42
dilakukan. Dengan terjalinnya hubungan komunikasi yang baik, maka aktivitas kerja pun dapat lebih ditingkatkan.
3. Komunikasi Horizontal Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua staf atau
pegawai atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat. Komunikasi horizontal yang dilakukan di Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan seperti komunikasi antara sesama dosen, sesama pegawai, sesama staf.
Komunikasi dapat dilakukan dengan cara : Sesama pegawai dapat saling mengerti apabila ada salah satu pegawai yang mendadak urgent berhalangan
hadir, maka pegawai lainnya saling mengerti dan bersedia untuk menggantikannya setelah mendapat persetujuan dari Ketua Departemen. Rasa
saling pengertian yang dapat menjaga hubungan komunikasi antar pegawai dapat meningkatkan aktivitas kerja satu sama lainnya.
D. Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Komunikasi dan Informasi
Prinsip tersebut adalah: 1.
Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah. Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:
a Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini
sebenarnya sangat relatif. Kesukaran atau kemudahan meyampaikan berita atau informasi sangat ditentukan atau
Universitas Sumatera Utara
43
dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut kepentingan berita yang akan diberikan. Misalnya, berita yang sangat penting dan
harus segera diketahui pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera mendapatkan tanggapan dari pihak
komunikan. Berita atau informasi yang demikian mungkin lebih baik disampaikan melalui telepon. Akan tetapi, apabila berita itu
hanya bersifat pemberitahuan atau kurang penting dan tidak segera membutuhkan tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis.
b Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan.
2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima
yang belainan Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita.
Hendaknya diusahakan informasi yang dikirim jangan sampai menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang berbeda-
beda ini akan terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari satu penerima berita,dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta
penafsiran terhadap informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi
berita. 3.
Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana. Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana.
Seperti halnya pada prinsip 1, pengertian sedarhana juga sangat relatif, karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim.
Universitas Sumatera Utara
44
Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat
penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon, radio,televisi atau melalui media massa lainnya.
4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun
cara menyampaikan informasi. Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif
kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan,
disesuaikan dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya disampaikan tepat pada waktunya.
E. Hubungan Komunikasi dengan Aktivitas Kerja