Penelitian Sanad Hadis Kegiatan Penelitian Hadis

Dalam kritik sanad ini penulis memulai dari periwayat terakhir mukharij, yakni Ahmad ibn Hanbal lalu diikuti oleh periwayat sebelumnya dan seterusnya.

1. Ahmad ibn Hanbal w 241 H

10 a. Nama Lengkapnya: Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal ibn Hilal ibn Asad al-Syaibani Abu Abdurrahman al-Bagdady. Beliau lahir di Bagdad tahun 164 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 241 H pada usianya yang ke 77 tahun. Dalam mencari ilmu beliau berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. Selain itu beliau pernah belajar kepada Imam Syafi’I pada masa khalifah Mu’tasim. Beliau pernah di penjarakan selama kurang lebih dua puluh delapan bulan dikarenakan tidak mau mengakui bahwa al-Q ur’an itu makhluk. Selama dalam penjara beliau disiksa dan disakiti sampai beliau tidak berdaya. Setelah tahun 220 H beliau dibebaskan kemudian setelah itu pula ia muncul sebagai seorang Imam hadis. Ahmad Ibn Hanbal telah banyak menulis kitab, akan tetapi dari sekian banyak kitab yang paling terkenal adalah al-Musnad . isinya kurang lebih 300.000 hadis yang terpilih dari 750.000 hadis. b. Guru-gurunya: Hasyim ibn Basyir, Sufyan ibn Uyainah, Ibrahim ibn Sa’ad, Yahya ibn ‘Adam, Abu Mu’awiyah al-Duari, al-Hakam ibn Musa, 10 Ibnu Hajar al- ‘Asqalāni, Tahżīb al-Tahżīb, al-Hindi: Dāirah al-Ma‘ārif al-Niẓamiyah, 1326 H, Juz, 5, h. 320-383. Al- Mizzy, Tahżīb al-Kamāl, juz, 1, h. 56. Abdul Razzaq al-Maliki ibn Muslim, Imam al- Syafi’I, al-Qadi Abu Yusuf, dan lainnya. c. Murid-muridnya: ‘Ali ibn al-Madany, Yahya ibn Ma’in, Duhaim al- Syamy, Ahmad ibn Shalih al-Mishri, Ahmad Ibn Abi al-Hawari, dan lainnya. d. Pendapat Ulama Hadis: 1 Yahya ibn Ma’in menuturkan; Aku tidak pernah melihat seseorang yang meriwayatkan hadits kare na Allah kecuali tiga orang; Ya’la Ibn ‘Ubaid, Al-Qa’nabi, Ahmad Ibn Hanbal. 2 Dzahaby; Ahmad Ibn Hanbal adalah orang yang Hāfiẓ, Ṣāduq.

2. Al-Hakam ibn Musa w 232 H

11 a. Nama Lengkapnya: al-Hakam ibn Musa ibn Abi Zuhair al-Bagdady. b. Guru-gurunya: Isma’il ibn ‘Iyas, al-Khalil ibn Abi al-Khalil, Sabrah ibn ‘Abdul ‘Aziz ibn al-Rabi’i ibn Sabrah, Sa’id ibn Maslamah al-Umawi, Su’aib ibn Ishaq al-Dimsyiqi, Sadaqah ibn Khalid, ‘Ubad ibn ‘Ubad al- Mahlaby, ‘Abdullah ibn Ziyyad al-Falisthiny, ‘Abdurrahman ibn Aby al-Rijal , Ghasan ibn ‘Ubaid, dan lainnya. c. Murid-muridnya: al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibrahim ibn Aby Dawud al-Barlisy, Ahmad ibn Ibrahim al-Dawraqy, Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal, Ahmad ibn Mansur al-Ramady, Abu Bakr Ahmad ibn ‘Ali ibn Sa’id al-Maruzy al-Qadi, dan lainnya. 11 Ibnu Hajar al- ‘Asqalāni, Tahżīb al-Tahżīb, h. 440. d. Pendapat Ulama Hadis: 1 Yahya ibn Ma’in; Laisa Bihi Ba‟ . 2 Abu Hatim; Ṣāduq. 3 Musa ibn Harun; Syaikhu al-Ṣālih 4 Ibnu Hibban; disebutkan dalam “al- iqāt”

