bangsa Indonesia untuk berinteraksi dan mampu mengayomi dari seluruh wilayah Indonesia.
3 Nilai Harga Menghargai Sebagai Bangsa yang berbudaya, bangsa Indonesia sejak
lama telah menjalin hubungan dengan bangsa lain atas dasar semangat harga menghargai. Jalinan persahabatan dengan
bangsa merupakan bagian dari kehidupan bangsa Indonesia.
4 Nilai Kerjasama Nilai kerjasama ini merupakan aktivitas bangsa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari suka bekerja sama atas dasar semangat kekeluargaan. Pancaran dari semangat kerjasama
ini adalah bangsa Indonesia telah terbiasa menghadapi suatu persoalan terlebih dahulu dibicarakan bersama dan dikerjakan
bersama. Nilai kerjasama ini masih tetap diperlukan bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan.
5 Nilai Bangga Menjadi Bangsa Indonesia Nilai ini sangat diperlukan dalam melestarikan negara
Republik Indonesia, perasaan bangga ini harus tumbuh secara wajar dan jangan dipaksakan. Sejarah perjuangan sangat
menunjukkan bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa yang jaya dan tinggi. Tetapi karena penjajahan itu menjadi bangsa
yang menderita dan kekurangan. Pengalaman yang diperoleh sejarahini harus menjadi cambuk bangsa Indonesia untuk
bekerja lebih keras agar dapat keluar dari suasana serba kekurangan Djojomartono, 1989: 5-7.
Konsep nilai-nilai nasionalisme ini merupakan butir-butir objektif
terpilih, dan secara kulikuler pedagogis yang diyakini dan dapat diterima sebagi muatan utama penanaman nilai-nilai nasionalisme
dalam penelitian ini.
2. Tujuan Pendidikan Nasionalisme
Pendidikan Nasionalisme
bertujuan untuk
mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui pembinaan
dalam rangka menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, kecintaan terhadap
tanah air, keyakinan Pancasila sebagai ideologi, falsafah dan dasar negara, kerelaan berkorban untuk negara, serta kemampuan awal bela
negara. Kemendiknas, Provinsi Jawa Tengah 2010: 10
3. Ruang Lingkup Pendidikan Nasionalisme
Pendidikan Nasionalisme melalui Jalur Pendidikan dilaksanakan secara berjenjang, terintegrasi, dan berkelanjutan. Ruang lingkup
pembinaan nasionalisme tersebut mencakupi: 1 Pembinaan Kejiwaan
1 Membiasakan kedisiplinan peserta didik di rumah, sekolah, dan lingkungan.
2 Membangun kesadaran pentingnya keikutsertaan peserta didik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3 Menanamkan kesadaran peserta didik dalam kedudukannya sebagai mahluk sosial di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. 2 Pembinaan Kerohanian
1 Pemahaman tentang kebajikan sebagai bagian dari kehidupan bersama.
2 Taat menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut. 3 Mengamalkan ajaran agamanya.
4 Menjalin toleransi antar umat beragama.
3 Pembinaan Kepribadian 1 Menumbuhkembangkan
kepribadian yang
kuat untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. 2 Pemahaman tentang kebudayaan nasional yang bersumber dan
berakar dari nilai-nilai kepribadian bangsa berdasarkan Pancasila.
3 Kesadaran makna persatuan dalam kebhinekaan masyarakat sebagai karakteristik
bangsa Indonesia. 4 Pembinaan Kejuangan
1 Meneladani semangat kepahlawanan dalam setiap diri peserta didik.
2 Pengembangan etos, semangat, dan jiwa rela berkorban serta cinta tanah air.
3 Kesadaran setiap warga negara dalam membela dan mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5 Pembinaan Jasmani 1 Penerapan prinsip dasar hidup bersih dan sehat.
2 Pelaksanaan kesamaptaan jasmani. 3 Penanaman jiwa sportivitas.
6 Pembinaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni 1 Kesadaran
pentingnya penguasaan
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat.
2 Penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk meningkatkan derajat, harkat, dan martabat diri serta
menangkal ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang membahayakan eksistensi negara.
Kemendiknas Provinsi Jawa Tengah, 2010: 11
4. Nilai Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Nasionalisme