Kemampuan Pemecahan Masalah Tinjauan Pustaka

14 Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan siswa dalam berdiskusi kelompok dan melakukan tahap-tahap penyelesaian masalah meliputi kemampuan siswa dalam memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali atau mengecek hasilnya. Kemampuan pemecahan masalah siswa diukur dari tes soal-soal dalam materi pencemaran lingkungan.

4. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah ialah karangan yang dihasilkan melalui proses penelitian lapangan atau pemikiran konseptual yang berdasarkan kajian kepustakaan dan diterbitkan di dalam jurnal ilmiah Wibowo et al. 2007. Pemilihan artikel ilmiah ini dirasa tepat karena dapat lebih menarik perhatian dan minat belajar siswa Supardi Putri 2010, sehingga pengetahuan siswa tentang materi pencemaran lingkungan tidak hanya berupa konsep tetapi juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut akan berpengaruh lebih baik terhadap hasil belajar siswa. 5. Materi pencemaran lingkungan Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan lingkungan dan pencemaran yang termasuk dalam topik “Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan”. Pembelajaran topik ini mengantarkan siswa untuk memahami konsep dampak interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya yang berupa perubahan dan pencemaran lingkungan. Materi ini termasuk dalam kompetensi inti memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata . Adapun kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup Kemendikbud 2013.

6. Kerangka Berpikir

Berdasarkan masalah diatas maka dapat dibuat kerangka berpikir penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. 15 Gambar 2.1 Alur kerangka berpikir penelitian efektivitas model pembelajaran creative problem solving berbantuan artikel ilmiah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa SMP. Fakta yang ditemui di Kelas VII SMP Negeri 5 Semarang: 1. Proses pembelajaran yang biasa dilaksanakan di dalam kelas tergantung pada penyampaian guru yang masih menggunakan metode ceramah atau pemberian pertanyaan sederhana dan jawabannya hanya melibatkan daya ingat dasar siswa. 2. Siswa jarang mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau bertukar pikiran dengan siswa lain di dalam kelas sehingga siswa belum terlatih untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Perlu adanya variasi pembelajaran yang dapat membantu siswa mendalami materi IPA dan memecahkan permasalahan IPA Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Penyampaian materi dengan menerapkan model pembelajaran CPS berbantuan artikel ilmiah Penyampaian materi dengan ceramah yang dipadu dengan diskusi menjawab pertanyaan Test kemampuan pemecahan masalah IPA Test kemampuan pemecahan masalah IPA Dibandingkan Hasil yang diharapkan: Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah IPA pada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan artikel dengan siswa yang diajarkan dengan metode ceramah yang dipadu dengan diskusi menjawab pertanyaan