25 senior, 2 personil business dan professional, dan 3 anggotanya adalah kepala
staff dan penasehat istana.
16
B. Gambaran Singkat Libya di Masa Revolusi
Kolonel Qaddafi mempunyai pandangan berbeda antara revolusi dan kudeta. Kudeta merupakan kesempatan terbaik untuk menggantikan sebuah rezim
yang berkuasa, meskipun tidak hanya lebih dari sekedar pergantian kekuasaan dari sebuah kediktatoran kepada kediktatoran yang lain. Sedangkan dalam arti yang
kontras revolusi adalah penataan kembali secara menyeluruh sebuah masyarakat menurut rencana dan idealis yang baru. Dalam kata lain revolusi sesungguhnya
sebagaimana istilah tersebut menunjukkan kembalinya kepada permulaan yang baru di dalam sejarah sebuah negara.
Revolusi Libya yang terjadi pada tanggal 1 September 1969 merupakan salah satu hal yang sangat luar biasa pada masa kini. Itu merupakan kejadian
internal dan internasional, tradisonal dan novel dalam keinginan dalam sebuah perubahan. Revolusi Libya bisa disebutkan juga sebagai revolusi ‘Al-Fatih’, dari
namanya itu mengekspresikan sebuah simbol, yang arti dan tujuan dari sebuah revolusi. Al-Fatih secara harfiah artinya ‘Pembuka’ atau ‘penakluk’. Artinya
adalah permulaan atau penghantar kepada era baru. Dalam pandangan Kolonel Qaddafi serta pengikutnya adalah memerangi keterbelakangan, ketidakpedulian,
kemiskinan. Pertama atau hari pembuka fatih pada bulan september dimana revolusi terjadi, bagi masyarakat Libya hal tersebut bukan dianggap suatu hari
16
Harris, Lilian Craig, Libia: Qaddafi’s Revolution The Modern State, Colorado: Westview, 1986, Hal. 12.
26 yang spesial, tetapi merupakan hari dimana awal yang baru bagi sejarah mereka,
hari yang tidak akan pernah mati. Maksud tersebut diungkapkan secara dramatis di dalam slogan ‘al-fatih abadan’al-fatih untuk selamanya.
17
Adanya kharisma Naser di Mesir pada tahun 1960-an merebak ke Libya dan berhasil merebut simpati rakyat Libya. Nasionalisme Arab yang diusungnya
mampu membakar semangat kebangsaaan yang terkoyak sejak penjajahan Barat dan runtuhnya kekhalifahan Othoman. Bagi banyak rakyat Libya, ideologi Naser
telah membuat mereka kecewa dengan pemimpinnya sendiri yang justru ada di bawah bayang-banyang Barat yang ditengarai sebagai pendukung Israel.
Tidaklah heran kemudian revolusi 1969 tidak disertai dengan pertumpahan darah dan perlawanan berarti dari rakyat Libya. Momen kudeta Qaddafi sangat
tepat, yaitu ketika bangkitnya nasionalisme Arab dan memuncaknya kekeceweaan terhadap Raja mereka. Meskipun rakyat merasakan kemakmuran ekonomi sejak
diketemukannya minyak, banyak kalangan menilai Raja tidak mendistribusikan kekayaan negara secara adil. Redupnya pamor Raja Idris juga disebabkan
ketidakberdayaanya memberantas korupsi di kalangan pejabat tinggi negara serta merebaknya kebiasaan menjilat kepada keluarga istana.
Para pencetus gagasan revolusi militer Libya yang dimotori oleh the Free Unitarian Officer Movement
Gerakan Kesatuan Pekerja untuk Pembebasan awalnya dikomunikasikan secara rahasia. Mereka bergerak bergerilya dari satu
tempat ke tempat lain untuk mematangkan rencana kudeta; biaya pergerakan inipun dipikul bersama-sama, para anggota rela menyisihkan sebagian gaji mereka
17
Ayoub, Mahmoud, Islam dan Teori Dunia Ketiga : Pemikiran Keagamaan Muammar Qadhdhafi
, Bogor : Humaniora Press, 1991. Hal. 27-28.
27 untuk disumbangkan. Dengan memakai metode nomad, selain kerahasiaan
pergerakan terjaga, mereka berkesempatan memasarkan ide revolusi kepada masyarakat umum yang kebetulan tidak menemukan wadah penyalur aspirasi
mereka. Pejabat-pejabat tinggi militer yang menaruh simpati atas gerakan ini direkrut.
Pada bulan Januari 1969, isu-isu tentang rencana gerakan revolusi telah meluas di masyarakat. Terlebih saat pemimpin revolusi memastikan apakah the
Free Unitarian Officer Movement telah sukses memegang kendali di semua unit
angkatan bersenjata dan apakah mereka juga bisa mengumpulkan sejumlah informasi penting personel, kekuatan militer serta amunisi yang dibutuhkan untuk
kelanjutan proses revolusi.
