Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Pengambilan Contoh

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data primer untuk keperluan penelitian dilaksanakan di Jakarta Selatan. Pemilihan kawasan ini dengan pertimbangan bahwa Jakarta Selatan merupakan wilayah kotamadya yang memiliki usaha restoran dan rumah makan terbanyak di Propinsi DKI Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, 2011. Pengumpulan data primer dilaksanakan dari pertengahan bulan Agustus sampai Oktober 2011. Pengolahan dan analisis data dilaksanakan dari bulan Desember 2011 sampai Juni 2013.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer merupakan data cross-section. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada beberapa pegawai atau manager restoran yang dijadikan sampel di wilayah yang sudah ditentukan. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, dan literatur.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui metode wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner yang telah disiapkan, kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada manager atau pegawai Restoran Padang, Restoran Sunda, dan Restoran Ayam yang mengetahui dan kompeten dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan membaca sumber pustaka yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan melakukan pencarian melalui situs-situs internet yang menyajikan informasi yang dibutuhkan.

4.4. Metode Pengambilan Contoh

Metode pengambilan contoh yang digunakan adalah accidental, yaitu metode pengambilan contoh secara sengaja pada sejumlah Restoran Padang, Restoran Sunda, dan Restoran Ayam yang ditemui di wilayah Jakarta Selatan. Restoran yang dijadikan sampel harus berdasarkan ciri-ciri spesifik restoran yang sesuai dengan kriteria penelitian adalah restoran yang menggunakan cabai merah besar sebagai bahan penting dalam masakannya. Jumlah sampel dari tiap restoran dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Matriks Persentase Sampel yang Digunakan dalam Penelitian Jenis Restoran Total Populasi unit Persentase Sampel Total Sampel unit Restoran Padang 48 40 20 Restoran Sunda 26 50 13 Restoran Ayam 29 50 15 Total 103 48 Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta 2011 Data sampel diolah 2011 Pengambilan sampel berdasarkan Tabel 10 dikarenakan pertimbangan keragaman datanya yang kecil dan dianggap sudah mewakili keseluruhan dari Restoran Padang, Restoran Sunda, dan Restoran Ayam yang berada di Jakarta Selatan. Pembagian sampel jenis restoran dilakukan dengan mengklasifikasikan berdasarkan skala usahanya. Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta 2011, pembagian kelas skala usaha restoran di propinsi DKI Jakarta didasarkan pada jumlah kursi yang dimiliki oleh restoran. Skala usaha besar kelas A yaitu restoran yang memiliki kursi lebih dari 50 kursi. Skala usaha menengah kelas B yaitu restoran yang memiliki kursi antara 20 hingga 50 kursi. Skala usaha kecil kelas C yaitu restoran yang memiliki kursi kurang dari 20 kursi. Berdasarkan hal tersebut, pembagian skala usaha setiap restoran yang dijadikan sampel baru dapat diketahui setelah wawancara dengan responden dilakukan sehingga pembagian stratanya dilakukan setelah pengambilan sampel dilakukan post stratified. Pembagian restoran yang diteliti berdasarkan skala usahanya terlihat pada Tabel 11. Tabel 11. Matriks Sampel Jenis Restoran di Wilayah Jakarta Selatan yang Dijadikan Objek Penelitian Berdasarkan Skala Usaha unit Skala Usaha Jenis Restoran Total Restoran Padang Restoran Sunda Restoran Ayam Menengah 11 1 7 19 Besar 9 12 8 29 Total 20 13 15 48 Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta 2011

4.5. Metode Analisis Data