Pembatasan dan Perumusan Masalah

pemberi pelayanan provider. 12 Pasien mengartikan pelayanan yang bermutu dan efektif jika pelayanannya nyaman, menyenangkan dan petugasnya ramah yang mana secara keseluruhan memberikan kesan kepuasan terhadap pasien. Sedangkan pemberi pelayanan provider mengartikan pelayanan yang bermutu dan efektif jika pelayanan sesuai dengan standar Pemerintah. Adanya perbedaan persepsi antara petugas kesehatan dengan pasien dalam hal pelayanan kesehatan yang efektif masih sering memunculkan kesalah pahaman terhadap pelayanan terutama bagi masyarakat miskin. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang “Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pemerintah bersungguh-sungguh dan terus-menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. 12 Yudarnaso Dawud, Peran Proses Manajemen dalam Pengembangan Mutu Pelayanan Rumah Sakit , Jurnal Manajemen dan Adminitrasi Rumah Sakit, edisi Volume 1Tahun 1999, h. 43 7 RSCM adalah salah satu Rumah Sakit rujukan dan terbesar di Indonesia. Rumah Sakit yang terletak di Jalan Diponegoro No.71 Jakarta Pusat, sangat proaktif dan senantiasa memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat terutama masyarakat miskin. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, saat ini 70 pasien yang berobat ke RSCM adalah masyarakat miskin yang menggunakan JPKM Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah salah satunya adalah Jamkesda Jaminan Kesehatan Daerah. Berdasarkan hal di atas, peneliti membatasi penelitian ini pada persoalan persepsi masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan pihak RSCM untuk masyarakat miskin. Adapun pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah proses pengobatan pasien rawat jalan pengguna Jamkesda mulai dari penerimaan pelayanan administrasi hingga penerimaan pelayanan medis oleh petugas medis yaitu dokter. Alasannya, masyarakat miskin yang tidak mampu untuk mengakses pelayanan kesehatan seringkali didiskriminasikan dalam penerimaan pelayanan di rumah sakit. Hal ini dikarenakan masyarakat miskin secara penuh ditanggung oleh Pemerintah tanpa mengeluarkan biaya apapun. Dalam merealisasikan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba merumuskan permasalahannya untuk memudahkan pembahasan selanjutnya. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah persepsi masyarakat miskin dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di RSCM? 8 b. Bagaimanakah bentuk dan upaya Rumah Sakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dalam penggunaan Jamkesda di rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta?

C. Tujuan dan manfaat penelitian