4 Supervisi akan mengarahkan kerja sama seluruh staf didalam memenuhi
kebutuhan mereka maupun situasi yang dihadapi, memberikan kesempatan yang lebih luas untuk bertumbuh dengan jalan melakukan
perbaikan-perbaikan dan tindakan pencegahan terhadap kesulitan- kesulitan pengajaran yang muncul, serta memikul tanggung jawab yang
baru.
5 Supervisi akan membantu, mengbangkitkan, memimpin dan
mengembangkan daya kreatifitas yang ada.
11
Berdasarkan uraian tersebut bahwa supervisi bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku para petugas sekolah, khususnya guru-guru
agar mereka mampu menjalankan tugasnya di sekolah sebagai tenaga kependidikan yang profesional. Tujuan supervisi pendidikan merupakan
perbaikan dan pengembangan proses belajar mengajar, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapai juga
membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human
relation yang baik kepada semua pihak yang terkait dan supervisi bertujuan membantu seluruh staf sekolah agar mereka mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan.
c. Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Piet A. Sahertian, fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Baik Franseth Jane
maupun Ayer dalam Enecylopedia of Educational Research: Chester Harris, 1958: 1442, mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina
program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.
12
Menurut Swearingen, ada delapan fungsi supervisi pendidikan, yaitu: 1
Mengkoordinasi semua usaha sekolah. 2
Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. 3
Memperluas pengalaman guru. 4
Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif. 5
Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
11
Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, Cet.I, hlm. 295.
12
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia..., hlm. 21
6 Menganalisa situasi belajar dan mengajar.
7 Memberi pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggotastaff.
8 Membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru.
13
Fungsi supervisi pendidikan sangat berperan sekali dalam memberikan perbaikan secara positif dalam meningkatkan mutu pengajaran. Jika dipahami
dengan baik oleh supervisor maka diharapkan kegiatan supervisi yang dilakukan sesuai dengan fungsi tersebut. Fungsi supervisi yang dilakukan
bukan untuk mencari kesalahan guru tapi membantu guru untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran.
d. Prinsip Supervisi Pendidikan
Menurut Piet A Sahertian, kepala sekolah harus melakukan prinsip-prinsip supervisi. Adapun prinsip-prinsip yang harus dilakukan adalah:
1 Prinsip ilmiah
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut: a
Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti
angket, observasi, percakapan pribadi dan lain-lain. c
Setiap kegiatan supervisi secara sistematis, berencana dan kontinu.
14
2 Prinsip demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman
untuk mengembangkan tugasnya, tidak adanya tekanan bagi guru. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat
guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.
13
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, Cet.I, hlm. 72
14
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia..., hlm. 20.
3 Prinsip kerja sama
Prinsip kerja sama ini guru dapat mengembangkan segala sesuatu dengan cara usaha bersama atau menurut istilah supervisi memberikan
pendorongan, menstimulasi guru, sehingga mereka tumbuh bersama.
4 Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas yang dimilikinya dan menjadi guru profesional jika supervisi
mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan bukan melalui cara- cara menakutkan.
Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah selaku supervisor harus berpegang pada prinsip-prinsip yang kokoh demi kesuksesan atau memiliki
pedoman bagi pelaksanaan tugasnya, maka dari itu kepala sekolah harus memiliki prinsip yaitu:
1 Prinsip FundamentalDasar
Setiap pemikiran, sikap dan tindakan seorang supervisor harus berdasarkan sesuatu yang kokoh kuat serta dapat dipulangkan kepadanya. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila adalah falsafah dan dasar negara kita, sehingga bagi supervisor, pancasila adalah prinsip fundamentalnya. Setiap supervisor
pendidikan indonesia harus bersikap konsisten dan konsekuen dalam pengamalan sila-sila Pancasila secara murni dan konsekuen.
15
Dengan prinsip fundamental tersebut kepala sekolah memiliki pedoman untuk
menjadi panutan dan konsekuen.
2 Prinsip Praktis
Sesuai prinsip fundamental sebagai pedoman seorang supervisor, maka dalam pelaksanaan sehari-sehari yang kepala sekolah lakukan berpedoman
pada prinsip positif dan prinsip negatif. a
Prinsip positif merupakan pedomanan yang harus dilakukan seorang supervisor agar berhasil dalam pembinaannya.
1. Supervisi harus konstruktif dan kratif.
2. Supervisi harus dilakukan berdasarkan hubunganprofesional, bukan
berdasarkan hubungan pribadi. 3.
Supervisi hendaklah progresif, tekun, sabar, tabah dan tawakal. 4.
Supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi untuk mencapai tujuan.
5. Supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan serta
hubungan baik yang dinamik. 6.
Supervisi hendaklah bertolak dari keadaan yang kini nyata ada menuju sesuatu yang dicita-citakan.
7. Supervisi harus jujur, objektif dan siap mengevaluasi diri sendiri demi
kemajuan.
15
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro…, hlm. 196- 198.
b Prinsip negatif merupakan pedomanan yang tidak boleh dilakukan oleh
seorang supervisor dalam pelaksanaan supervisi. 1.
Supervisi tidak boleh memaksakan kemauannya otoriter kepada orang-orang yang disupervisi.
2. Supervisi tidak boleh melakukan berdasarkan hubungan pribadi,
keluarga, perkoan dan sebagainya. 3.
Supervisi hendaklah tidak menutup kemungkinan terhadap perkembangan dan hasrat untuk maju bagi bawahannya dengan dalih
apa pun. 4.
Supervisi tidak boleh menutup kemungkinan terhadap hasrat berkembang dan ingin maju dari bawahannya dengan segala dalih
apapun. 5.
Supervisi tidak boleh mengeksploitasi bawahan dan bersifat otoriter. 6.
Supervisi tidak boleh menuntut prestasi di luar kemampuan bawahanya cita-cita muluk yang hampa.
7. Supervisi tidak boleh egois, tidak jujur dan menutup diri terhadap
kritik dan saran dari bawahannya.
16
Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan ialah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan
korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan merasa
diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang obyektif.
e. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Supervisor