pH Dan Kapasitas Buffer Kalsium Dan Fosfat

10

2.2.5 Faktor Lain Yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Kalkulus Supragingiva Dan Subgingiva

Faktor lain yang berpengaruh terhadap pembentukan kalkulus supragingiva dan subgingiva adalah pH, kapasitas buffer, kalsium dan fosfat.

2.2.5.1 pH Dan Kapasitas Buffer

Faktor pH dan kapasitas buffer berhubungan erat dengan viskositas dan laju aliran saliva. Nilai normal pH saliva tanpa stimulasi adalah 6,7 sampai 7,4. Apabila saliva distimulasi setelah konsumsi karbohidrat akan terjadinya peningkatan pH plak dan proses remineralisasi. 5

2.2.5.2 Kalsium Dan Fosfat

Kalsium dan fosfat adalah ion dari saliva yang terlibat dalam pembentukan kalkulus. Kalsium dan fosfat berperan penting dalam proses remineralisasi gigi dan membentuk kristal hidroksiapatit dalam keadaan pH rongga mulut yang tinggi. Peningkatan pembentukan kalkulus disebabkan oleh peningkatan pH dan kadar saturasi plak. 5,6 2.3 Pengaruh Viskositas Dan Laju Aliran Saliva Terhadap Pembentukan Kalkulus Secara klinis, viskositas saliva yang normal terlihat bening dan encer sementara saliva yang kental atau bergelembung menunjukkan kadar viskositas saliva yang tinggi. Menurut Shannon dkk., cit Inoue, viskositas saliva mempunyai hubungan positif dengan peningkatan glikoprotein mucin-5 subtype B MUC5B yaitu mucin dengan berat molekul yang tinggi high-molecular-weight mucin MG1. Penelitian yang dilakukan oleh Hiroko I dkk telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan viskositas dan jumlah mucin saliva pada hasil saliva terstimulasi dan tidak terstimulasi. 23 11 Laju aliran saliva mempunyai hubungan yang erat dengan viskositas saliva. Viskositas saliva yang lebih rendah akan meningkatkan laju aliran saliva, sehingga didapatkan self-cleansing yang baik. Sebaliknya viskositas saliva yang tinggi kentalmukus menyebabkan laju aliran saliva akan lebih rendah dan terjadinya penurunan self-cleansing dalam rongga mulut. Keadaan ini akan menyebabkan sisa makanan melekat pada permukaan gigi dan penumpukan plak lebih mudah terjadi yang akhirnya terkalsifikasi menjadi kalkulus. 8 Secara umum, apabila viskositas saliva meningkat, laju aliran saliva dan efek self-cleasing rongga mulut akan berkurang. Akibatnya, penumpukan plak dan pembentukan kalkulus supragingiva serta kalkulus subgingiva mudah terjadi. Sebaliknya, penurunan viskositas akan menyebabkan laju aliran dan efek self- cleansing rongga mulut meningkat serta penumpukan plak dan kalkulus lebih sulit terjadi. Jumlah kalkulus yang semakin meningkat akan menyebabkan terjadinya inflamasi dan kerusakan pada jaringan pendukung serta penyakit periondontal lain seperti gingivitis dan periondontitis. 12

2.4 Kerangka Teori

Viskositas saliva Viskositas saliva Laju aliran saliva Laju aliran saliva Saliva Kalkulus Kalkulus Penyakit Periodontal Penyakit Periodontal 13

2.5 Kerangka Konsep

Variabel Bebas : - Viskositas saliva - Laju aliran saliva Variabel tergantung : - Jumlah peningkatan pembentukan kalkulus Variabel Terkendali : - Permen karet wax yang digunakan untuk menstimulasi saliva - Teknik pengumpulan saliva Variabel Tak Terkendali : - Diet - Cara menyikat gigi 14 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian Cross Sectional. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian