Teori struktural fungsional KAJIAN PUSTAKA

17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori struktural fungsional

Peran perempuan pengrajin dalam meningkatkan ekonomi keluarga dengan memanfatkan sumber daya alam lokal. Aliran fungsionalisme struktural atau sering disebut aliran fungsionalise, adalah mazhab arus utama mainstream dalam ilmu sosial yang dikembangkan oleh Robert K. Merton dan Talcot Parsons.Teori ini sesungguhnya sangat sederhana, yakni bagaimana memandang masyarakat sebagai sistem yang terdiri atas bagian yang berkaitan agama, pendidikan, struktur publik, sampai rumah tangga. Masing-masing bagian secara terus-menerus mencari keseimbangan equilibrium dan harmoni. Adapun interelasi terjadi karena adanya konsensus. Pola yang non-normatif dianggap akan melahirkan gejolak Fakih, 2004:80. Bentuk keseimbangan yang dibahas pada teori di atas yang ada pada masyarakat perempuan pengrajin Desa Timbang Lawan,dimana perempuan dan laki-laki memiliki perannya masing-masing di setiap kehidupan sehari- hari.Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. 18 Terwujudnya kesetaran gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya alam tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang sama dari pembangunan. Teori struktural fungsional pada dasarnya mempelajari masyarakat dengan memperhatikan truktur fungsinya Ritzer 2008:118. Salah satu tokoh yang menganalisis teori fungsionalisme atau struktural fungsional adalah parsons dengan konsep AGIL. Parsons yang dimulai dengan empat fungsi enting untuk semua sistem”tindakan”, terkenal dengan skema AGIL, suatu fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditunjukkan kearah pemenuh kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem. Menurut Parson ada empat fungsi penting diperlukan semua sistem A adaption,G Goal attainment, I Integration, L Latensi atau pemeliharaan pola. Secara bersama – sama, keempat imperatif fungsional ini dikenal sebagai skema AGIL. Agar tetap bertahan, suatu sistem harus memiliki empat fungsi yaitu: a. Adaption adaptasi, sebuah sistem yang harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus menyas yang dapat disesuaikan iri dengan lingkungan dan kebutuhan. Dimana sumber alam diubah menjadi 19 fasilitas yang dapat digunakan dan bermanfaat untuk berbagai tujuan individu. b. Goal attainment pencapaian tujuan, sebuah sistem harus mengatur antar hubungan bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola antar hubunganan ketiga fungsi penting lainnya. c. Integration interaksi adalalah merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia, dimana mereka bekerja sama untuk menghindari konflik dan merupakan persyaratan fungsional yang mengatur hubungan – hubungan antar komponen dalam masyarakat. Dalam integrasi ini dapat tumbuh ikatan yang bersifat emosional dan solidaritas. d. Latency latency atau pemeliharaan pola, peningkatan dan penegasan komitmen terhadap nilai – nilai moral. Sebuah sistem harus memperlengkapi, memelihara dan memperbaiki,baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi. Parsons mendesain skema AGIL untuk digunakan ke semua tingkatan dalam sistem teoritisnya. Dalam bahasan tentang empat sistem tindakan, akan dicontohkan bagaimana cara parsons menggunakan skema AGIL. 20

2.2. Hubungan Manusia Dengan Lingkungan