Struktur Organisasi dan Dasar Pelaksanaan Tugas

54 c. Kepaniteraankesekretariatan 1 Panitera sekretaris dibantu oleh: wakil panitera, panitera muda permohonan, panitera gugatan an panitera hukum serta beberapa orang panitera pengganti dan jurusita pengganti, sesuai dengan pasal 26 ayat 2 Undang-Undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 2 Sekretaris dibantu oleh: wakil sekretaris sesuai dengan pasal 43 Undang- Undang No. 7 tahun 1989 tentang Pengadilan Agama yang dilengkapi dengan: kepala urusan kepegawaian, kepala urusan keuangan dan kepala urusan umum. Untuk lebih jelas, struktur organisasi Pengadilan Agama Jakarta Timur dilihat alam bentuk bagan sebagai berikut: 55 Dasar pelaksanaan tugas bersifat teknis Fugsional teknis Yustisial adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 24, 25 dan 29 ayat 2 b. Ketetapan MPR RI No.IIMPR1988 tentang GBHN c. Ketetapan MPR RI No.IIMPR1983 tentang GBHN d. Undang-undang No.14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Hakim. e. Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. f. Undang-undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Republik Indonesia. g. Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama. h. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksnaan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. i. Peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 1977 tentang Perwakafan tanah milik. j. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan perceraian bagi pegawai Negeri sipil jo Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1990. k. Peraturan menteri Agama RI Nomor 2 tahun 1987 tentang Wali Hakim. l. Keputusuan Mahkamah Agung RI Nomor KMA013SKIII88 tentang Pola Pembinaan Pengendalian Administrasi Perkara Peradilan Agama jo KMA001SKI1991 jo KMA004SKII1992. m. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 tahun 1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 tahun 1989. Dasar pelaksanaan tugas yang bersifat tekhnis administrasi adalah sebagai berikut : 56 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 jo, Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen. 3. Keputusan Presiden RI Nomor 15 tahun 1984 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen jo to Kepres Nomor 164 tahun 2000. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1975 jo 96 tahun 2000 tentang formasi PNS. 6. Peraturan Pemeirntah Nomor 5 tahun 1976 jo 97 tahun 2000 tentang Formasi PNS. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1976 jo, Nomor 98 tahun 2000 tentang Pengadaan PNS. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS. 11. Keputusan Menteri Agama Nomor 18 tahun 1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama yang telah disempurnakan jo KMA RI Nomor 75 tahun 1984 jo Nomor 01 tahun 2001. 12. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 61 tahun 1980 tentang Keseragaman Sistem Pembukuan Dilingkungan Departemen Agama. 13. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 7 tahun 1983 tentang Tata Cara Persuratan Dilingkungan Departemen Agama jo Peraturan Menteri Agama RI Nomor 3 tahun 1990 tentang Penyempurnaan Lampiran Keputusan Menteri Agama RI Nomor 7 tahun 1983 sepanjang yang menyangkut badan Peradilan Agama. 57 14. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 51 tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukuan Inventarisasi Departemen Agama. 15. Keputusan Menteri Agama RI nomor 81 tahun 1984 tentang Penerapan Sistem Kearsipan Kartu Kendali Arsip Dinamis di Lingkungan Departemen Agama. 16. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 162 tahun 1988 tentang Biaya Perkara pada Badan Peradilan Agama. 17. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 120 tahun 1988 tentang Pemberian Kuasa Pendelegasian Wewenang Pengangkatan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Departemen Agama. 18. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 tahun 1979 tentang Tata Cara pengambilan Sumpah JabatanPegawai Negeri Sipil dilingkungan Departemen Agama. Petunjuk-petunjuk dan surat-surat edaran dari : a. Mahkamah Agung Republik Indonesia; b. Ditjen Binbaga Islam Departemen Agama RI; c. Ditjen Anggaran Departemen Keuangan RI; d. Badan Administrasi Kepegawaian Negera RI; e. Ditbinbapera Islam Ditjen Binbaga Islam Departemen Agama RI; f. Pengadilan Tinggi Agama Jakarta.

D. Letak dan Denah Gedung Pengadilan serta Sekilas Kota Jakarta Timur

Pengadilan Agama Jakarta Timur berkedudukan di Kelapa Dua Wetan alamat Jalan Raya PKP No. 24 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kotamadya Jakarta Timur telp 021 87717548 Faks. 021 87717549 Kode Pos 13730. 58 Gedung Pengadilan Agama Jakarta Timur dibangun diatas tanah negara milik Peengadilan Tinggi Agama Jakarta dengan luas tanah 2.760 m2, luas bangunan 1400 m2 terdiri dari 3 lantai yang dibangun tahun 2003 dengan dana APBD Pemda DKI. Dengan keadaan gedung kantor yang demikian besar dan volume pekerjaan yang cukup padat, begitu pula dengan karyawan yang berjumlah 72 orang ditambah dengan pegawai honorer 13 orang, maka gedung kantor tersebut dirasakan belum cukup memadai untuk jumlah perkara yang mencapai angka lebih dari 2.500 perkara per tahun. Denah Lokasi Menuju Kantor Pengadilan Agama Jakarta Timur 4 4 http:www.pa-jakartatimur.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=45, diakses tanggal 3 juni 2011.