Multikolinieritas Autokorelasi Heteroskedastisitas Uji Kualitas Data

42

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono 2004 : 40 Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorow Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : Sumarsono, 2004 : 43 1. Jika dari nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika dari nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusinya adalah normal.

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Dalam persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji regresi ini tidak bias Sesuai dengan tujuan Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu tidak boleh ada autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedasitas Gujarati, 1999 : 153

1. Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. 43 Ghozali, 2005 : 57. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini, maka dapat diketahui dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF dari hasil olah data. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2005 : 57-59

2. Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara korelasi penggangu pada tahunini dengan periode tahun sebelumnya, dan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier tersebut terjadi autokorelasi atau tidak, dapat digunakan uji Durbin Watson Ghozali, 2005: 95, dengan ketentuan sebagai berikut :. 1. Apabila 4 – dW dU, hal ini berarti bahwa Ho diterima : Jadi P = 0, berarti tidak ada autokorelasi pada model 2. Apabila 4 – dW dL, hal ini berarti bahwa Ho ditolak : Jadi P = 0, berarti terdapat autokorelasi pada model 3. Apabila dL 4 – dW dU, hal ini berarti bahwa Uji ini hasilnya tidak konklusif, sehingga tidak dapat ditentukan apakah ada autokorelasi atau tidak dalam model tersebut. 44 Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif dL dU 4 - dU 4 - dL 4 ada auto korelasi positif daerah keragu raguan ada auto korelasi negatif daerah keragu raguan Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva statistik  Durbin Watson di bawah ini : Gambar. 3.1 : Kurva Statistik  Durbin Watson Sumber : Gujarati, Damodar, Zain, Sumarno, 1999, Ekonometrika Dasar. Edisi Pertama, Cetakan Keenam, Penerbit Erlangga Jakarta, hal : 128

3. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2005: 69. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu persamaan regresi dapat dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 301 45

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 38 86

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 59

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufactur di Bursa Efek Jakarta).

0 1 10

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 2 15

PENDAHULUAN MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 12

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI PT.BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 110

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 117

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA USULAN PENELITIAN

0 0 25