30
berbeda. Makna tangan adalah ‘pergelangan sampai ke jari-jari’, sedangkan makna lengan adalah ‘pergelangan sampai ke pangkal bahu’. Sebaliknya dalam bahasa umum tangan dan
lengan diaggap bersinonim. e.
Berdasarkan kriteria atau sudut pandang lain, dibedakan menjadi makna asosiatif, idiomatik, kolokatif, dan sebagainya.
Makna asosiatif sesungguhnya sama dengan pelambang-pelambang yang digunakan oleh suatu masuarakat bahasa untuk menyatakan suatu konsep lain. Contohnya kata melati
digunakan sebagai pelambang kesucian, kata merah digunakan sebagai pelambang keberanian. Berbeda dengan makna idiomatik, kata idiom berarti satuan-satuan bahasa bisa
berupa kata, frase, maupun kalimat yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contohnya frase
menjual rumah bermakna ‘si pembeli menerima rumah dan si penjual menerima uang’, tetapi frase menjual gigi bukan bermakna ‘si pembeli menerima gigi dan penjual menerima uang’,
tetapi bermakna ‘tertawa keras-keras’. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna idiomatik adalah makna sebuah satu bahasa yang menyimpang dari makna leksikal atau makna
gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Sedangkan makna kolokatif berkenaan dengan makna kata dalam kaitannya dengan makna kata lain yang mempunyai tempat yang sama dalam
sebuah frase. Contoh frase gadis itu cantik dan pria itu tampan. Kita tidak dapat menyatakan gadis itu tampan dan pria itu cantik, karena pada kedua kalimat itu maknanya tidak sama
walaupun informasinya sama.
2.3 Defenisi Nomina
2.3.1 Pengertian Nomina
Nomina atau kata benda dalam bahasa Jepang disebut dengan meishi. Jika dilihat dari huruf kanjinya:
Universitas Sumatera Utara
31
名 :
mei, na =
nama 詞
: shi, kotoba
= kata
名詞 :
meishi =
kata nama Situmorang 2010:34 Sudjianto 1995:34 mengatakan bahwa nomina noun ialah kelas kata yang dalam bahasa
Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak; yang dalam bahasa Inggris ditandai dengan kemungkinanannya untuk bergabung dengan sufiks plural; misalnya
rumah adalah nomina karena tidak rumah adalah tidak mungkin; book dalam bahasa Inggris adalah nomina karena books adalah mungkin.
Dalam Situmorang 2010:34 ciri-ciri meishi adalah: 1.
Dapat berdiri sendiri; 2.
Tidak mengenal konjugasi perubahan; 3.
Menjadi subjek atau objek dalam kalimat Sudjianto 1996:35 menyimpulkan bahwa meishi ialah kata-kata yang memiliki ciri-
ciri sebagai berikut: 1.
Meishi nomina termasuk kelas kata yang berdiri sendiri jiritsugo dan tidak mengenal konjugasi atau deklinasi. Kata-kata yang termasuk kelompok nomina tidak mengalami
perubahan misalnya kedalam bentuk lampau, bentuk negatif, dan sebagainya. 2.
Meishi dapat menjadi subjek, objek, predikat, dan adverbia, sehingga secara langsung dapat diikuti joshi partikel atau
jodōshi verba bantu. Nomina yang diikuti joshi dan nomina yang diikuti
jodōshi dapat membentuk sebuah bunsetsu. 3.
Meishi atau nomina dalam bahasa Jepang disebut juga taigen. 4.
Meishi ialah kelas kata yang menyatakan benda atau nama benda, tempat, orang, atau hal lain yang dibendakan baik benda konkret maupun benda abstrak.
Universitas Sumatera Utara
32
2.3.2. Jenis-jenis Nomina
Situmorang 2010:34 membagi meishi ke dalam empat jenis, yaitu: 1.
普通名詞 Futsuu Meishi = Kata nama biasa
Contoh : 人
hito = orang 犬
inu = anjing 2.
固有名詞 Koyuu Meishi = Kata nama terbatas
Dibagi dua macam : -
Nama daerahtempat Misalnya : Medan, Tokyo
- Nama Orang
Misalnya : Suzuki, Ali, dsb. 3.
数詞 Suushi= Kata jumlah
Kata jumlah dalam bahasa Jepang ada berbagai macam, biasanya dipakai bacaan China, yaitu :
令、 rei = 0
六、 roku = enam
一、 ichi = satu
七、 shici nana = tujuh
二、 ni = dua
八、 hachi = delapan
三、 san = tiga
九、 kyuuku = sembilan
四、 shi = empat
十、 juu = sepuluh
五、 go = lima
十一、 juuichi = sebelas, dst.
Tetapi ada juga bacaan asli bahasa Jepang, yaitu : Hito + tsu = satu buah
Universitas Sumatera Utara
33
Futa + tsu = dua buah Mi + tsu = tiga buah
Yo + tsu = empat buah Itsu + tsu = lima buah
Mu + tsu = enam buah Nana + tsu = tujuh buah
Ya + tsu = delapan buah Kokono + tsu = Sembilan buah
Too = sepuluh buah Joshushi kata bantu bilangan dalam bahasa Jepang ada dikenal bermacam-macam
tergantung pada bendanya. 一匹
: Ippiki, nihiki = satu ekor, dua ekor Keterangan bilangan hiki dipergunakan untuk ikan, dsb.
