4. 5 Formaldehid Dalam Makanan TINJAUAN PUSTAKA

ikan, cairan formaldehid membuat hewan laut tersebut mempunyai insang yang lebih merah, daging yang lebih kenyal, dan tentu lebih awet www.suaramerdeka.com. Petugas penyelia Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya, dari BB POM, membeberkan ciri mie basah yang mengandung formaldehid adalah bila dicium berbau bahan kimia http:wowsalman.blogspot.com200601bahaya-formalin-dan- boraks.html. Ikan basah yang berformaldehid akan kelihatan warna kulit dan matanya lebih bersih dan lebih cerah dan tidak mudah hancur atau rusak. Lagipula ikan asin yang berformaldehid ini tidak lagi mempunyai bau yang khas dari ikan asin secara umum. Mie basah berformaldehid kelihatan sangat berminyak dengan bau yang menyengat. Mie basah berformaldehid lebih awet dan lebih tahan lama. Sedangkan ayam atau unggas lainnya yang diawetkan dengan formaldehid kelihatan lebih kaku dan tidak ada lalat yang mau hinggap Bihar, 2008.

2. 4. 5 Formaldehid Dalam Makanan

Banyaknya penggunaan formaldehid, zat pewarna dan zat kimia lainnya di masyarakat, disebabkan oleh dua hal yakni karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak bahan kimia terhadap kesehatan dan untuk mempertahankan hidup di tengah himpitan ekonomi saat ini. Masyarakat awam umumnya memang tidak mengetahui apakah bahan makanan yang dikonsumsi tersebut mengandung bahan berbahaya atau tidak. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah maupun petugas kesehatan untuk melindungi masyarakat, termasuk dari bahan makanan yang berbahaya http:resep-online.blogspot.com200712bahaya-formalin- bukan-hanya-kanker-lho.html. Universitas Sumatera Utara Formaldehid merupakan bahan yang dilarang digunakan untuk pangan. Adanya penyalahgunaan penggunaan formaldehid dalam pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, produsen pangan termasuk masyarakat sebagai konsumen. Dengan mengetahui bahaya penggunaan formaldehid pada pangan dan ciri-ciri produk yang mengandung formaldehid, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari bahaya produk pangan mengandung formaldehid tersebut Permen dan manisan menjadi rusak dan busuk jika disimpan tanpa bahan pengawet. Formaldehid memang mampu mempertahankan tekstur dan mencegah pembusukan bahan pangan, sehingga dapat memperpanjang daya simpan. Namun, formaldehid tersebut sangat berbahaya jika ikut terkonsumsi oleh manusia. Sesuai www.e-dukasi.net. Formaldehid adalah bahan pengawet beracun. Bahan pengawet beracun ini dilarang digunakan untuk mengawetkan makanan seperti tertuang dalam peraturan Menteri Kesehatan No.1168 tahun 1999. Formaldehid yang diambil dari nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 10 hingga 40 persen www.mail- archive.com. Formaldehid sudah lama digunakan masyarakat untuk berbagai keperluan. Di antaranya adalah sebagai bahan baku industri lem, playwood, resin, disinfekstan untuk pembersih lantai, kapal, gudang, dan pakaian, sebagai germisida dan fungisida pada tanaman dan sayuran, serta sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya. Penggunaan formaldehid dalam makanan karena formaldehid bisa mengawetkan bahan makanan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, bahan ini juga dinilai murah dan mudah didapat www.suaramerdeka.com. Universitas Sumatera Utara dengan sifatnya, formaldehid sangat mudah terserap saluran pencernaan dan pernafasan http:sman12bandung.sch.id12_view_content.php?id=78. Harga formaldehid yang relatif murah, mengakibatkan formaldehid seringkali disalahgunakan. Berdasarkan pengawasan terhadap pangan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan 2005, ditemukan adanya penyalahgunaan formaldehid sebagai pengawet dalam produk pangan, misalnya dalam produk ikan segar, ikan asin, ayam potong, mie basah, dan tahu. Mengingat formaldehid sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, maka seluruh masyarakat hendaknya mengenali ciri- ciri produk pangan yang mengandung Formaldehid sehingga dapat terhindar dari produk pangan tersebut. Namun demikian, untuk memastikan bahwa suatu produk pangan mengandung Formaldehid, harus dilakukan pengujian secara laboratorium Uji Kualitalif dan Kuantitatif www.e-dukasi.net. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan BBPOM telah melarang penggunaan formaldehid dalam bahan pangan. Hal ini diperkuat pula oleh American Conference of Governmental Industrial Hygienists ACGIH yang mengelompokkan formaldehid sebagai zat yang dicurigai sebagai penyebab kanker pada manusia suspected human carcinogen. Formaldehid juga dapat menyebabkan iritasi mukosa mulut, diare, kerusakan fungsi organ, hingga koma. Penggunaan formaldehid tidak hanya pada permen dan manisan, namun berpotensi pula terdapat dalam bahan pangan lain, seperti daging dan ikan. Daging berpotensi sebagai media pertumbuhan mikroba. Formaldehid digunakan untuk mencegah kebusukan. Formaldehid bersifat sangat mudah larut highly soluble dalam air, sehingga memudahkan formaldehid untuk diserap jaringan dalam daging. Penyerapan tersebut berjalan melalui proses osmosis melalui membran sel http:sman12bandung.sch.id12_view_content.php?id=78. Universitas Sumatera Utara

2. 4. 6 Formaldehid Dalam Kosmetik