4.3. Uji Hipotesis
4.3.1. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang telah peneliti tentukan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis
pada penelitian ini menggunakan rumus Corelation Product Moment dari Pearson. Adapun pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0
dengan output sebagai berikut.
Tabel 4.5. Uji Korelasi Pearson Correlation
N Pearson Correlation
Pearson Correlation tabel
Taraf Signifikansi
2-tailed
50 -,477 ,235
0,000 Dapat dilihat pada tabel 4.5, nilai korelasi antara kebutuhan afiliasi dengan
kecanduan facebook yaitu sebesar -,477 dengan signifikansi 0,000. pengukuran korelasi menggunakan two tailed test dengan taraf signifikansi 0,01. Karena nilai
signifikansi penelitian menunjukkan angka yang lebih kecil daripada 0,01 0,000 0,01, maka H
a
diterima.
Selain itu, hasil keterangan pada tabel output SPSS juga menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel ini. Oleh karena itu, hipotesis null pada
penelitian ini ditolak dan hipotesis
a
diterima.
Adapun tanda minus - pada nilai korelasi menunjukkan bentuk hubungan yang tidak searah antara kebutuhan afiliasi dengan kecanduan
facebook. Hubungan ini berarti, semakin tinggi kebutuhan afiliasi pada seseorang
maka semakin rendah kecanduan facebook, demikian pula sebaliknya. Hasil ini bertolak belakang dengan kerangka teori yang dibuat oleh peneliti. Hal ini dapat
disebabkan oleh landasan teori mengenai bentuk hubungan dari kedua variabel ini cukup variatif. Adapun hipotesis
a
tetap diterima karena penelitian ini menggunakan two tailed test.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan afiliasi dengan kecanduan facebook dengan bentuk
hubungan yang tidak searah pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Artinya, semakin tinggi kebutuhan afiliasi yang dimiliki
seseorang, maka akan semakin rendah tingkat kecanduan facebooknya, demikian pula sebaliknya.
4.3.2. Uji Perbedaan Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada bagian ini, peneliti akan melakukan penghitungan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kebutuhan afiliasi dan kecanduan facebook antara
laki-laki dengan perempuan. Hipotesis yang dibuat untuk uji beda tingkat kebutuhan afiliasi berdasarkan jenis kelamin sebagaimana berikut.
H : tidak ada perbedaan kebutuhan afiliasi antara laki-laki dan perempuan.
H
a
: ada perbedaan kebutuhan afiliasi antara laki-laki dan perempuan
Sementara itu, hipotesis yang dibuat untuk uji beda kecanduan facebook berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut.
H : tidak ada perbedaan kecanduan facebook antara laki-laki dan perempuan.
H
a
: ada perbedaan kecanduan facebook antara laki-laki dan perempuan
Untuk menguji hipotesis ini, peneliti menggunakan program SPSS 17.0 dan akhirnya memperoleh hasil uji beda t sebagai berikut.
Tabel. 4.6 uji perbedaan kebutuhan afiliasi dan kecanduan facebook berdasarkan jenis kelamin
Skala Levene’s Test for
equal variance t-test
equal variance assumed
t-test equal variances
not assumed signifikansi Signifikansi
Kebutuhan afiliasi ,919
,384 ,377
Kecanduan Facebook
,309 ,455 ,474
Sebelum menguji perbedaan dengan t-test, terlebih dahulu peneliti harus menguji varian kedua skala untuk menentukan taraf signifikansi t-test yang akan
digunakan. Apabila kedua varians populasi identik, maka yang digunakan untuk menguji perbedaan adalah t-test dengan equal variances assumed, sementara
apabila kedua varians populasi tidak identik, maka yang digunakan untuk menguji perbedaan adalah t-test dengan equal variances not assumed.
Pengujian varians menggunakan levene’s test yang dihitung dengan menggunakan program SPSS 17.0. Uji varian dilakukan dengan membandingkan
signifikansi hasil tes dengan signifikansi alat tes 0,05. Sebagaimana tertera pada table 4.6 diatas, diketahui bahwa pada skala kebutuhan afiliasi diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,919. Karena 0,919 lebih besar daripada 0,05 maka varians populasi pada skala kebutuhan afiliasi adalah identik.
Adapun uji varian pada skala kecanduan facebook menunjukkan hasil signifikansi sebesar 0,303. Karena taraf signifikansi ini lebih besar daripada 0,05,
maka dapat diketahui bahwa varians populasi pada skala kecanduan facebook adalah identik.
Karena kedua populasi pada skala memiliki varians yang identik, maka pengujian beda pada keduanya menggunakan hasil dari t-test dengan equal
variances assumed. Uji beda dilakukan dengan membandingkan taraf signifikansi
hasil tes dengan signifikansi yang dimiliki tes 0,05. Pada skala kebutuhan afiliasi, diperolej nilai signifikansi sebesar 0,384. Karena 0,384 lebih besar
daripada 0,05 maka dapat dikatakan bahwa H diterima. Sehingga dapat diartikan
bahwa tidak terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam kebutuhan afiliasi.
Untuk skala kecanduan facebook, diperoleh hasil penghitungan signifikansi pada t-test equal variances assumed sebesar 0,455. Karena 0,455
lebih besar daripada 0,05, maka H diterima. Dapat diartikan pula bahwa ttidak
terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam kecanduan facebook.
BAB V
Kesimpulan, Diskusi Dan Saran