16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif untuk mengetahui pendapat pasien peserta BPJS Kesehatan di RSUD Dr.Pirngadi dengan teknik
survei menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional studi potong lintang yaitu jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel dependen Nursalam, 2009.
3.2 Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu penilaian yang diperoleh langsung melalui pengisian angket kuesioner oleh responden.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian inidilaksanakan pada tanggal 10 November 2014 – 30 November 2014 di RSUD Dr.Pirngadi Medan yang dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner kepada pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan di instalasi farmasi RSUD Dr.Pirngadi Medan.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian Saryono, 2011, sedangkan menurut Sugiyono 2007, populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
17
pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan PBI dan Non PBI di RSUD Dr.Pirngadi Medan. Berdasarkan data kunjungan pasien peserta BPJS Kesehatan,
rata-rata jumlah pasien PBI dalam 1 bulan yaitu 1.200 orang, dan jumlah pasien Non PBI dalam 1 bulan yaitu 12.900 orang, jadi jumlah keseluruhan pasien
peserta BPJS Kesehatan dalam 1 bulan yaitu 14.100 orang RSUD Dr.Pirngadi, 2014.
3.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalahyang memenuhi kriteria inklusi pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Dr.Pirngadi Medan. Dalam
penelitian ini sampel diambil secara purposive sampling dan penarikan jumlah sampel menggunakan Calculator Raosoftdengan margin of error 6,88, jumlah
sampel yang diambil yaitu 200 sampel, 180 pasien Non-PBI dan 20 pasien PBI www.Raosoft.com.
3.4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.3.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan di teliti Nursalam, 2011.
Adapun yang menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
2. Berusia diatas 18 tahun. 3. Bersedia secara suka rela menjadi responden.
18
3.4.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu Nursalam,
2011. Adapun yang menjadi kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Pasien yang memiliki keterbelakangan mental 2. Pasien yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden.
Penyebaran kuesioner, teknik pengumpulan data yang disebarkan kepada responden dengan menyusun daftar pertanyaan. Kuesioner penelitian terbagi atas
dua bagian.
3.5.1 Kuesioner bagian pertama
Bagian yang pertama yaitu identitas responden terdiri atas: 1. Kode diisi peneliiti
2. Tanggal 3. Nama
4. Umur 5. Jenis kelamin
6. Pendidikan 7. Pekerjaan
8. Tingkat penghasilanbulan 9. Frekwensi kunjungan
3.5.2 Kuesioner bagian kedua
Bagian yang kedua yaitu pendapat pasien terdiri atas:
19
1. Kehandalan reliability: Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
Item pertanyaan: a. Kecepatan pelayanan obat
b. Obat tersedia dengan lengkap c. Petugas melayani dengan ramah dan tersenyum
d. Petugas selalu siap membantu 2. Ketanggapan responsiveness: kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat atau tanggap. Item pertanyaan:
a. Petugas cepat tanggap terhadap keluhan konsumen b. Petugas mampu memberikan penyelesaian terhadap masalah yang
dihadapi konsumen c. Terjadinya komunikasi yang baik antara petugas dan konsumen
d. Konsumen mendapatkan informasi yang jelas dan mudah dimengerti tentang resepobat yang ditebusnya
3. Keyakinan Confidence: pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
Item pertanyaan: a. Petugas mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam
bekerja b. Obat yang diperoleh terjamin kualitasnya
c. Obat yang diberikan sesuai dengan yang diminta
20
4. Empati emphaty: syarat untuk peduli, memberikan perhatian pribadi bagi pelanggan.
Item pertanyaan: a. Petugas memberikan perhatian terhadap keluhan konsumen
b. Petugas memberikan pelayanan kepada semua konsumen tanpa memandang status sosial
c. Konsumen merasa nyaman selama menunggu obat 5. Fasilitas berwujud tangible: penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil
dan media komunikasi. Item Pertanyaan:
a. Apotek terlihat bersih dan rapi b. Kenyamanan ruang tunggu
c. Penataan eksterior dan interior ruangan d. Petugas apotek berpakain bersih dan rapi
Responden cukup menjawab pertanyaan pada kolom-kolom yang sudah tersedia menggunakan Skala Likert, yaitu memberi pilihan 5 jawaban
alternatif diantaranya: Sangat Baik diberi skor 5, Baik diberi skor 4, Netral diberi skor 3, Tidak Baik diberi skor 2, dan Sangat Tidak Baik diberi skor 1.
3.6 Penilaian Pendapat Pasien
Penilaian pendapat pasien dengan cara menjumlahkan nilai total dari semua pertanyaan, sehingga akan didapat total skor dari setiap pasien, adapun
kriteria pendapat pasien rawat jalan peserta BPJS Kesehatan: 1. 0 – 30
= Tidak Baik 2 31 – 60
= Baik 3 61 – 90
= Sangat Baik
21
3.7 Definisi Operasional
1. Pendapat adalah tindakan menggungkapkan apa yang dipercayai, dinilai dan diharapkan seseorang dari objek-objek dan situasi tertentu. Tindakan itu bisa
pemberi suara, pernyataan verbal, dokumen tertulis atau bahkan diam, singkatnya tindakan apapun yang bermakna adalah ungkapan pendapat
Nimmo, 2000. 2. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan pelayanan yang dapat
memenuhi keinginan konsumenpelanggan yang diberikan oleh petugas instalasi farmasi. Kualitas pelayanan diukur dengan lima indikator
pelayanan kehandalan, daya tanggap, jaminan,dan empati, bukti langsung. 3. Kehandalan reliability merupakan kemampuan instalasi farmasi untuk
menghasilkan produk pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan. Diantaranya adalah janji ditepati sesuai jadwal dan diagnosisnya terbukti
akurat. 4. Daya Tanggap responsiveness merupakan sikap petugas instalasi farmasi
dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pasien. Diantaranya adalah mudah diakses, tidak lama menunggu, dan bersedia
mendengar keluh kesah pasien. 5. Jaminan assurance adalah pengetahuan yang cukup luas, keramahan, dan
kesopanan karyawan yang harus dimiliki oleh para petugas instalasi farmasi dalam memberikan rasa percaya serta keyakinan kepada para pasien.
6. Empati emphaty adalah kemampuan pihak instalasi farmasi untuk memberikan perhatian secara individu kepada para pasien. Diantaranya
22
mengenal pasien dengan baik, mengingat masalah penyakit, keluhan sebelumnya, dan sabar.
7. Bukti fisik tangible adalah keberadaan fasilitas-fasilitas fisik, peralatan, karyawan, sarana komunikasi dan alat-alat pendukung yang berujud dari
rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada para pasien. Diantaranya ruang tunggu, ruang operasi, dan peralatan Bustami, 2011.
3.8 Uji Validitas dan Uji Reabilitas Kuesioner