PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
KONSOLIDASIAN TIDAK DIAUDIT 30 September 2012 dan
31 Desember 2011 dan Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNAUDITED
September 30, 2012 and December 31, 2011 and
Nine months ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
76
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Manajemen risiko Risk management
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko nilai tukar mata uang asing,
risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara
signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia
maupun internasional. Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko
yang dirangkum di bawah ini. The main risks arising from the Group’s financial
instruments are foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing
these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both
Indonesian and international financial markets. The management reviews and approves the policies for
managing these risks which are summarized below.
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur
Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha, utang
usaha, utang royalti, utang bank dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument
will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to
exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalent, accounts receivable,
trade payables, royalty payable, bank loans which are denominated in United States Dollar.
Apabila terjadi penurunanpenguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap nilai tukar mata uang
asing yang berlaku pada tanggal 30 September 2012, maka utang dalam mata uang asing akan
meningkatberkurang dalam mata uang Rupiah. Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata
uang ini. If there is weakeningstrengthening of Rupiah
exchange rate as at September 30, 2012, payable in foreign exchange rate will increasedecrease in
Rupiah term. The Group did not hedge this foreign exchange rate.
Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat. sebagaimana yang disajikan dalam
Catatan 36. The maximum exposure to the risk are stated in the
carying amount of the assets and liabilities as presented in Note 36.
Risiko harga Price risk
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.
Grup terkena dampak risiko harga komoditas batubara dan bahan bakar yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran
pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan batubara
dan pembelian bahan bakar solar, dimana harga produk tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar
internasional. Price risk is the risk that the value of a financial
instrument will fluctuate because of changes in market price. The Group is exposed to commodity
price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in
the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from coal sales
purchase of wheat products where the price of wheat products may be affected by international
market prices fluctuations. Pada saat ini, Grup menggunakan instrumen
keuangan derivatif untuk mengurangi risiko harga komoditas.
Currently, the Group uses derivative financial instruments to reduce commodities price risk.
Nilai maksimal eksposur risiko yang berkaitan dengan instrumen keuangan derivatif pada tanggal
30 September 2012 adalah sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 32.
The maximum exposure of risk related to the derivative financial instrument as of September 30,
2012, is disclosed in Note 32.
PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM
KONSOLIDASIAN TIDAK DIAUDIT 30 September 2012 dan
31 Desember 2011 dan Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2012 dan 2011 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNAUDITED
September 30, 2012 and December 31, 2011 and
Nine months ended September 30, 2012 and 2011
Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated
77
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan