Perhitungan Persen Kontribusi . Perhitungan Interval Kepercayaan Eksperimen Konfirmasi

a. Faktor B H o : Tidak ada pengaruh faktor B terhadap kualitas produk RSS H 1 : Ada pengaruh faktor B terhadap kualitas produk RSS Kesimpulan: F hitung = 2,083 F tabel 0,10 1,6 = 3,78 maka H o diterima artinya tidak ada pengaruh terhadap kualitas produk RSS b. Faktor C H o : Tidak ada pengaruh faktor C terhadap kualitas produk RSS H 1 : Ada pengaruh faktor Cterhadap kualitas produk RSS Kesimpulan: F hitung = 5,146 F tabel 0,10 1,6 = 3,78 maka H o ditolak artinya ada pengaruh terhadap kualitas produk RSS.

5.5.3. Perhitungan Persen Kontribusi

Perhitungan persen kontribusi untuk masing-masing faktor dan karakteristik kualitas dapat dihitung dengan rumus: 100 x SS SS P T faktor = Sebelum persen kontribusi dihitung terlebih dahulu dihitung SS 1 dengan menggunakan rumus sebagai berikut: SS’ faktor = SS faktor – MS e dof faktor Untuk karakteristik faktor B yaitu: 1. SS’ B = SS B – MS e dof B = 6,12 – 2,938 = 3,182 Universitas Sumatera Utara Maka persen kontribusi faktor B 100 88 , 38 182 , 3 x P = 18 , 8 = P Untuk karakteristik faktor C yaitu: 1. SS’ C = SS C – MS e dof C = 15,12 – 2,938 = 12,182 Maka persen kontribusi factor C 100 88 , 38 182 , 12 x P = 33 , 31 = P Hasil perhitungan persen kontribusi dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Persen Kontribusi Sumber Dof SS MS SS’ ρ B 1 6,12 6,12 3,182 8,18 C 1 15,12 15,12 12,182 31,33 Error 6 17,63 2,938 - - Total 8 38,88 - - - Universitas Sumatera Utara

5.5.4 . Perhitungan Interval Kepercayaan

Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk RSS yang optimum yaitu: Faktor B level 1 dan faktor C level 2 sehingga model persamaan rata-rata kualitas produk lolly menurut Glen Stuart Peace adalah sebagai berikut: µ prediksi = T + B level 1 – T + C level 2 – T dimana: T = rata-rata jumlah reject pada Tabel 5.13. B level 1 = respon rata-rata dari pengaruh faktor pada Tabel 5.14. C level 2 = respon rata-rata dari pengaruh faktor pada Tabel 5.14. µ prediksi = 18,13 + 19 – 18,13 + 19,5 – 18,13 = 18,13 + 0,87 + 1,37 = 20,37 Interval kepercayaan rata-rata pada tingkat kepercayaan 90 menurut Irwan Soejanto adalah sebagai berikut: Diketahui : F 0,10 ; 1:6 = 3,78 dan MS e = 2,938 Selang kepercayaan prediksi optimal yaitu : Universitas Sumatera Utara = ± 3,360 µ prediksi – Cl ≤ µ prediksi ≤ µ prediksi + Cl 20,37– 3,360 ≤ 20,37≤ 20,37+ 3,360 17,01 ≤ 20,37≤ 23,73

5.5.5. Eksperimen Konfirmasi

Pada eksperimen konfirmasi, faktor dan level ditetapkan seperti faktor dan level optimal yaitu rentang waktu penggumpalan level 1, kamar asap pada level 2. Jumah RSS yang diperiksa sebanyak 384 Kg. Hasil percobaan konfirmasi dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Hasil Percobaan Konfirmasi Pengukuran Jumlah RSS Rata-rata Accept Kg Jumlah Reject N Kg 1 384 19 3 2 384 16 2 3 384 19 3 4 384 18 3 5 384 22 3 6 384 19 3 7 384 14 2 8 384 18 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.24. Hasil Percobaan Konfirmasi Lanjutan Pengukuran Jumlah RSS Frekuensi Accept kali Frekuensi Reject N kali Jumlah 22 Rata-rata 2,75 Interval kepercayaan rata-rata untuk eksperimen konfirmasi menurut Irwan Soejanto adalah sebagai berikut: = 0,509 Interval kepercayaan konfirmasi eksperimen untuk rata-rata adalah: 2,75 – 0,509 ≤ µ konfirmasi ≤ 2,75 + 0,509 2,241 ≤ µ konfirmasi ≤ 3,2159 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisi Metode DEA

Data Envelopment Analysis dengan menggunakan model BCC Banker, Charnes dan Cooper. 6.1.1. Analisis DMU Decision making Unit yang Efisien dan yang kurang Efisien. Perhitungan efisiensi dengan menggunakan software LINDO yang menggunakan input dan output menghasilkan nilai efisien relatif tiap jumlah lateks yang diolah. Hasil perhitungan efisiensi dengan menggunakan metode DEA Data Envelopment Analysis dengan model BCC Banker, Charnes dan Cooper dengan asumsi Variable Return To Scale VRS menghasilkan 3 jumlah latek yang di olah yaitu jumlah lateks yang diolah pada hari ke 13 dengan jumlah lateks 8.500 kg dan jumlah reject 162 kg, pada hari ke 17 dengan jumlah lateks 11.066 kg dan jumlah reject 186 kg dan pada hari ke 21 dengan jumlah lateks 10.715 dan jumlah reject 148 kg yang mempunyai nilai produktivitas sama dengan 1. Dimana produktivitas dapat dikatakan efisien jika nilai produktivitasnya sama dengan 1 sedangkan nilai produktivitasnya kurang dari 1 maka dikatakan belum efisien. Sedangkan hasil perhitungan nilai efisiensi untuk ke 27 jumlah lateks yang diolah belum efisien dengan nilai produktivitasnya kurang dari 1 harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada dan kegiatan operasionalnya agar jumlah lateks yang di olah dapat bertambah sehingga menghasilkan output yang optimal. Pada penentuan peer grouppeer unit dari Universitas Sumatera Utara