b. Secara Praktis :
- Dapat menambah wawasan maupun ilmu pengetahuan mengenai jual beli
perumahan properti -
Agar masyarakat khususnya konsumen dapat mengetahui apasaja yang menjadi hak-haknya apabila terjadi pelanggaran terhadap jual beli
perumahan serta apabila perlindungan hukum terhadap konsumen itu dilanggar.
D. Keaslian Penulisan
Aspek Perlindungan Hukum Konsumen Dalam Perjanjian jual- beli perumahan Properti dengan Bp. Group Medan Ditinjau Dari UU No. 8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Konsumen “ sengaja diangkat penulis sebagai judul skripsi karena telah diperiksa dan diteliti melalui penelusuran kepustakaan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulisan ini diselesaikan berdasarkan data- data yang dikumpulkan oleh penulis sendiri dari berbagai
sumber, seperti melalui bacaan, berdasarkan hasil wawancara. Sepengetahuan penulis, skripsi ini belum pernah ada yang membuat.
Kalaupun ada, penulis yakin bahwasanya substansi pembahasannya adalah berbeda. Sebagai contoh skripsi yaitu :
1. Wilma Silalahi 930200238, Perjanjian yang timbul sehubungan
dengan jual- beli perumahan Real Estate pada PT. Ira widya utama Medan.
2. Reni Andawita 950200138, Perjanjian jual beli perumahan dan
jaminan terhadap konsumen oleh pihak developer studi kasus : perum perumnas Helvetia Medan
3. Adi Suryadi Tarigan 95020002, Tanggung jawab Pt. Unitwin
indonesia medan sebagai developer kepada konsumen dalam perjanjian jual beli perumahan studi kasus perumahan cemara hijau
medan Dengan demikian maka keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggung
jawabkan secara akademis.
E. Tinjauan Kepustakaan
Istilah konsumen berasal dari kata Consumer Inggris- Amerika , atau Consument konsument Belanda
3
. Dalam kamus Bahasa Inggris- Indonesia memberi arti kata consumer sebagai pemakai atau konsumen
4
. Ada juga yang memberi batasan bahwa konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang
atau jasa yang digunakan untuk tujuan tertentu
5
3
Az Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen , Diadit Media, Jakarta Pusat, 2002, hal 3
. Hukum Konsumen menurut Az Nasution adalah : “ Keseluruhan asas- asas dan kaidah- kaidah yang mengatur
hubungan dan masalah penyedia dan penggunaan produk barang dan jasa antara penyedia dan penggunaannya, dalam kehidupan masyarakat”. Sedangkan
Batasan berikutnya adalah batasan Hukum Perlindungan Konsumen, yaitu : “
4
John M. Eshols Hasan Sadly, kamus inggris- indonesia , Gramedia, Jakarta, 1996, hal 124
5
Az. Nasution, Op Cit, hal 13
keseluruhan asas- asas dan kaidah- kaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk
konsumen antara penyedia dan penggunanya, dalam kehidupan bermasyarakat.
6
Cakupan Hukum Perlindungan konsumen itu dapat dibedakan dalam dua aspek, yaitu:
7
1. Perlindungan terhadap kemungkinan barang yang diserahkan kepada
konsumen tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati. 2.
Perlindungan terhadap diberlakukannya syarat-syarat yang tidak adil kepada konsumen.
Tegasnya, hukum perlindungan konsumen merupakan keseluruhan peraturan perundang-undangan, baik undang-undang maupun peraturan
perundang-undangan lainnya serta putusan-putusan hakim yang substansinya mengatur mengenai kepentingan konsumen.
8
F. Metode Penelitian