70
penting. Apabila perasaan si pemain semakin dalam maka semakin sempurnalah rasa yang dituangkan dalam lagu. Faktor instrumen tulila digunakan juga cukup
berpengaruh dalam penyajian permainan. Semakin baik kualitas instrumen tulila yang digunakan, maka sangat mendukung untuk penyajian permainan tulila yang
baik.
3.5. 8. Perawatan Tulila
Agar tulila dapat bertahan lam dan awet, diperlukan proses perawatan yang baik terhadap instrumen ini. dari hasil wawancara dengan bapak J badu
Purba bahwa Perawatan tulila yang baik adalah tulila jangan kena air , juga kena panas. Apabila tulila terkena air maka suara yang dihasilkan tidak bagus lagi, dan
apabila terkena panas maka bambu akan retak. Tulila tidak boleh bergeser dan
tersorong, maka akan rusak setelan suara.
Tulila juga jangan kotor, apabila tulila kotor dua cara untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam lubang tulila adalah dengan cara
menutup semua lubang, lalu hembus lubang bawah bagina pangkal, maka akan keluar kotoron yang ada dilubang tulila pada bagian pangkal lubang, ada juga
yang mengunakan kulit bambu, dan untuk membersihkan tulila bapak J badu menggunakan elap pembersih. Untuk penyimpanan tulila dibuat dalam tas
gambar 53.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
71
Gambar 53 : Tas Menyimpan tulila
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
72
BAB IV EKSISTENSI DAN FUNGSI
TULILA SIMALUNGUN
4.1 Asal Usul Tulial Simalungun
Asal-usul alat musik tulila Simalungun, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, sebab tulisan-tulisan maupun penelitian-penelitian yang
berhubungan dengan alat musik tersebut sangat jarang. Meskipun demikian, penulis berusaha untuk mencari tahu tentang sejarah keberadaan alat musik tulila
secara lisan maupun tulisan. 4.1.1 Tulila Simalungun Menurut Cerita
Menurut cerita, terciptanya alat musik tulila adalah bahwa zaman dahulu kala, ada terdapat sungai, di sungai tersebut ada terdapat air terjun yang letak
bambu tersebut terletak pada pinggir-pinggir sungai, jenis bambu yang didapatkan adalah bambu hutan, bentuk pohon bambu yang dipinggir- pinggir sungai
tersebut merunduk ke air terjun itu, disitulah bambu diambil dan lalu ditebang. Akan tetapi sebelum menebang bambu akan di syaratin, cara mensyaratkannya
ambil padi , dan siramin padi tersebut tiga kali atau tujuh kali dan dsambil mengucapkan horas. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi apa-apa pada yang
menebang, karena bambu yang dipinggir sungai tersebut berhantu. Dan setalah selesai penebangan maka bambu akan di bawa pulang ke rumah. Cara pembuatan
tulilanya tidak boleh lagi gembira, dan cara pembuatan lubang dilakukan menunggu ada yang meninggal, apabila ada masyarakat dilingkungan yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA