Fabaceae Sindur Hypericaceae Geronggang

ukuran 6,7-15,3x1,9-3,8 cm. Tangkai agak kaku, menebal pada ujung tangkai, panjang tangkai 1,2-1,7 cm.

5. Fabaceae Sindur

Sindora leiocarpa De Wit. Pohon Sindur Gambar 23 hidup pada topografi lereng, darat, tanah kering, jarang serta tersebar. Bentuk batang bengkok, percabangan simpodial, bentuk tajuk payung dengan keadaannya biasa. Pohon tidak memiliki banir, permukaan rata, bergelang. Pohon tinggi sampai 40 m. Bentuk daun oval, elliptical, komposisi daun majemuk bersirip tunggal dengan anak daun, alternate, tepi daun entire, pangkal daun tumpul, rounded, acute, ujung daun emarginate, rounded. Permukaan daun bagian atas maupun bagian bawah glabrous, licin. Pertulangan daun sekunder menyirip rapat, pertulangan tersier menjala. Helaian daun kaku dan agak tebal, ukuran daun 3,6-8x2,1-4,4 cm, tepi daun dibatasi tegas oleh tulang daun. Tangkai sangat pendek serta tidak memiliki daun penumpu. Kayunya mempunyai B.J. 0,60 serta termasuk kelas awet IVV. Biasanya digunakan untuk papan lantai rumah atau perahu Soewanda 1970.

6. Hypericaceae Geronggang

Cratoxylum arborescens Vahl. Blume Pohon Geronggang Gambar 24 hidup di punggung bukit. Bentuk daunnya elliptical, tunggal, opposite, tepi daun entire, pangkal daun acuminate, ujung daun acuminate. Permukaan daun glabrous di kedua permukaan daun, bagian atas agak mengkilap. Pertulangan daun sekunder menyirip rapat, pertulangan daun tersier menjala, memiliki tulang daun marjinal. Helaian daun kaku, agak tebal apabila dilipat ke arah atas permukaan daun mudah rekah, ujung daun melengkung ke arah permukaan bawah daun, apabila diremas mengeluarkan bau harum. Tangkai daun berwarna hijau muda, memiliki alur yang menyambung sampai ke tulang daun primer pada bagian pangkal daun. Getahnya berwarna kuning keemasan. Gambar 7. Dipterocarpus gracilis Blume Gambar 8. Dipterocarpus grandiflorus Blanco Gambar 5. Dillenia borneensis Hoogl. Gambar 6. Anisoptera grossivenia v. Sloot Gambar 3. Melanochyla densiflora King Gambar 4. Calophyllum pulcherrimum Wall Gambar 14. Shorea hopeifolia Sym. Gambar 13. Shorea bracteolata Dyer Gambar 12. Hopea mengarawan Miq. Gambar 11. Hopea ferruginea Parijs Gambar 9. Dipterocarpus hasseltii Blume. Gambar 10. Dipterocarpus kunstleri King. Gambar 16. Shorea leprosula Miq. Gambar 20. Shorea sp. Gambar 18. Shorea polyandra Ashton Gambar 17. Shorea ovata Dyer Gambar 15. Shorea johorensis Foxw. Gambar 19. Shorea smithiana Sym. Gambar 23. Sindora leiocarpa De Wit. Gambar 22. Vatica micrantha Sloot. Gambar 21. Shorea virescens Parijs Gambar 25. Eusideroxylon zwagery T. B. Gambar 24. Cratoxylum arborescens Vahl. Blume Gambar 26. Litsea nidularis Gamble Gambar 29. Payena lucida DC. Gambar 27. Palaquium gutta Baill. Gambar 28. Palaquium rostratum Burck Gambar 31. Aquilaria malaccensis Lamk. Gambar 30. Pterospermum javanicum Jungh Kayunya cukup ringan B.J. 0,47. Kekuatan termasuk kelas III-IV dan keawetannya kelas IV. Kayu ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan, kayu lapis dan bahan pembungkus. Di Kalimantan Timur, orang Dayak memanfaatkan geronggang sebagai sirap LIPI 1979

7. Lauraceae Belian

Dokumen yang terkait

Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis-Jenis Komersial Hutan Alam di HPH PT. Harjohn Timber LTD., Propinsi Kalimantan Barat

0 20 104

Penyusunan persamaan penduga volume pohon kelompok jenis Dipterocarpaceae di PT Timberdana Kalimantan Timur

0 6 39

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Perkembangan tegakan pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang pilih tanam Indonesia intensif (TPTII) (Di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 11 232

Penyusunan model penduga volume pohon jenis Keruing (Dipterocarpus sp.) di IUPHHK-HA PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut, Sumatera Barat

0 4 129

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII): studi kasus di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah

2 16 96

Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis Keruing (Dipterocarpus spp.) di IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah

1 15 104

Kayu Sisa Pohon yang Ditebang dan Tidak Ditebang di IUPHHK-HA PT. Inhutani II Unit Malinau Kalimantan Utara

0 4 30

Alometrik Biomassa Pohon Jenis Campuran Hutan Alam Dataran Rendah pada Konsesi Hutan PT. Erna Djuliawati

1 15 32