Pengukuran Prestasi Belajar Siswa

37 psikomotorik. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding sebelumnya”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991:738, “Prestasi belajar adalah hasil pelajaran yang diperoleh di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian”. Selanjutnya Hamalik 2001:21 mengemukakan bahwa, “Pengukuran prestasi belajar di sekolah biasanya dilakukan melalui tiga aspek kegiatan yaitu melalui tugas – tugas selama proses belajar berlangsung, melalui hasil ujian bulanan dan melalui hasil ujian semester”. Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar yang biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Adapun jenis – jenis penilaian prestasi belajar menurut Sudjana 2005:5 yakni, “Penilaian formatif dan penilaian sumatif”. Penilaian formatif dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Sedangkan penilaian sumatif dilaksanakan pada akhir unit program akhir yaitu akhir semester dan akhir tahun yang bertujuan untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa.

2.8.1 Pengukuran Prestasi Belajar Siswa

Penilaian merupakan salah satu kegiatan dalam proses belajar. Menurut Sudjana 2005 : 3, ”Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan – tujuan pengajaran”. Menurut Djiwandono 2002 : 339, ”Penilaian prestasi belajar siswa memiliki lima tujuan yaitu: 1. Sebagai perangsang atau dorongan untuk menambah usaha atau semangat siswa. 2. Umpan balik bagi siswa 3. Umpan balik bagi guru 4. Memberi informasi kepada orangtua 5. Sebagai informasi untuk seleksi Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa penilaian prestasi belajar adalah proses memberikan atau menentukan nilai. Universitas Sumatera Utara 38 Dalam bidang akademik di sekolah – sekolah, penilaian prestasi belajar siswa dicatat dalam sebuah buku laporan yang disebut rapor. Menurut Suryabrata 1995 : 320, ”Rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid – muridnya selama masa tertentu” Menurut Syaifuddin Azwar 1998 : 11 menyebutkan bahwa ada beberapa fungsi penilaian dalam pendidikan, yaitu: a. Penilaian berfungsi selektif fungsi sumatif Fungsi penilaian ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Dengan kata lain penilaian berfungsi untuk membantu guru mengadakan seleksi terhadap beberapa siswa, misalnya: • Memilih siswa yang akan diterima di sekolah • Memilih siswa untuk dapat naik kelas • Memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa b. Penilaian berfungsi diagnostik Fungsi penilaian ini selain untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa juga mengetahui kelemahan siswa sehingga dengan adanya penilaian, maka guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan masing – masing siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan siswa, maka kelemahan tersebut dapat segera diperbaiki. c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan placement Setiap siswa memiliki kemampuan berbeda satu sama lain. Penilaian dilakukan untuk mengetahui di mana seharusnya siswa tersebut ditempatkan sesuai dengan kemampuannya yang telah diperlihatkannya pada prestasi belajar yang telah dicapainya. Sebagai contoh penggunaan nilai rapor kelas II menentukan jurusan studi di kelas III. d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan fungsi formatif Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program dapat diterapkan. Sebagai contoh adalah rapor di setiap semester di sekolah – sekolah tingkat dasar dan menengah dapat dipakai untuk mengetahui apakah program pendidikan yang telah diterapkan berhasil diterapkan atau tidak pada siswa tersebut. Menurut Syah 2008 : 143 pengukuran atau evaluasi prestasi belajar terdiri dari beberapa macam yaitu : a. Pre test dan post test Kegiatan pre test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian Universitas Sumatera Utara 39 materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. b. Evaluasi prasyarat Evaluasi ini hampir mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. c. Evaluasi diagnostik Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian – bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. d. Evaluasi formatif Evaluasi ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atu modul. Tujuannya adalah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis mengetahui penyakitkesulitan kesulitan belajar siswa. e. Evaluasi sumatif Ragam penilaian sumatif lebih sama dengan Ulangan Umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pelajaran. f. UAN UAN Ujian Akhir Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat diartikan bahwa dalam pengukuran prestasi belajar siswa menggunakan penilaian sebagai pengukur keberhasilan, yaitu jumlah nilai rapor dan peringkat kelas pada akhir semester. Universitas Sumatera Utara 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Cahaya Medan yang berada di Jalan Hayam Wuruk No. 11 Medan

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono 2002 : 7, ”Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Untuk itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yakni variabel pemanfaatan koleksi dengan variabel prestasi belajar siswa.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Nawawi 2002: 141, “Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang menjadi sumber data dan memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI – XII yang dapat dirinci sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI – XII SMA Cahaya Medan No Kelas Jumlah 1 XI IPA 145 2 XI IPS 155 3 XII IPA 100 4 XII IPS 150 Total 550

3.3.2 Sampel Menurut Nawawi 2002 : 144, “Sampel adalah sebagian unsur yang

diambil dari data populasi dengan menggunakan teknik tertentu”. Penentuan Universitas Sumatera Utara