7 Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bogor
2010 menyatakan bahwa pada tahun 2007 terdapat 8 KBMT yang aktif. Lalu pada tahun 2009 terdapat 18 KBMT dan pada tahun 2010 jumlahnya mengalami
kenaikan menjadi 29 KBMT. Hal ini memperlihatkan bahwa Kabupaten Bogor memiliki potensi dalam perkembangan KBMT ke depannya. Dengan adanya
peningkatan jumlah KBMT diharapkan pula mampu menurunkan angka kemiskinan dan turut menggerakkan sektor riil terutama pada usaha mikro.
1.2. Perumusan Masalah
Koperasi Baitul Maal wat Tamwil KBMT Bil Barkah merupakan KBMT yang berdiri pada tanggal 2 Januari 2008 dan terletak di Kabupaten Bogor.
Adapun produk pembiayaan yang tersedia saat ini baru dua, yaitu mudharabah akad bagi hasil dan murabahah akad jual beli. Meskipun demikian, KBMT Bil
Barkah juga menyalurkan dua akad pelengkap, yaitu qardh dan hiwalah Tabel 5. Pembiayaan yang difokuskan untuk lebih banyak disalurkan adalah murabahah.
Hal tersebut dipilih karena KBMT Bil Barkah dapat dengan mudah menentukan marjin keuntungan dari setiap nasabah dan memudahkan pembukuan bagi pihak
KBMT sendiri. Pembiayaan murabahah yang disalurkan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usahaproduktif modal kerja dan investasi dan
kebutuhan konsumtif.
Tabel 5. Pembiayaan per Akad KBMT Bil Barkah Tahun 2008-2010 Jenis Akad
2008 2009
2010 Realisasi
Rp 000 Nasa
bah Org
Realisasi Rp 000
Nasa bah
Org Realisasi
Rp 000 Nas
aba
h Org
Murabahah 251.427
282 457.204
360 450.585
344 Mudharabah
135.850 185
5.500 3
11.000 4
Qard 1.300
3 5.700
3 1.000
1 Hiwalah
- -
13.800 9
12.100 9
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan KBMT Bil Barkah 2011
Realisasi pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh KBMT Bil Barkah didominasi oleh nasabah yang bergerak pada usaha agribisnis sektor perdagangan.
8 Berdasarkan data performance bulan Maret 2011, total nasabah pembiayaan
murabahah berjumlah 145 orang. Dari total nasabah tersebut, nasabah yang mengajukan pembiayaannya untuk tujuan konsumtif seperti pembelian barang
elektronik rumah tangga, pembayaran pendidikan anak, dan sebagainya berjumlah 36 orang dan nasabah yang mengajukan pembiayaannya untuk tujuan
produktif berjumlah 109 orang. Usaha produktif tersebut terdiri atas nasabah yang memiliki usaha di bidang agribisnis sebanyak 22 orang dan nasabah yang
memiliki usaha di bidang non-agribisnis sebanyak 87 orang. Dua orang berusaha di sektor on-farm budidaya pertanian dan 85 orang berusaha di sektor off-farm
perdagangan. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa proporsi terbesar berasal dari nasabah yang memiliki kegiatan produktif agribisnis sektor perdagangan,
yaitu sebesar 58,62 persen dari total usaha yang ada Tabel 6.
Tabel 6. Alokasi Pembiayaan Murabahah KBMT Bil Barkah menurut Tujuan
Pembiayaan berdasarkan Data Performance Bulan Maret 2011
Tujuan Pembiayaan Realisasi
Rp 000 Proporsi
Nasabah Orang
Proporsi
Produktif Agribisnis
On-farm budidaya
Off-farm perdagangan
2.000 127.300
0,81 51,73
2 85
1,38 58,62
Non-agribisnis 42.800
17,40 22
15,18 Konsumtif
73.975 30,06
36 24,82
Total
246.075 100,00
145 100,00
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan KBMT Bil Barkah 2011
Sampai saat ini, jumlah realisasi dan nasabah pembiayaan murabahah di KBMT Bil Barkah masih berfluktuasi naik-turun. Target pembiayaan
murabahah pun masih belum dapat dicapai secara maksimal. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7 dimana target pembiayaan murabahah yang ditetapkan pada tahun
2009 adalah Rp 797.053.069,00. Dari target tersebut, pembiayaan murabahah yang
direalisasikan sebesar
Rp 457.204.000,00
sehingga persentase
pencapaiannya hanya 57,36 persen dari target. Sedangkan pada tahun 2010, meskipun target realisasinya sudah diturunkan, namun masih juga belum
mencapai target. Persentase pencapaiannya baru mencapai 88,35 persen. Hal ini
9 karena pembiayaan yang direalisasikan hanya sebesar Rp 450.585.000,00 dari
target sebesar Rp 510.021.570,00.
Tabel 7. Target dan Realisasi Pembiayaan per Akad KBMT Bil Barkah Tahun
2009-2010
Jenis Akad
Tahun 2009 Tahun 2010
Target Rp 000
Realisasi Rp 000
Target Rp 000
Realisasi Rp 000
Muraba- hah
797.053,069 457.204
57,36 510.021,570
450.585 88,35
Mudha- rabah
61.700 5.500
8,91 41.000
11.000 26,83
Qard 12.800
8.000 62,50
13.000 1.000
7,69 Hiwalah
- 13.800
- 86.750
12.100 13,95
Sumber: Laporan Keuangan Tahunan KBMT Bil Barkah 2011
Realisasi pembiayaan murabahah juga dipengaruhi oleh unsur kehati- hatian yang dianut oleh KBMT Bil Barkah dalam penyaluran pembiayaan. Unsur
kehati-hatian tetap menjadi prioritas dalam penyaluran dana, karena penyaluran dana berkaitan dengan pengumpulan dana pengembalian piutang, pengumpulan
dana akan berpengaruh terhadap perputaran piutang, perputaran piutang yang lambat akan menjadi penilaian tingkat kesehatan KBMT.
Sebagai LKMS yang nasabahnya berada pada skala usaha mikro, plafon maksimal pembiayaan akad murabahah di KBMT Bil Barkah saat ini adalah Rp
10.000.000,00. Dengan plafon sebesar ini, usaha mikro diharapkan dapat tumbuh dan berkembang usahanya, sehingga dapat meningkatkan permintaan realisasi
pembiayaan. Untuk dapat mencapai peningkatan realisasi pembiayaan murabahah tersebut, perlu mengetahui dan memperhatikan karakteristik nasabahnya. Hal ini
karena dari karakteristik nasabah dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan murabahah.
Karakteristik nasabah penting untuk diidentifikasi karena terkait dengan karakter, keberhasilan dalam menjalankan usaha, serta kemampuan dalam
pengembalian pembiayaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian secara faktual untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan
murabahah tersebut berdasarkan karakteristik nasabah. Dengan demikian, KBMT Bil Barkah pun dapat meningkatkan jumlah pembiayaan yang tepat dan
10 menentukan nasabah yang tepat untuk direalisasikan ke depannya sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam hal ini ada beberapa permasalahan
yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Bagaimana karakteristik nasabah pembiayaan murabahah usaha mikro agribisnis sektor perdagangan di KBMT Bil Barkah?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi pembiayaan murabahah
untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan di KBMT Bil Barkah?
1.3. Tujuan Penelitian