1.2 Pengalaman Mahasiswa dalam Mengikuti Kurikulum Berbasis Kompetensi
Penelitian ini mendapatkan tema pengalaman mahasiswa dalam mengikuti kurikulum berbasis kompetensi, meliputi 1 proses belajar dengan metode
berfokus pada mahasiswa 2 kelebihan kurikulum berbasis kompetensi, 3 Hambatan dalam kurikulum berbasis kompetensi, 4 respon mahasiswa terhadap
kurikulum berbasis kompetensi.
1.2.1 Proses Belajar Dengan Metode Berfokus Pada Mahasiswa
Tiga partisipan mengatakan kurikulum berbasis kompetensi menjadikan mahasiswa lebih aktif dan kreatif dengan memfokuskan mahasiswa sebagai pusat
pembelajaran.Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan 5 dan partisipan 7. “Ya karena KBK itu proses belajarnya PBL problem based
learning dimana kita belajar berdasarkan masalah dan difokuskan kepada mahasiswanya, jadi istilahnya mahasiswa
lebih aktif dalam proses perkuliahan “ Partisipan 5
“ Mahasiswanyalah yang banyak berkontribusi aktif dalam pembelajaran. Kek misalnya kan tutorial.Kan di tutorial itu asli
hanya mahasiswa yang saling berdisukusi untuk memecahkan suatu masalah “ Partisipan 7
1.2.2 Kelebihan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kelebihan kurikulum berbasis kompetensi menurut pastisipan adalah kurikulum berbasis kompetensi memiliki beberapa kelebihan yaitu, 1 memiliki
metode yang memudahkan mahasiswa dalam menerima pembelajaran, 2 pembelajaran berdasarkan pada kompetensi yang di harapkan, 3 penerapan ilmu
secara komprehensif.
Universitas Sumatera Utara
1. Memiliki metode yang memudahkan mahasiswa dalam menerima pembelajaran
Lima partisipan pada penelitian ini mengatakan dalam kurikulum berbasis kompetensi memiliki beberapa metodeyang memudahkan mahasiswa dalam
menerima pembelajaran. Metodenya terdiri dari tutorial PBL, skill lab, dan praktikum. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari partisipan 1 dan partisipan 2.
“Sistemnya itu
memudahkan saya
untuk menerima
pelajaran,seperti ada metode tutorial, ceramah. kemudian metode skill lab dan juga metode praktikum..biasanya saya
waktu SMA dlu itu sangat sulit sekali menerima pelajaran,tetapi dengan adanya 4 metode yang saya sebutkan tadi, itu
memudahkan saya menyerap setiap pelajaran dari dosen khususnya di bidang keperawatan “ Partisipan 1
“Karena dalam kbk ini seperti proses tutorial..skill lab dan praktikum, secara materi mahasiswa sudah pasti mendapatkan
lebih,lebih aplikatif
daripada perkuliahan
secara umum.”Partisipan 2
2. Pembelajaran Berdasarkan pada Kompetensi yang di Harapkan Empat
partisipan mengatakan
kurikulum berbasis
kompetensi mengarahkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi apa yang diharapkan di
akhir pendidikan, yakni menguasai ilmu dan keterampilan, mampu berkarya, mampu bersikap dan berperilaku mandiri serta mampu menilai dan mengambil
keputusan secara bertanggung jawab. Hal ini ini sesuai dengan pernyataan dari partisipan 3 dan partisipan 4.
“Kita memang
dilatih untuk
belajar berdasarkan
kasus.”Partisipan 3 “Sudah banyak kasus yang masuk kedalam soal. Jadi nantipun
ketika uji kompetensi ga terkejut kalilah ”Partisipan 4
Universitas Sumatera Utara
3. Penerapan Ilmu Lebih Komprehensif Tiga partisipan pada penelitian ini menyebutkan kurikulum berbasis
berbasis kompetensi itu adalah sistem yang penerapannya lebih kompleks atau komprehensif. Hal ini sesuai dengan penyataan partisipan 5 dan partisipan 6.
“Sejujurnya menurut saya dengan sistem KBK ini saya belajarnya jadi menyeluruh dan tidak terputus-putus. Misalnya
blok 1 aman nyaman 1 dan blok 2 aman nyaman 2, jadi di blok 1 saya belajar mengenai masalah medisnya dan di blok 2 belajar
mengenai askepnya, jadi semuanya berkesinambungan dan menyeluruh “ Partisipan 5
” Kbk ini semua pembelajaran itu digabungkan dalam satu blok dan dalam blok itu kita belajar secara komprehensif, ada belajar
tentang anak, maternitas jiwa dan yang lainya, jadi kita memahami pembelajaran itu secara keseluruhan. Tidak hanya
berfokus pada blok matakuliah itu saja “ Partisipan 6
1.2.3 Hambatan dalam Kurikulum berbasis Kompetensi