Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007
d. Pengembangan muatan kurikulum dan peningkatan kompetisi pembelajaran, akademik dan profesi secara periodik.
e. Peningkatan kemampuan komunikasi dosen dan mahasiswa melalui karya tulis. 2 Bidang Penelitian
a. Meningkatkan penelitian teknologi tepat guna bidang perikanan dan mengembangkan pusat informasi teknologi.
b. Memperbaiki dan mengembangkan aktivitas serta kinerja peneliti. 3 Bidang pengabdian pada masyarakat.
a. Mengembangan lembaga pelatihan ketrampilan budidaya perikanan. b. Melakukan bakti sosial kepada masyarakat.
c. Memberikan layanan konsultasi dan pelatihan teknologi bidang perikanan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
4 Bidang Sumberdaya Manusia a. Memberikan pelatihan singkat proses belajar mengajar.
b. Peningkatan frekuensi dosen dalam mengikuti work-shop, penataran, kursus singkat, dan seminar khususnya sebagai pemateri.
c. Memberikan kesempatan studi lanjut kejenjang lebih tinggi 1 orang per tahun per bidang studi.
d. Peningkatan kemampuan tenaga administrasi, teknisi dan laboran. e. Menciptakan standar etika dan moral staf dan pengawasnya.
5 Bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana a. Perawatan dan pengembangan fasilitas, sarana, dan prasarana pembelajaran ruang
diskusiseminar, ruang sidang, ruang dosen, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang adsministrasi dan ruang arsip
b. Pengembangan media audio visual dan pengembangan alat peraga pembelajaran. 6 Bidang Kerjasama
a. Peningkatan kerjasama lokal, regional dan nasional dengan instansi dan industri bidang perikanan dalam pelaksanaan Magang,praktek lapang, Praktek Kerja Nyata,
penelitian dan skripsi, b. Kerjasama dengan SMU dan SMK Perikanan di wilayah lokal dan regional dalam
hal pelatihan dan penyediaan fasilitas praktikum c. Peningkatan Kerjasama dengan perguruan tinggi perikanan lainnya termasuk antar
perguruan tinggi Muhammadiyah dalam bidang penelitian dan pelatihan. 7 Bidang Kelembagaan dan Organisasi
a. Peningkatan tertib administrasi dan sistem infomasi administrasi. b. Melakukan audit internal terhadap kinerja organisasi.
c. Menyusun buku panduan kerja dan sistem kerja untuk menjalankan kegiatan di jurusan.
d. Menyusun dan melaksanakan deskripsi kerja organisasi.
3. Lingkungan Eksternal
Situasi dan kondisi lingkungan eksternal cukup mempengaruhi arah dan kebijakan pengembangan Jurusan Perikanan. Lingkungan eksternal yang dimaksud antara lain :
Pertama, pemerintah pada 11 Juni 2005 telah mencanangkan Revitalisasi Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan RPPK sebagai terobosan dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa seperti kemiskinan, pengangguran, dan kurang gizi menuju Indonesia
maju, adil, dan makmur, serta bermartabat. Dengan pencanangan RPPK, maka seluruh komponen bangsa harus mengarahkan seluruh kebijakan ekonomi-politik menjadi kondusif
agar ketiga sektor andalan tersebut dapat menjadi motor penggerak pembangunan nasional.
Kedua, pengelolaan sumberdaya perikanan saat ini masih belum optimal dibandingkan
dengan potensi yang ada. Potensi sumberdaya ikan laut Indonesia sebesar 6,26 juta ton per tahun baru dimanfaatkan sebesar 3,84 juta ton 61,34. Di bidang budidaya, utamanya
tambak, dari potensi lahan pertambakan seluas 866.550 ha, baru dimanfaatkan 412.000 ha 47,45, dengan produksi 0,39 juta ton. Masih terbuka peluang untuk mengembangkan
usaha perikanan tangkap di daerah yang sumberdaya ikannya masih belum dimanfaatkan optimal, seperti pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT sampai ke
Jurusan Perikanan FAPETRIK UMM L4--
10
Program Hibah Kompetensi A2 Tahun 20007
ZEEI di Samudera Indonesia, Teluk Tomini, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan ZEEI di Samudera Pasific.
Ketiga, rendahnya tingkat pemanfaatan potensi perikanan antara lain disebabkan oleh
rendahnya kemampuan sumberdaya manusia. Jumlah tenaga kerja yag berkiprah di sektor perikanan nelayan dan petani ikan sekitar 3,7 juta orang, sedangkan pada industri hulu
dan hilir serta kegiatan distribusi dan pemasaran di bidang perikanan diperkirakan mencapai 6,5 juta orang. Kondisi sumberdaya manusia yang terlibat dalam usaha
perikanan didominasi oleh tenaga dengan tingkat pendidikan rendah, yaitu tidak tamat SD 79,5, tamat SD 19,6, SLTP 1,9, SLTA 1,4, D3 atau Sarjana 0,03.
Keempat, masih rendahnya muatan teknologi di sektor perikanan dan kelautan. Dalam
strukturnya sektor tradisional masih mendominasi, misalnya di bidang perikanan tangkap mencapai 87. Sektor tradisional masih terbelit persoalan minimnya pengetahuan dan
teknologi di bidang perikanan dan kelautan sehingga optimalisasi terhadap kinerja belum sesuai potensi yang ada.
Kelima, nilai ekspor perikanan Indonesia baru mencapai US 2 M 2002, lebih rendah
dibandingkan Vietnam yang mencapai US 2,3 M, Thailand US 3,68 M, dan China US 4,49 M. Konsumsi ikankapitatahun Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Thailand,
yaitu 22 kgkapitatahun dibandingkan 28 kgkapitatahun. Untuk meningkatkan daya saing lulusan jurusan perikanan maka diperlukan bekal
kompetensi yang memadai disesuaikan dengan perubahan lingkungan ekstenal dan kebutuhan stakeholders.
C. EVALUASI PROYEK AKADEMIK 1. Pendidikan