Larutan Pengawet Pulsing TINJAUAN PUSTAKA A.

12 dimana pulsing mempunyai efek dapat memperpanjang umur bunga shelf life walaupun hanya direndam dalam air. Komposisi larutan pulsing tertentu telah dikembangkan untuk berbagai bunga dan berbagai kultivar. Lamanya waktu, suhu dan pencahayaan selama pulsing sangat penting agar diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan holding adalah pengawetan dengan penambahan larutan pengawet namun dengan konsentrasi sukrosa yang lebih kecil dari pulsing dan dalam waktu yang lebih lama. Selain penambahan larutan pengawet, penyimpanan pada suhu tertentu juga dapat memperpanjang masa kesegaran bunga sehingga kualitas bunga tetap terjaga. Menurut Corbineau 1988 pendinginan bertujuan mengurangi kehilangan air, mengurangi infeksi bakteri dan jamur, mencegah proses perubahan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan kelayuan bunga, memelihara kualitas bunga, dan meningkatkan umur simpan bunga. Kemudian pre cooling diperlukan untuk menurunkan suhu lapang sehingga bunga tidak cepat layu dan lemas.

D. Larutan Pengawet Pulsing

Penggunaan larutan pulsing sebagai zat pengawet harus mempunyai fungsi sebagai penyedia gula karbohidrat, penghambat pertumbuhan mikroba yang dapat menyumbat batang dan senyawa pengasam Acidifying agent. Gula berperan bagi kesegaran kuncup, karena gula merupakan karbohidrat yang berguna dalam pertumbuhan dan pemekaran kuncup. Selain itu penambahan gula juga dapat menunda kelayuan. Kemudian manfaat lain dari gula adalah sebagai sumber energi untuk melakukan respirasi dan aktivitas kehidupan bunga potong yang telah terpisah dari induknya. Sumber gula yang telah dipakai secara umum adalah sukrosa, karena bentuk molekul sukrosa adalah yang paling efisien atau siap pakai untuk tanaman dan juga mudah ditransportasikan dalam sel-sel tanaman. Menurut Halevy dan Mayak 1981, konsentrasi gula yang digunakan dalam zat pengawet berbeda tergantung dari jenis perlakuan dan jenis bunganya. Apabila waktu perlakuannya cepat maka konsentrasi yang digunakan lebih tinggi, sedangkan bila lebih lama maka konsentrasi yang digunakan lebih rendah. Oleh karena itu konsentrasi yang 13 tinggi digunakan untuk perlakuan pulsing sedangkan untuk konsentrasi rendah digunakan untuk larutan holding. Menurut Bravdo et al., 1974 yang dikutip oleh Ketsa 1986 pemakaian gula saja dapat merusak tanaman karena akan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu menurut Murtiningsih dan Sutater 1995 pemberian gula harus dikombinasikan dengan germisida. Semua larutan pengawet sedikitnya mengandung satu komponen yang berfungsi sebagai germisida, bakterisida atau fungisida Halevy dan Mayak, 1981. AgNO 3 yang terdapat dalam zat pengawet merupakan bakterisida yang efektif. Selain itu menurut Halevy dan Mayak 1981, AgNO 3 merupakan bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan etilen. Selain AgNO 3, zat pengawet yang dibutuhkan untuk penanganan pasca panen bunga potong adalah asam sitrat. Asam sitrat ini berfungsi untuk meningkatkan keseimbangan air dan mengurangi penyumbatan pada batang. Asam sitrat digunakan pada 50-800 ppm Halevy dan Mayak, 1981.

E. Penelitian Yang Sudah Dilakukan