Penguraian Gaya Saat Pemotongan

4.2 Penguraian Gaya Saat Pemotongan

Untuk menghitung nilai gaya-gaya yang terjadi pada proses pemotongan tandan sawit oleh pisau pemanen sawit itu, maka perlu dilakukan pembahasan tentang penguraian gaya-gayanya. Dalam pembahasan ini dilakukan pada 1 titik kontak saja mewakili gaya-gaya yang akan diterangkan lebih lanjut pada simulasi pada bab selanjutnya. Gaya yang bekerja yaitu akibat diberikannya gaya tarik pada gagang pisau pemanen sawit , Sebagai akibatnya terjadi gaya normal yg berlawanan arah pada titik kontak permukaan pisau dengan tandan sawit, dapat dilihat seperti gambar 4.8 berikut: Gambar 4.10 Skema Penguraian Gaya F – N Gaya normal N tegak lurus melawan arah gaya F. Maka kita dapat diuraikan pada sumbu x dan sumbu y yang tegak lurus dengan pemukaan pisau yang berbentuk sudut tertentu. Sehingga dapat kita jelaskan lebih rinci seperti dijelaskan oleh gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara Karena gaya F dan gaya N tegak lurus maka sudut yang terjadi oleh gaya terhadap garis sumbu maka dapat kita ketahui bahwa sudut oleh gaya F dan gaya N sama. Sudut itu dapat kita sebut sebagai θ. Karena gaya F tidak tepat satu garis lurus dengan gaya N maka terdapat jarak antara titik awal gaya F yang disebut X ₁. Dapat dilihat pada gambar 2.9. Gambar 4.11 Penguraian Gaya F – N pada Sumbu x dan Sumbu y Untuk mendapatkan momen pada gaya F maka dapat digambarkan sebagai berikut pada gambar 4.10. Karena terjadi pada sumbu x maka y ₁ dapat diabaikan, seperti dijelaskan pada persamaan 4.1. � �0 = 0 �� � 1 − �� 1 � 1 = 0 Universitas Sumatera Utara �� � 1 = �� 1 � 1 �� = �� 1 � 1 � 1 �� 1 = ��� 1 � 1 maka , �� 1 = �� � 1 4.1 Gambar 4.12 Penguraian Momen Untuk mendapatkan ΣFx dan ΣFy maka diperlukan penguraian lebih lanjut tentang gaya F dan gaya N terhadap sudut θ, seperti dijelaskan oleh gambar 4.11 dan gambar 4.12 berikut ini. Gambar 4.13 Penguraian Gaya F Terhadap Sudut θ Universitas Sumatera Utara Maka di dapat persamaan 4.2 dan persamaan 4.3 berikut. sin � = �� � �� = � sin � 4.2 cos � = ��1 � �� 1 = � cos � 4.3 Gambar 4.14 Penguraian Gaya N Terhadap Sudut θ Maka di dapat persamaan 4.2 dan persamaan 4.3 berikut. sin � = �� � �� = � sin � 4.4 Universitas Sumatera Utara cos � = �� � �� = � cos � 4.5 P enguraian gaya F dan gaya N terhadap sudut θ tersebut maka dapat dihitung ΣFx dan ΣFy-nya yaitu dijelaskan oleh persamaan 4.6 dan persamaan 4.7 berikut ini. � �� = 0 �� − �� = 0 �� 1 � 1 − �� = 0 � cos �� 1 − � cos � = 0 �� 1 − � cos � = 0 4.6 � �� = 0 �� − �� = 0 � sin � − � sin � = 0 � − � sin � = 0 4.7 Dengan mensubsitusikan persamaan 4.6 dan persamaan 4.7 ke persamaan 4.8 berikut maka didapatkan nilai dari ΣF. � � = �� �� 2 + � �� 2 � � = ��� � 1 − ���� �� 2 + � − � sin �² Universitas Sumatera Utara � � = ��� � 1 � 2 ��� 2 � + � 2 − � 2 ��� 2 � 4.8 Maka dengan mensubsitusikan nilai-nilai yang didapat pada pengukuran dari survey lapangan pada saat melakukan pemanenan sawit dan ketentuan sudut pisau maka didapatkan nilai F yang terjadi pada mata pisau. 4.3 Hasil Simulasi dan Rancang Bangun Mata Pisau 4.3.1 Rancang Bangun Mata Pisau Pemanen Sawit