Konsep Aliansi Kerangka Pemikiran

Politik UIN Jakarta, Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan CSIS Indonesia, dan sumber lain seperti jurnal, artikel, website dan lain-lain.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab. Kelima bab tersebut akan diuraikan melalui sistematika berikut ini:

BAB I Pendahuluan

Pada bagian ini peneliti menjelaskan pentingnya masalah yang menjadi tema penelitian. Selain itu, peneliti juga menjelaskan permasalahan, tujuan dan manfaat, metode, konsep teori yang digunakan sebagai alat analisa penelitian ini, serta menjabarkan sejumlah hasil penelitian sejenis yang menjadi rujukan bagi penelitian ini.

BAB II Hubungan Aliansi Militer Amerika Serikat Dengan Jepang

Pada bagian ini memaparkan penjelasan mengenai awal hubungan aliansi militer AS dengan Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II, kepentingan AS menempatkan pasukan militernya di Jepang, penempatan pasukan AS di seluruh wilayah Jepang, dan gambaran umum mengenai fasilitas serta kondisi pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang.

BAB III Pertimbangan Keamanan Strategis Amerika Serikat di

Kawasan Asia Pasifik Bagian ini memaparkan penjelasan mengenai keterlibatan AS di Kawasan Asia Pasifik, dan melihat kondisi regional Asia Pasifik. Kondisi regional Asia dilihat dari beberapa isu penting yang terjadi di kawasan ini seperti peningkatan kekuatan militer Cina, konflik Semenanjung Korea, serta konflik sengketa maritim yaitu Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

BAB IV Analisa Kebijakan Pendistribusian Pasukan Militer Amerika

Serikat dari Okinawa tahun 2006-2014 Bab ini akan menganalisa alasan AS mendistribusikan pasukan militernya dari Okinawa pada tahun 2006 dan melihat perubahannya hingga tahun 2014. Analisa pertama yaitu dilihat dari faktor pemicu yang membuat AS mengeluarkan kebijakan pendistribusian pasukan militernya dari Okinawa, kemudian setelah kebijakan pendistribusian dikeluarkan bab ini melanjutkan pada analisa alasan AS memilih Guam, Hawai, dan Darwin sebagai lokasi pemindahan pasukan militernya dari Okinawa.

BAB V Kesimpulan

Bab ini merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan dalam sub bab permasalahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian yang memiliki objek analisis yang sama.

BAB II HUBUNGAN ALIANSI MILITER AMERIKA SERIKAT- JEPANG

A. Sejarah Hubungan Aliansi Militer AS dan Jepang Paska Perang Dunia

II 1945 Perang Dunia II berakhir ditandainya dengan Jepang menyerah pada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945 ketika dua kota di Jepang yaitu Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara Sekutu. Pengakuan kekalahan Jepang secara formal diwakili oleh Mamoru Shigemitsu dan Gen Yoshijiro Umezu yang dilakukan di atas kapal USS Missouri, Teluk Tokyo pada 2 September 1945 dengan mendatangani Deklarasi Potsdam Record 2009:12. Berdasarkan dokumen yang diterbitkan oleh U.S National Archives Records Administration melalui website resminya, Deklarasi Potsdam merupakan bentuk pernyataan kekalahan Jepang tanpa syarat dan mendefinisikan syarat penyerahan semua angkatan bersenjata Jepang kepada Sekutu. Deklarasi ini disusun pada tanggal 26 Juli 1945 di Potsdam, Jerman dan ditandatangi oleh tiga pemimpin dunia yaitu Presiden AS, Harry S. Truman, Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, dan Kepala Negara Cina, Chiang Kai-shek. Pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin ikut dalam konfrensi Potsdam namun tidak ikut menandatangai deklarasi, hal ini disebabkan Uni Soviet tidak terlibat perang melawan Jepang sampai tanggal 8 Agustus 1945. Setelah Deklarasi Potsdam disusun, maka pada tanggal 2 September tahun 1945 di atas Kapal USS Missouri, Teluk Tokyo, Jepang secara legal menandatangani deklarasi tersebut. Berikut adalah cuplikan isi pernyataan kekalahan Jepang: