24
Untuk mengetahui keseragaman suatu komunitas dan seberapa besar kesamaan penyebaran jumlah individu tiap jenis ikan digunakan indeks
keseragaman regularitas yaitu dengan membandingkan nilai indeks
keanekaragaman dan nilai keanekaragaman maksimum. Keseragaman Jenis Ikan E di hitung dengan rumus :
E = H’H’ Dimana : H’
= indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
maks
H’maks = log2S
S = jumlah spesies
Nilai indeks kemerataan berkisar antara 0 – 1, dengan kriteria sebagai berikut : E0.4
= keseragaman kecil 0.4
≤E0.6 = keseragaman sedang
E ≥0.6
= keseragaman besar Bila indeks keseragaman mendekati 0, maka ekosistem tersebut mempunyai
kecenderungan didominansi oleh jenis tertentu dan bila indeks keseragaman mendekati 1, maka ekosistem tersebut dalam kondisi relatif stabil Erina 2006.
Sedangkan untuk mengetahui dominasi suatu jenis ikan dalam komunitasnya menggunakan indeks dominasi Simpson Legendre Legendre
1983, sebagai berikut :
Dimana : Cd = Indeks dominansi n
i
N = jumlah total individu seluruh jenis. = jumlah spesies jenis ke-i
Nilai indeks dominnsi berkisar 0 – 1. Jika indeks dominasi 0 berarti hampir tidak ada jenis ikan yang mendominasi dan apabila nilai indeks dominasi mendekati
1 berarti ada salah satu jenis yang mendominasi di komunitas tersebut.
3.3.3.3 Analisis Kebiasaan Makan Ikan
Tujuannya ialah mengetahui kebiasaan makan ikan sehingga dapat dilihat antar hubungan ekologi diantara organisme di perairan itu. Misalnya bentuk-
bentuk pemangsaan, saingan dan rantai makanan. Jadi makanan merupakan faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan dan kondisi ikan.
25
Pengamatan kebiasaan makanan ikan dengan mengambil secara terpilih beberapa spesies ikan di setiap lokasi dengan tujuan setiap spesies yang diambil
dianggap mewakili setiap lokasi. Pengamatan dilakukan dengan membedah dan meneliti isi perut ikan sampel dengan melihat jenis makanan dan prosentase
kelimpahannya. Analisis ini dilakukan dengan melihat isi dan jumlah kandungan isi perut ikan.
3.3.3.4 Distribusi Spasial Antara Lokasi Penelitian Dengan Beberapa Variabel Pengamatan Penelitian
Distribusi ini menggun akan beberapa variabel seperti parameter fisika-kimia di perairan, famili ikan berdasarkan jumlah, golongan ikan target dan ikan mayor,
tutupan lamun, selisih biomassa lamun dan stadia berdasarkan ukuran ikan Lampiran 2. Mengkaji bebrapa variabel ini menggunakan analisis komponen
utama Principal Component Analysis, PCA Legendre Legendre 1983; Bengen et al. 1992.
Principal Component Analysis atau analisis komponen utama merupakan model statistik deskriptif yang bertujuan untuk menampilkan dalam bentuk grafik
model model matematika suatu informasi maksimum dari matriks data Jongman et al. 1995
3.3.3.5 Keterkaitan Antara Padang Lamun Dengan Jumlah Famili Ikan
Untuk mengevaluasi keterkaitan antara padang lamun berdasarkan jumlah tutupan dengan jumlah famili ikan digunakan regresi sederhana Legendre
Legendre 1983; Jongman et al. 1995.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Habitat Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pertama di Rendani Lampiran 1a merupakan pantai yang jauh dari pemukiman dan memiliki daerah terumbu yang landai. Daerah ini
merupakan daerah ekosistem yang kompleks karena terdapat ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang. Daerah ini berdekatan dengan danau kecil air payau
yang perairannya relatif jernih. Tipe substrat pada lokasi ini terdiri atas pasir berbatu dan pecahan karang Lampiran 2
Pada lokasi Wosi merupakan daerah yang cukup luas dan landai, terdapat pada daerah teluk sehingga daerah ini agak terlindung Lampiran 1b. Lokasi ini
berada pada pemukiman penduduk dan dekat dengan pasar. Perairannya keruh karena dekat dengan muara sungai Wosi yang banyak masukan limbah dari pasar.
Sedimen pada daerah ini merupakan sedimen terrigenous berasal dari daratan yang terdiri oleh lumpur dan lumpur berpasir.
Lokasi pulau Lemon merupakan daerah rataan terumbu dengan tipe substrat karbonat pasir dan pecahan karang. Lokasi ini dekat dengan pemukiman pulau
Lemon. Lokasi ini juga dekat dengan rataan terumbu bertipe sedimen karbonat yang berasal dari hancuran karang. Padang lamun di daerah ini sering ditemukan dalam
pecahan karang dan terumbu karang, sedangkan pada lokasi Wosi didominansi oleh lumpur dan lumpur berpasir dan lokasi pulau Lemon terdiri oleh pasir dan pecahan
karang Lampiran 1c.
4.2 Parameter Kualitas Perairan
Kehidupan organisme perairan akan hidup dan bertumbuh denagn baik apabila didukung oleh kualitas perairan yang baik. Nilai-nilai parameter kualitas
perairan pada 3 lokasi penelitian tersaji dalam Tabel 5 Lampiran 3. 4.2.1 Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting dalam mengatur metabolisme dan penyebaran organisme pada suatu ekosistem. Faktor intensitas penyinaran
cahaya matahari, kondisi atmosfir, cuaca maupun sirkulasi laut merupakan faktor