Litera Publishing, Cet. I, 2010, h. 2. 18 kelak sebagai duta Islam di Yaman, wilayah baru Islam saat itu. Pesan itu yang hingga sekarang menjadi dasar bagi umat Islam dalam memenuhi kewajiban mengeluarkan zakat dan shadaqah. Hal ini disampaikan Rasulullah saw kepada Muadz sebelum keberangkatannya ke Yaman sebagai duta Islam. Sesudah Muadz mengarahkan penduduk Yaman untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat, dan melaksanakan shalat, maka langsung mengarahkan mereka untuk mengeluarkan zakat dan shadaqah, yang diambil dari orang-orang kaya untuk diberikan kepada fakir miskin. 11 Dalam hubungan wajib zakat dan shadaqah ini sejalan dengan firman Allah dalam kitabmsuci Al- Qur‟an yang artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa mereka dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”.S.9 ; At-Taubah :103 Riwayat di atas mengandung hikmah bahwa zakat dan shadaqah wajib ditarik dengan tertib sampai batas haulnya dari orang-orang yang diberi kelapangan rezeki dari Allah untuk disampaikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Pentingnya kewajiban zakat dan shadaqah ini kita lihat dari perintah Rasulullah saw kepada Muadz untuk disampaikan kepada kaum muslimin setelah membaca syahadat dan memerintahkan shalat, maka bagi si kaya wajib mengeluarkan zakat dan memberikan shadaqah kepada orang-orang miskin. Ayat 103 surah At-Taubah menjelaskan hikmah dan fungsi zakat dan shadaqah bagi orang-orang yang mampu sebagai 11 H. Amin Santoso , “ Fungsi Zakat dan Shadaqah” artikel diakses pada 3 Januari 2011 dari http:zakatmaliah.blogspot.com200905fungsi-zakat.html 19 Tuthahhiruhum yaitu untuk membersihkan harta mereka dari kotoran kebakhilan, keserakahan, kekejaman dan kezlaliman terhadap kaum fakir dan miskin dan tuzakkiehim yaitu mensucikan harta itu sendiri, sehingga ia tumbuh berkembang dengan penuh kebajikan dan keberkahan, baik dari moral dan amal yang membuatnya bahagia di dunia dan akhirat. Perintah ini dilakukan agar di tengah masyarakat Islam tidak terjadi praktik-praktik di mana apa yang seharusnya menjadi hak kaum lemah, fakir, dan miskin dikuras dan diambil oleh orang-orang kaya. Untuk menjaga agar orang-orang kaya dan para pejabat tidak melakukan perbuatan korupsi, pengambilan hak orang-orang-orang fakir dan miskin, Muadz diperintah oleh Rasulullah saw. agar menjaga kehormatan para hartawan yang telah mengeluarkan zakat dan shadaqahnya. Rasulullah saw. juga mengingatkan orang-orang kaya yang tidak mau mengeluarkan zakat dan shadaqah, bahwa doanya orang-orang lemah, fakir miskin, dan orang-orang yang teraniaya akan dikabulkan Allah swt. Jika perintah itu dapat terlaksana dengan baik maka kesejahteraan dan ketenteraman umat dapat dijaga dengan baik, sehingga pelaksanaan perintah ibadah-ibadah yang lain dapat berjalan dengan baik dan lancar. Serta stabilitas ekonomi dapat berjalan dengan baik. 12

B. Syarat Wajib Zakat dan Mustahik Zakat