一頭 : Itto, nito = satu ekor, dua ekor
Keterangan bilangan to dipergunakan untuk bilangan binatang besar, seperti kuda, sapi.
一人 : Hitori, futari = satu orang, dua orang
Keterangan bilangan untuk manusia. 一つ
: Hitotsu, futatsu = sebuah, dua buah Bilangan ini dipergunakan untuk menghitung benda seperti tas, buah, dan lain-
lain. 一軒
: Ikken, niken = sebuah bangunan, dua buah bangunan Keterangan bilangan ini dipergunakan untuk menghitung jumlah rumah dan
bangunan lain.
Universitas Sumatera Utara
34
一台 : Ichidai, nidai = sebuah mesin mobil, dua buah mesin
Keterangan bilangan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung jumlah mobil.
一羽 : Ichiwa, niwa = seekor burung, dua ekor burung
Keterangan bilangan ini dipergunakan untuk menghitung jumlah binatang bersayap seperti burung, ayam, dsb.
一個 : Ikko, nikko = seekor, dua ekor
Keterangan bilangan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung benda bulat seperti kepiting, dsb.
一枚 : Ichimai, nimai = selembar, dua lembar
Keterangan bilangan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung jumlah lembar kertas, seng, dan lain-lain.
一冊 : Issatsu, nisatsu = satu helai, dua helai
Keterangan bilangan ini biasanya dipakai untuk menghitung jumlah lembar uang, pakaian, dsb.
一度 : Ichido, nido = satu kali, dua kali
Keterangan bilangan ini dipakai untuk menerangkan jumlah melakukan pekerjaan kata kerja.
4. 代名詞
Daimeishi= Kata ganti nama a.
Kata ganti penunjuk pertama Contoh :Watakushi, watashi, atashi, boku, ore, jibun, wagahai, tamae.
b. Kata ganti penunjuk kedua
Contoh :Anata, anta, omae, dsb. c.
Kata ganti penunjuk ketiga
Universitas Sumatera Utara
35
Contoh :Kare, kanojo, sonohito, anohito, dsb. Menurut Sudjianto 1996:38-53, meishi dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu :
1. Futsū Meishi
Kata yang menyatakan suatu benda atau perkara. Dalam jenis meishi ini terdapat kata- kata seperti berikut.
a. Gutaitekina mono nomina konkret, misalnya :
Uchi rumah Gakkō sekolah
Ki pohon
b. Chūshōtekina mono nomina abstrak, misalnya :
Shiawase kebahagiaan
Kimochi perasaan
Kioku ingatan
c. Ichi ya hōgaku o shimesu mono nomina yang menyatakan letakposisikedudukan
dan arahjurusan, misalnya : Mae
depan Migi
kanan Higashi
timur d.
Settogo ya setsubigo no tsuita mono nomina yang disisipi prefiks danatau sufiks, misalnya :
Gohan nasi
Okane uang
Senseigata guru-guru
Universitas Sumatera Utara
36
e. Fukugō meishi atau fukugōgo nomina majemuk, misalnya :
Asa+hi asahi matahari pagi
Kumi+tate kumitate perakitan, pemasangan
Hito+bito hitobito orang-orang
f. Hoka no hinshi kara tenjita mono nomina yang berasal dari kelas kata lain,
misalnya : Verba hikaru
hikari sinar, cahaya Verba hanasu
hanashi cerita, pembicaraan Adjektiva-na majimeda
majimesa rajin 2.
Koyū Meishi Kata yang menyatakan nama suatu benda, nama orang, nama tempat, nama buku, dan
sebagainya. Kata-kata lain yang termasuk jenis nomina ini misalnya : FujisanFujiyama
gunung Fuji Nagaragawa
sungai Nagara Tokyo
kota Tokyo Parii
Paris 3.
Sūshi Nomina yang menyatakan jumlah, bilangan, urutan, atau kuantitas, dalam bahasa
Indonesia berarti numeralia. Kata-kata yang termasuk sushiini antara lain : a.
Sūryō no meishi nomina yang menyatakan jumlah atau kwantitas 1
Hon sūshi numeralia pokok, diantaranya :
Ichi satu
Ni dua
2 Hon
sūshi + josūshi numeralia pokok + kata bantu bilangan, diantaranya : Sannin
tiga orang
Universitas Sumatera Utara
37
Gohon lima batang
Yonmai empat lembar
b. Junjo no
sūshi numeralia tingkat, diantaranya : Ichiban
nomor satu Daisan
ketiga Daigokaime
yang kelima kalinya 4.
Daimeishi Nomina yang menunjukkan orang, benda, tempat, atau arah. Dalam bahasa Indonesia
berarti pronomina. Daimeishi terdiri atas n inshō daimeishi pronomina personal yaitu
kata yang digunakan untuk menunjukkan orang sekaligus menggantikan nama orang itu, dan shiji daimeishi pronomina penunjuk yaitu kata yang dipakai untuk menunjukkan
benda secara umum, untuk menggantikan benda, tempat, atau arah yang ditunjukkan itu. 5.
Keishiki Meishi Nomina yang menerangkan fungsinya secara formalitas tanpa memiliki hakekat atau arti
yang sebenarnya sebagai nomina. Misalnya, Koto, tame,wake,dan lain-lain.
2.4 Pengertian Nomina Shourai dan Mirai Secara Etimologi