18
Awalnya, revolusi direncanakan pada bulan Maret 1969, namun beberapa kali ditunda. Tanggal 12 Maret ditangguhkan karena penyanyi popular Mesir,
Umi Kulsum, hendak mengadakan konser di Tripoli dalam rangka dukungan terhadap organisasi perlawanan Palestina, Al-Fatah, dan konser itu sendiri
mendapat banyak dukungan dari para pejuang nasionalis Arab. Beberapa hari kemudian dibulan yang sama sebenarnya revolusi sudah akan dilancarkan pada
tanggal 24 Maret 1969, Revolusi Libya belum juga menuai sukses karena ketidaksiapan anggota pergerakan Tripoli. Dan selanjutnya di bulan Agustus,
rencana kudeta lagi-lagi dibatalkan karena pemerintah sedang giat-giatnya melakukan investigasi intelegen militer. Para pejabat militer dan sipil, dan
setidaknya satu komplotan lain yang juga merencanakan revolusi, nampaknya
18
Amien Rais, Politik dan Pemerintahan di Timur Tengah, Yogyakarta: Studi Sosial PAU-UGM, 1988 Hal. 152.
28 telah mencium rencana para “Perwira Bebas” The Free Unitarian Officer
Movement .
19
Revolusi menuai hasilnya pada tanggal 1 September 1969. kunci keberhasilan revolusi Libya terletak pada empat alasan: pertama, kerahasiaan
persiapan revolusi, kedua: kebulatan tekad The Free Unitarian Officers
20
untuk mencapai kemenangan atau mati, ketiga: dukungan dan sambutan oleh seluruh
lapisan masyarakat, keempat: kecepatan mengambilalih kendali kekuatan militer pribadi raja.
Pada saat terjadinya revolusi, Raja Idris sedang berada di Ankara, Turki, untuk berlibur. Dia tidak mampu berbuat sesuatu untuk menyelamatkan
monarkinya. Meskipun sempat meminta bentuan Inggris supaya dia dapat kembali memimpin Libya tetapi Inggris tidak menyanggupinya. Di lain pihak, Muammar
Qaddafi, kolonel muda yang masih berusia 27 tahun, dalam waktu singkat berhasil merebut hati rakyat Libya. Mayoritas rakyat nampaknya sudah menerima
kepemimpinan Qaddafi. Terhadap Raja Idris Pengadilan Rakyat bahkan menjatuhkan hukuman mati di Absentia.
21
Muammar Qaddafi kemudian mengumumkan pembentukkan republik Arab Libya dan menjanjikan kebebasan, persatuan, persamaan serta keadilan
sosial. Qaddafi menyatakan bahwa revolusi tidak dimaksudkan untuk menentang
19
Harris, Lilian Craig, Libia : Qadhafi’s Revolution The Modern State, Colorado : Westview, 1986, Hal. 15.
20
Penamaan kedua penyebutan terhadap The Free Unitarian Officer dan Free Unionist Officer
tidaklah ada perbedaan keduanya mengandung arti yang sama yaitu Gerakan Kesatuan Pekerja dan Pembebasan.
21
Muscat, Frederic, Muammar Qadhafi, Jakarta : Beunebi Cipta, 1988. Hal. 204.
29 negara manapun, perjanjian dan hukum internasional, tetapi hanya merupakan
masalah internal Libya. Pada minggu-minggu pertama usai revolusi, sejumlah sipil moderat dan
perwira tentara ditunjuk menduduki posisi kabinet. Pada bulan Desember 1969 terjadi konfrontasi antara Free Unionist Officers dan Kabinet ketika Perdana
Menteri dan sejumlah Menteri Kabinet dituduh merencanakan perebutan kekuasaan. Mereka kemudian ditangkap dan keesokan harinya semua kekuasaan
diserahkan kepada Revolusionary Command council RCC yang para anggotanya berasal dari Free Unionist Officers tepatnya pada 1 September 1969, kemudian
membentuk pemerintahan di bawah Dr. Mahmud al-Magrebi, Qaddafi menjadi Presiden Libya dengan Abdul Jallud sebagai orang kedua dalam struktur
kekuasaan Libya.
22
Pemerintahan baru Libya menegaskan bahwa identitas negeri sebagai bagian dari negara Arab dan agama resminya adalah Islam. Libya tetap
melanjutkan pelarangan terhadap keberadaan partai-partai politik. Libya menolak tegas mempublikasikan penafsirannya paham sosialis Arab yang
mengintegrasikan prinsip Islam dengan reformasi sosial, ekonomi dan politik. Libya telah mengubah penampilan politiknya yang semula terkesan negara
tradisional konservatif dan menjadi nasionalis radikal.
22
Amien Rais, Politik dan Pemerintahan di Timur Tengah, Yogyakarta: Studi Sosial PAU-UGM 1988, Hal. 152.
30
C. Gambaran Singkat Libya Pasca Revolusi