dengan  kenampkana  muka  bumi,  d  sensor  wahana  pesawat  terbang  danatau satelit,  dan  e  hasil  pembentukan  data  dalam  bentuk  pictorial  dan  atau  bentuk
numeric.  Sedangkan  untuk  dalam  proses  pengalisan  data  meliputi  f  pengujian data dengan menggunakan alat interpretasi dan alat pengamatan untuk mengalisis
data  pictorial,  danatau  computer  untuk  mengalisis  data  sensor  numerk,  g  data yang  disajikan  lokasi,  bentang  alam,  kondisi  sumber  daya  yang  dinformasikan
oleh  sensor  pada  umumnya  dalam  bentuk  peta,  tabel,  dan  suatu  bahasan  tertulis laporan  h  pemanfaatan  oleh  pengguna  untuk  proses  pengambilan  keputusan
informasi  yang  dikhususkan  untuk  penggunaan  lahan  dan  data  statistik  tentang suatu luas tanaman.
2.2 Sistem informasi Geografis SIG
Menurut Bettinger dan Wing 2004 sistem informasi geografis terdiri dari alat dan layanan  yang  diperlukan untuk  memungkinkan pengguna untuk
mengumpulkan,  mengorganisir,  memanipulasi,  menafsirkan,  dan  menampilkan informasi geografis.  Suatu sistem  informasi  geografis  dapat didefinisikan
bagaimana penggunaan  lahan sistem  informasi,  manajemen sistem  informasi sumber  daya alam dengan apa yang berisispasial  fitur yang  berbeda,  kegiatan,
atau peristiwa yang  didefinisikan  sebagai  titik, garis,  poligon,  atau raster grid, dengan kemampuannya Satu  set  alat yang  kuat untuk mengumpulkan,
menyimpan,  mengambil,  ternsforming,  dan menampilkan data,  atau dengan perannya.
Sistem  informasi  georagfis  merupakan sistem  berbasis  komputer  yang terdiri  atas  perangkat  keras  komputer  hardware,  perangkat  lunak  software,
data  geografis  dan  sumberdaya  manusia  brainware  yang  mampu  merekam, menyimpan,  memperbaharui,  menampilkan  dan  menganalisis,  dan  menampilkan
informasi  yang  bereferensi  geografis  Jaya  2002. Komponen–komponen  yang membentuk  dalam  sistem  informasi  geografis  akan  menentukan  kesuksesan
pengembangan  terhadap  SIG  tersebut.  Disebutkan  juga  bahwa SIG  untuk  di bidang  kehutana  dapat  membantu  dalam  pengambilan  keputusan  untuk
memecahkan  permasalahan  keruangan,  mulai  dari  tahapan  perencanaan, pengelolaan,  hingga  pengawasan.  Selain  itu  pula SIG  dapat  memecahkan
permasalahan  dalam  menyangkut  suatu  luasan  areal  polygon,  batas  line  atau arc, dan lokasi point.
Aplikasi–aplikasi  yang  dapat  dibentuk  dalam  sistem  informasi  geogarfis dapat berupa data spasial peta. Menurut Jaya 2002,data spasial yang digunakan
dalam bidang kehutanan antara lain: 1 peta rencana tata ruang, 2 peta tataguna hutan,  3  peta  rupa  bumi  kontur,  4  peta  jalan,  5  peta  sungai,  6  peta  tata
batas, 7 peta batas unit pengelolaan hutan, 8 peta batas administrasi kehutanan, 9  peta  tanah,  10  peta  iklim,  11  peta  vegetasi,  12  peta  potensi  sumberdaya
hutan
2.3 Citra Sistem RADAR Radio Detecting and Ranging