3. Abdurrahman ibn Abi al-Rijal

12 a. Nama Lengkapnya: Muhammad ibn Abdurrahman ibn Abdullah ibn Haritsah ibn al- Nu’man al-Anshary al-Najjary. b. Guru-gurunya: Ishaq ibn Yahya ibn Talhah ibn ‘Ubaidillah, Haritsah ibn Abi al- Rijal saudaranya, Rabi’ah ibn Abi Abdurrahman, Abdullah ibn Abi Bakar ibn Muhammad ibn Amr ibn Hazm, Abdurrahman ibn Amr al- Awza’iy, dan lainnya. c. Murid-muridnya: Isma’il ibn Qais ibn Sa’ad ibn Zaid ibn Tsabit al- Anshary, Basyar ibn al-Hakam al-Naisabury, al-Hakam ibn Musa, Sulaiman ibn Abdurrahman al-Dimsyiqi, Suwai ibn Sa’id al-Hadatsaniy, Abdullah ibn Yusuf al- Tanisy, Abdul ‘Aziz ibn Abdullah al- Uwaisy,’Amran ibn Khalid ibn Abi Jamil, dan lainnya. d. Pendapat Ulama Hadis: 1 Yahya ibn Ma’in: iqāh. 2 Abu Hatim: Ṣālih. 12 Ibnu Hajar al- ‘Asqalāni, Tahżīb al-Tahżīb, h. 169. Al-Mizzi, Tahżīb al-Kamāl,juz,17, h, 88- 89. 3 Ibnu Hibban: disebutkan dalam “al- iqāt” terkadang juga salah.

4. Nubaith ibn Umar

a. Nama lengkapnya: Tidak dikenal. b. Guru-gurunya: Tidak dikenal. c. Murid-muridnya: Tidak dikenal. d. Pendapat Ulama Hadis: 1 Ibnu Hibban: iqāh disebutkan dalam “al- iqāt”. Hanya Ibnu Hibban yang memberikan penilaian terhadap Nubaith ibn Umar, dikuatkan oleh al-Mundziri dan al-Haitsami.

5. Anas ibn Malik w 92 H

13 a. Nama Lengkapnya: Anas Ibn Malik ibn an-Nadr ibn Damdam ibn Zaid ibn Haram ibn Jundab ibn ‘Amir ibn ‘Ady ibn an-Najar al-Ansary. Anas ibn Malik adalah urutan ketiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadis. Ada 2286 hadis yang ia diriwayatkan. Anas adalah Khādam pembantu Rasulullah ketika berusia sepuluh tahun, Ibunya Ummu Sulaim, Ayahnya bernama Malik ibn al-Nadir. Anas tidak ikut berperang dalam peperangan badar akbar, karena pada waktu itu usianya masih sangat muda, tetapi banyak mengikuti peperangan lainnya sesudah itu. Pada waktu Abu Bakar meminta pendapat ‘Umar mengenai pengangkatan Anas menjadi pegawai di Bahrain, ‘Umar memujinya: “Dia adalah anak muda yang cerdas, bisa membaca dan menulis”. Ia terkenal dengan wara‟ 13 Ibnu Hajar al- ‘Asqalāni, Tahżīb al-Tahżīb, h. 390-392. dan taqwa karena pergaulannya yang lama dengan Rasulullah saw. pada hari-hari terakhir masa kehidupannya, Anas berpindah ke Basrah. Ia wafat pada tahun 92 H, ada yang mengatakan 93 H, adalah sahabat terakhir yang meninggal di Basrah. Usianya melampaui seratus tahun, pada hari wafatnya, muwarriq berkata: “Telah hilang separuh ilmu, jika ada seseorang yang suka memperturutkan kesenangannya bila berselisih dengan kami, kami berkata kepadanya: “Marilah menghadap orang yang pernah mendengar dari Nabi saw. 14 b. Guru-gurunya: Nabi Muhammad saw., Abu bakar, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Abdullah ibn Ruahah, Fatimah Az-Zahra, Abdurrahman ibn ‘Auf, Abi Talhah, Mu’adz ibn Jabal. c. Murid-muridnya: al-Hasan, Sulaiman at-Tamimy, Abu Qilabah, Ishaq ibn Abi Talhah, Qatadah, Tsabit al-Banany, Muhammad ibn Sirin, dan lainnya. d. Pendapat Ulama Hadis: 1. Ali ibn al-Ja’di berkata dari Syu’bah dari Tsabit; Abu Hurairah berkata: Saya tidak pernah melihat seorang pemuda yang ṣalāt bersama Rasulallah saw, dari Ibn Ummi Salim. ‘Ali ibn al-Madiny berkata: Orang yang terkhir menetap di Basrah dari sahabat-sahabat Rasulallah saw adalah Anas. 14 Subhi al- Sālih,Membahas Ilmu-Ilmu Hadisterjemahan,Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002, h. 336.