Y = Skor total responden n dalam menjawab pertanyaan
Bila  diperoleh  r  hitung  lebih  besar  dari  r  tabel  pada  tingkat signifikansi
α  0,05  maka  pernyataan  pada  kuesioner  mempunyai validitas  konstruk  atau  terdapat  konsistensi  internal  dalam
pernyataan tersebut dan layak digunakan.
2.  Uji Reliabilitas
Menurut  Supranto  2001,  untuk  mengukur  reliabilitas kuesioner  dapat  menggunakan  teknik
Alpha  Cronbach.  Uji digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan
oleh  suatu  instrumen,  artinya  menunjukan  kestabilan  hasil pengukuran  bila  alat  tersebut  digunakan  pada  kelompok  yang
berbeda. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut : …………………………………......……...…3
Dimana : r
11
= reliabilitas instrumen k          = banyak butir pertanyaan
σ
t 2
= ragam total = jumlah ragam butir
Setelah  didapat  korelasi  hitung,  lalu  bandingkan  dengan korelasi  pada  tabel  r  product  moment  Pearson dengan  taraf  nyata  5
persen. Jika r yang dihitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner tersebut reliabel, dan sebaliknya jika r yang dihitung lebih kecil dari r
pada tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Pengolahan  data  dilakukan  dengan  menggunakan  program
Microsoft  Excel  2003  dan  SPSS  Statistical  Program  For  Social Science 13.0. Untuk menganalisis atribut yang dianggap penting dan
menganalisis  kinerja  dalam  mencapai  kepuasan  nasabah  digunakan analisis IPA dan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap
keseluruhan atribut digunakan analisis CSI.
3.  IPA
Metode  deskriptif  kualitatif-kuantitatif  digunakan  dalam mengolah  dan menganalisis  data  penelitian.  IPA  Rangkuti,  2003
atau  analisis  tingkat  kepentingan  dan  kinerja  karyawan  digunakan
untuk  menjawab  permasalahan  mengenai  sejauh  mana  tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan BTN Cabang Bogor.
Total penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja masing- masing  atribut  diperoleh  dengan  cara  menjumlahkan  hasil  perkalian
skor  masing-masing  skala  dengan  jumlah  responden  yang  memilih pada skala Likert. Kisaran untuk tiap skala adalah :
...........................................................4 Dimana :
Xib = skor terbesar  yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua  responden  memberi  jawaban  sangat      penting  atau
sangat baik skor 5 terhadap setiap unsur i mutu pelayanan. Xik = skor terbesar  yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa
semua  responden  memberi  jawaban  tidak  penting  skor  1 terhadap setiap unsur i mutu pelayanan.
Maka besarnya range untuk tiap kelas yang diteliti adalah : = 80
Tabel 3. Sebaran jumlah nilai tingkat kepentingan harapan Tingkat Kepentingan
Selang
Tidak Penting Kurang Penting
Cukup Penting Penting
Sangat Penting 100-179
180-259 260-339
340-419 420-499
Tabel 4. Sebaran jumlah nilai tingkat kinerja pelaksanaan Kriteria Kepuasan
Selang
Tidak Puas Kurang Puas
Cukup Puas Puas
Sangat Puas 100-179
180-259 260-339
340-419 420-499
Tingkat  kesesuaian  merupakan  perbandingan  antara  tingkat kepentingan  dan  tingkat  kinerja.  Perbandingan  tersebut  dapat
diketahui  dengan  melakukan  perbandingan  antara  total  skor  tingkat
kinerja  Xi  dan  total  skor  tingkat  kepentingan  Yi,  dengan  rumus berikut :
TKi = x 100..............................................................................5
Keterangan : TKi  = Tingkat kesesuaian
Xi    = Total skor penilaian kinerja perusahaan. Yi    = Total skor penilaian kepentingan pelanggan
Tingkat  kesesuaian  tersebut  digunakan  untuk  mengetahui sampai sejauh mana kepuasan nasabah. Jika  nilai kesesuaian berada
di atas rataan total  100, maka dapat dikatakan nasabah merasa sangat  puas.  Apabila  nilai  kesesuaian  berada  sama  dengan  rataan
total,  maka  dapat  dikatakan  nasabah  merasa  tidak  puas.  Setelah diperoleh  nilai  tingkat  kesesuaian,  selanjutnya  memetakan  nilai
rataan dari masing-masing atribut mutu pelayanan ke dalam diagram Kartesius.
Diagram  Kartesius  merupakan  diagram  yang  terbentuk  dari dua  sumbu.  Kedua  sumbu  tersebut  selanjutnya  disebut  sumbu
mendatar X  akan  diisi  oleh  skor  tingkat  pelaksanaan dan  sumbu tegak  Y  akan  diisi  oleh  skor  tingkat  kepentingan.  Nilai  yang
digunakan  untuk  mengisi  masing-masing  atribut  merupakan  nilai rataan
yang  diperoleh  dengan  membagi  total  skor  tingkat kepentingan dengan total responden yang dinotasikan dengan Yi dan
Xi merupakan hasil pembagian total skor tingkat kinerja dengan total responden, dengan rumus :
Xi =
.............................................................
6 Yi =
.............................................................
7 Dimana :
Xi = Skor rataan tingkat kinerja setiap atribut i. Yi = Skor rataan tingkat kepentingan setiap atribut i.
n   = Total responden
Selain  itu  diagram  Kartesius  merupakan  bangun  yang  dibagi atas  empat  bagian  yang  dibatasi  oleh  dua  garis  yang  berpotongan
tegak  lurus  pada  titik-titik   X ,  Y ,  dimana  X merupakan  rataan
dari total rataan skor tingkat kinerja berdasarkan seluruh atribut dan Y adalah  rataan dati  total  skor  tingkat  kepentingan  seluruh  atribut.
Seluruhnya  ada  K  faktor  dimana  K  =  18,  sehingga  dapat  dihitung dengan rumus :
X = K
Xi
n i
1
…………………………………………………..8
Y = K
Yi
n i
1
……………………………………………………9 Dimana :
K  =  Banyaknya  atribut  yang  dapat  mempengaruhi  kepuasan pelanggan
Selanjutnya  tingkat  unsur-unsur  tersebut  akan  dijabarkan  dan dibagi  menjadi empat  bagian  ke  dalam  diagram  Kartesius  yang
menunjukan  bahwa  kuadran  I  adalah  prioritas  utama,  kuadran  II adalah  pertahanan  prestasi,  kuadran  III  adalah  prioritas  rendah  dan
kuadran  IV  adalah  berlebihan.  Keempat  kuadran  tersebut  disajikan pada Gambar 6.
Prioritas Utama
A
Pertahankan Prestasi
B
Prioritas Rendah
C
Berlebihan
D
= X
= Y
Penting
Kurang penting
Kepentingan
Baik Kurang baik
Kinerja
X Y
Gambar 6. Diagram Kartesius Supranto, 2001
Keterangan :
Kuadran A Prioritas Utama
Wilayah yang menunjukkan atribut-atribut mutu pelayanan yang  memiliki  tingkat  kepentingan  tinggi  atau  di  atas  nilai  rataan
sedangkan  nilai  kinerjanya  dinilai  rendah.  Atribut-atribut  mutu pelayanan  yang  termasuk  ke  dalam  kuadran  ini  kinerja
perusahaannya harus lebih ditingkatkan.
Kuadran B Pertahankan Prestasi
Wilayah yang menunjukkan atribut-atribut mutu pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja  yang tinggi
atau  di atas  nilai  rataan.  Atribut-atribut  mutu  pelayanan  yang termasuk  ke  dalam  kuadran  ini  harus  terus  dikelola  dengan  baik,
karena memiliki keunggulan di mata nasabah.
Kuadran C Prioritas Rendah
Wilayah  ini  memuat  atribut-atribut  mutu  pelayanan  yang memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang rendah atau
di  bawah  nilai  rataan.  Atribut-atribut  mutu  pelayanan  yang termasuk ke dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh
nasabah  dan  pihak  bank,  hanya  melaksanakan hal  biasa, sehingga pihak  bank  tidak  perlu  melakukan  alokasi  investasi  yang
berlebihan  untuk  atribut  mutu  pelayanan  yang  termasuk  dalam kuadran ini.
Kuadran D Berlebihan
Wilayah  ini  memuat  atribut-atribut  mutu  pelayanan  yang memiliki  tingkat  kepentingan  rendah  dan  tingkat  kinerja  yang
tinggi.  Atribut-atribut  mutu  pelayanan  yang  termasuk  dalam kuadran  ini  dalam  pelaksanaannya  dianggap  berlebihan  oleh
nasabah.
4. CSI