85
BAB IV ARAHAN PERWILAYAHAN KOMODITAS PERTANIAN
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
4.1 Analisis Kemampuan Lahan
Analisis kemampuan lahan dilakukan untuk mengetahui kemampuan lahan sampai kategori kelas. Analisis kemampuan lahan didasarkan atas beberapa faktor
yaitu lereng permukaan, kepekaan erosi, tingkat erosi, kedalaman tanah, tekstur tanah, permeabilitas, drainase, kerikilbatuan, ancaman banjir dan salinitas Lampiran
A.1 Metode yang dipakai adalah tumpang susun overlay peta-peta tematik dengan bantuan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis SIG. Hasil analisis ini
menghasilkan kelas kemampuan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur dari Kelas I sampai dengan Kelas VII.
TABEL IV. 1 KELAS KEMAMPUAN LAHAN
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
No Kecamatan Kelas Kemampuan Lahan
Kelas I Kelas II
Kelas III Kelas IV
Kelas V Kelas VI
Kelas VII 1 Antang
Kalang - 64.829,89
9.828,96 191.006,10 - 17.116,17 36.647,06
2 Baamang
45.415,81 6.022,89
29.600,28 - - - - 3 Cempaga
74.276,78 54.829,82 89.005,89 11.050,00 -
- -
4 Kota Besi
59.371,38 24.325,03 85.710,79 - 1.680,11
- -
5 Mentawa
Baru Ketapang
60.665,39 210,17 814,13 -
- -
- 6
Mentaya Hilir
Selatan 74.624,85 - - -
25.021,36 -
- 7
Mentaya Hilir Utara 35.398,54 22.413,42 20.498,84
- 30,94
- -
8 Mentaya Hulu
16.405,78 63.863,78 29.581,71 145.939,03
- 14.141,18
31.966,51 9 Parenggean
9.385,53 46.186,67 82.769,80 33.792,20 - 189,85
62,33 10
Pulau Hanaut
37.540,15 2.407,14 - -
1.783,75 -
- Jumlah
413.084,20 285.088,81 347.810,40 381.787,32 28.516,16 31.447,19 68.675,89 Prosentase
26,54 18,32 22,35 24,53 1,83 2,02 4,41
Sumber : Hasil Analisis, 2005
86 Kelas kemampuan lahan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur dapat
diuraikan sebagai berikut. •
Kelas I. Tanah pada lahan Kelas I sesuai untuk segala jenis penggunaan lahan, tidak mempunyai penghambat ataupun ancaman kerusakan sehingga dapat
digarap untuk tanaman semusim dengan aman. Untuk dapat mempertahankan kesuburan dan produktifitasnya dapat dilakukan dengan pemupukan dan
pemeliharaan struktur tanah. Kelas lahan ini mempunyai luas paling besar yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Antang Kalang dengan pola
secara umum mengikuti aliran sungai dan persebaran paling besar terutama di wilayah selatan.
• Kelas II. Tanah pada kelas ini sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian
dengan sedikit hambatan dan ancaman kerusakan. Jika digunakan untuk tanaman semusim diperlukan sedikit konservasi tanah seperti pengolahan tanah dan
pergiliran tanaman. Kelas lahan ini tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, dengan persebaran paling banyak di wilayah
tengah hingga utara. •
Kelas III. Tanah pada lahan ini sesuai untuk segala jenis usaha pertanian dengan hambatan dan ancaman kerusakan yang lebih besar daripada lahan Kelas II,
sehingga memerlukan konservasi khusus. Kelas lahan ini tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut. Untuk
dapat diusahakan bagi budidaya pertanian perlu dilakukan perbaikan drainase, pergiliran tanaman, pembuatan terasiring dan penambahan pupukbahan organik.
87 •
Kelas IV. Tanah pada Kelas IV mempunyai faktor penghambat yang lebih besar daripada Kelas III. Jika digunakan untuk tanaman semusim diperlukan pembuatan
teras atau saluran drainase atau pergiliran tanaman dengan penutup tanah. Kelas lahan ini hanya terdapat di 4 kecamatan di wilayah utara yaitu dari Kecamatan
Cempaga hingga Antang Kalang. •
Kelas V. Tanah pada kelas ini tidak sesuai untuk tanaman semusim. Kelas lahan ini terdapat di 4 kecamatan dengan kondisi lahan berupa rawa-rawa, hutan
mangrove dan nipah sehingga sesuai untuk kawasan lindung. •
Kelas VI. Tanah pada lahan Kelas VI mempunyai pembatasan yang ketat yang membutanya secara umum tidak sesuai untuk pertanian. Kelas lahan ini paling
besar terdapat di Kecamatan Mentaya Hulu dan Antang Kalang serta sebagian kecil di Kecamatan Parenggean.
• Kelas VII. Tanah pada lahan Kelas VII mempunyai pembatasan yang sangat ketat
yang membuatnya tidak cocok untuk usaha pertanian. Kelas lahan ini paling besar terdapat di Kecamatan Mentaya Hulu dan Antang Kalang serta sebagian kecil di
Kecamatan Parenggean. Kelas kemampuan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur seperti terlihat
pada Gambar 4.1 berikut ini :
88
89
4.2 Analisis Kesesuaian Lahan